Cuaca Mendung Bikin Murung, Ini 3 Penyebab dan Cara Mengatasinya

Beauties, siapa di sini yang suasana hatinya sesuai dengan kondisi cuaca, ketika cuaca mendung hati juga ikut murung? Suasana mendung yang terkesan redup serta diselimuti warna kelabu memang cocok dijadikan dalam penggambaran nuansa sendu dan kurang ceria. Bahkan, tidak sedikit yang menghubungkan hujan dengan kenangan-kenangan sentimental. 

Pada akhirnya, secara kolektif kita seolah sepakat bahwa hujan dan perasaan murung adalah satu paket yang tak terpisahkan. Kenapa bisa demikian? Apa saja faktor yang memengaruhinya dan bagaimana cara mengatasi murung saat cuaca mendung? Simak selengkapnya!

1. Asupan Vitamin D dan Kadar Serotonin di Tubuh Menurun

Ilustrasi sinar matahari tertutup awan / Foto: pexels.com/Angele J

Salah satu alasan di balik sendunya musim hujan adalah rendahnya asupan vitamin D karena minimnya sinar matahari. Melalui laman RTE, seorang psikolog menjelaskan bahwa vitamin D juga turut punya andil dalam mengatur suasana hati sekaligus fungsi otak, dan kekurangan vitamin ini dapat memperparah perasaan depresi.

Selain itu, vitamin D berperan besar dalam produksi serotonin atau hormon yang berfungsi mengatur suasana hati. Dalam kadar cukup, zat ini dapat mencegah stres dan gangguan depresi. Namun, jika cuaca kerap mendung dan menghalangi sinar matahari, kadar serotonin jadi tidak seimbang. Dampak yang paling umum terjadi adalah seseorang jadi lebih mudah merasa sedih, lesu, bahkan marah.

2. Depresi Musiman

Ilustrasi menyentuh jendela basah / Foto: pexels.com/hubbugaye

Pernah dengar istilah Seasonal Affective Disorder (SAD)? Ini adalah gangguan afektif musiman atau jenis depresi ringan periodik yang biasanya terjadi pada musim tertentu, termasuk saat cuaca gelap, basah, dan dingin. Gangguan ini umumnya ditandai dengan rendahnya motivasi, menurunnya tingkat energi, dan kurangnya rasa bahagia yang berdampak pada labilnya suasana hati.

Masalah ini terjadi secara berulang pada musim tertentu sepanjang tahun. Namun, bagi yang selalu merasa suram sepanjang musim hujan, jangan langsung melabeli diri mengalami SAD, ya. Konsultasikan masalah tersebut ke tenaga medis profesional untuk mendapat diagnosa serta penanganan yang tepat.

Perlu diingatkan, sering merasa sedih saat hujan tak selalu berarti seseorang mengalami SAD. Menurut seorang psikolog klinis dari Washington, kebanyakan orang juga bisa muram saat cuaca mendung tanpa diagnosa SAD.

3. Akumulasi Kebosanan

Ilustrasi bosan / Foto: pexels.com/Karola G

Suka tidak suka, hujan akan membatasi ruang gerak kita di luar ruangan. Pilihan aktivitas jadi terbatas dan waktu akan lebih banyak dihabiskan di dalam ruangan. Lama-kelamaan, kondisi ini dapat memupuk rasa bosan yang berujung pada perasaan murung. 

Dampak ini mungkin tidak sama bagi beberapa kalangan. Apa yang dinilai “membosankan” atau “muram” bagi sekelompok orang bisa jadi merupakan hal yang sangat menenangkan bagi yang lain. Pandangan mengenai alasan satu ini sangat bergantung pada karakter individual. Namun, ini tidak menutup fakta bahwa masih ada alasan lain yang disepakati memang memicu nuansa sendu.

Cara Mengatasi Murung Selama Musim Hujan

Ilustrasi sedang murung/Foto: Freepik.com/jcomp

Sebagai manusia biasa, kita memang tidak bisa mengontrol musim sesuai suasana hati. Untungnya masalah ini dapat dicegah dengan beberapa trik. Menurut pandangan ahli, cara yang paling dianjurkan untuk menangkal “rainy day blues” ini adalah dengan rutin melakukan latihan fisik. Perbanyak aktivitas di luar dan memaparkan diri di bawah sinar matahari sesering mungkin.

Selain itu, pola makan seimbang dan tidur yang cukup juga turut membantu menjaga suasana hati tetap terkendali. Tak lupa, jaga interaksi sosial dengan kerabat untuk menghalau rasa kesepian agar tidak sampai menghancurkan mood yang sudah membaik.

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!