Demi Berlibur, Ibu Ini Tega Tinggalkan Bayinya 10 Hari di Rumah Sendirian hingga Tewas
Seorang ibu tega meninggalkan bayinya yang baru berusia 16 bulan untuk pergi berlibur selama 10 hari. Akibatnya, bayi tersebut meninggal dunia. Ibu asal Ohio, Amerika Serikat bernama Kristel Candelario (32) itu dijatuhi hukuman penjara seumur hidup.
Candelario meninggalkan putrinya, Jailyn, seorang diri di rumah dengan beberapa botol susu, sementara ia pergi berlibur musim panas. Dilansir dari CNN, kamera bel pintu tetangga menangkap jeritan Jailyn, termasuk sekitar pukul satu pagi, dua hari setelah ibunya pergi.
Namun, Candelario tentu tidak mendengar jerit tangis anaknya yang meminta pertolongan karena ia berada ratusan mil jauhnya. Ia berlibur ke Puerto Rico bersama seorang teman prianya, menurut pihak berwenang.
Setelah beberapa hari di pantai dan singgah lagi di Detroit, dia kembali ke rumah usai 10 hari berlibur. Begitu tiba di rumah, ia menemukan putrinya telah meninggal.
Ahli patologi forensik Elizabeth Mooney mengatakan di ruang sidang Cleveland bahwa anak-anak mengalami kecemasan perpisahan yang paling ekstrem antara usia 9 dan 18 bulan. Dia menggambarkan hari-hari terakhir Jailyn yang menyiksa.
"Rasa sakit dan penderitaan yang dia alami tidak hanya berlangsung berjam-jam, bukan berhari-hari, tapi mungkin bahkan seminggu," kata Mooney sambil menahan air mata.
"Perasaan ditinggalkan selama berhari-hari, ditambah dengan rasa sakit karena kelaparan dan rasa haus yang ekstrem adalah jenis penderitaan yang menurut saya tidak dapat dipahami sepenuhnya oleh siapa pun di antara kita," tambahnya.
Bayi Alami Dehidrasi dan Kelaparan
Ilustrasi bayi/Foto: Freepik
Seorang hakim menjatuhkan hukuman penjara seumur hidup kepada Candelario. Para penyelidik yang terlibat menggambarkan kasus ini sebagai hal paling mengerikan yang pernah mereka saksikan sepanjang karier mereka.
Aparat penegak hukum, termasuk Sersan Polisi Cleveland Teresa Gomez, menahan tangis saat menggambarkan kondisi bayi tersebut.
“Ini adalah kasus yang akan kami catat dalam pikiran dan hati kami selamanya,” kata Gomez saat membacakan putusan, dilansir dari CNN.
Asisten Jaksa Wilayah Cuyahoga Anna Faraglia memutar video keamanan saat sang ibu sedang mengangkut kopernya ke mobil pada tanggal 6 Juni tahun lalu dan kembali ke rumah pada tanggal 16 Juni.
Beberapa menit setelah tiba di rumah, Candelario menelepon 911.
“Tolong, saya butuh bantuan,” ratap Candelario dalam video yang diputar di persidangan. “Tolong, tolong, bantu aku. Putriku sedang sekarat.”
Sempat Berbohong kepada Petugas
Kristel Candelario/Foto: Dok. Daily Mail
Sebelum petugas tanggap darurat tiba, Candelario telah mendandani putrinya dengan pakaian bersih. Namun, pakaian ganti tersebut tidak dapat menyembunyikan penderitaan yang dialami bayi berusia 16 bulan itu.
Dilansir dari Daily Mail, Candelario sempat berbohong soal kondisi putrinya. Ia mengatakan bahwa putrinya alami muntah.
Dalam sebuah rekaman video, Candelario dengan tenang mengatakan kepada petugas, "Dia menolak makan."
Saat Candelario berbohong mengatakan putrinya tidak mau makan sebelum ditemukan meninggal dunia, petugas bertanya, "Dan bagaimana kabarnya pada hari Rabu dan Kamis?"
"Dia menolak [makan], mungkin karena dia tidak makan dua hari sebelumnya," jawab Candelario. "Tapi makanya aku takut, karena aku bilang, ya Tuhan kita harus ke rumah sakit karena dia tidak makan apa pun."
Candelario mengatakan bahwa putrinya terlihat kurus dan berat badannya mengalami penurunan. Ia terus mengarang cerita bohong dan berkata bahwa ia berada di rumah sepanjang waktu bersama sang putri.
"Pagi ini ketika saya bangun dia sudah tidur," katanya. 'Dia tidur setiap hari, 12 jam."
"Dia tidur dari jam 9 malam sampai jam 9 atau 10 pagi, 12 jam, jadi pagi ini saya juga tidur, dia tidak pernah bangun," ungkap Candelario, berbohong.
Seorang petugas menyela dia untuk menanyakan apa yang terjadi malam sebelumnya, dan Candelario berkata, "Tadi malam dia banyak menangis. Saat aku sedang mandi, Jailyn berteriak, entahlah, mungkin dia kesakitan."
Faraglia mengatakan Jailyn ditemukan tergeletak di kasur yang dipenuhi air seni dan feses. “[Bahkan] hewan merawat bayinya dengan lebih baik [dibandingkan Candelario],” katanya.
Kondisi Jailyn sangat memprihatinkan. Bayi itu terlihat kurus dengan mata cekung, bibir mengering, dan terdapat kotoran di mulut dan kuku jarinya. Berat badannya berkurang tujuh pon dibandingkan saat kunjungan dokter terakhirnya dua bulan sebelumnya.
Penyelidik mengatakan Candelario telah meninggalkan Jailyn sendirian lagi selama dua hari sebelum dia pergi berlibur.
Alami Masalah Kesehatan Mental
Kristel Candelario saat liburan dan meninggalkan putrinya seorang diri di rumah/Foto: Facebook
Ibu Candelario, Ketty Torres, mengatakan putrinya tengah berjuang melawan masalah kesehatan, termasuk penyakit mental. Ketika putrinya berhenti minum obat, hal itu memperburuk depresi dan kecemasannya, serta berkontribusi pada ketidakmampuannya mengambil keputusan yang tepat, tambahnya.
Torres mengatakan keluarganya tidak mengetahui apa yang terjadi.
Candelario mengatakan kepada pengadilan bahwa dia berdoa setiap hari untuk mendapat pengampunan. Ia juga mengatakan bahwa dia percaya Tuhan dan Jailyn telah memaafkannya.
“Saya tidak mencoba untuk membenarkan tindakan saya, tapi tidak ada yang tahu seberapa besar penderitaan saya dan apa yang saya alami,” katanya.
Dijatuhi Hukuman Penjara Seumur Hidup
Ilustrasi/Foto: Getty Images/iStockphoto/Motortion
Hakim Pengadilan Permohonan Umum Kabupaten Cuyahoga Brendan Sheehan menegurnya saat dia menjatuhkan hukuman.
Berbicara dengan tegas, dia mengatakan Candelario meninggalkan anaknya “terjebak di penjara kecil” selama berhari-hari sementara dia pergi berlibur dan bersenang-senang.
“Ikatan antara ibu dan anak adalah salah satu ikatan yang paling murni dan sakral. Ini adalah hubungan yang dibangun atas dasar cinta, kepercayaan, dan perlindungan yang tak tergoyahkan. … Anda melakukan tindakan pengkhianatan,” kata Sheehan.
“Bayi kecil itu bertahan, menunggu seseorang untuk menyelamatkannya. Dan Anda dapat melakukannya hanya dengan panggilan telepon sederhana. Sebaliknya, saya melihat foto Anda di pantai sementara anak Anda memakan kotorannya sendiri dalam upaya untuk bertahan hidup," lanjutnya.
Atas perbuatannya, hakim menjatuhkan hukuman penjara seumur hidup tanpa kemungkinan pembebasan bersyarat.
“Sama seperti Anda tidak membiarkan Jailyn keluar dari 'selnya' sampai dia meninggal, Anda juga harus menghabiskan sisa hidup Anda di sel tanpa kebebasan,” kata Sheehan. “Satu-satunya perbedaan adalah penjara setidaknya akan memberi Anda makan.”
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!