Dikenal Penuh Kontroversi Tapi Citranya Mulai Membaik, Ini Sisi Lain Raja Charles III yang Belum Banyak Diketahui
Belum lama ini Raja Charles III kembali menyita perhatian publik di seluruh dunia atas insiden gerutuannya pada pulpen, Beauties. Seperti diketahui, ada momen di mana sang raja terlihat sedang menandatangani buku tamu sebelum menghadiri prosesi penghormatan mendiang Ratu Elizabeth di Istana Hillsborough, Irlandia. Saat itu noda pada pulpen mengenai tangannya yang membuat dirinya menggerutu kesal.
Video para jurnalis yang menangkap momen ini pun viral dan mendapat banyak respon dari netizen di berbagai belahan dunia. Ini bukan kali pertama Raja Charles mendapatkan sorotan. Saat belum naik takhta, Pangeran Charles sempat membuat berbagai kontroversi mulai dari skandal cinta terlarang dengan Camilla hingga keretakan hubungannya dengan sang putra, Pangeran Harry.
Terlepas dari masa lalunya yang sempat menuai kontroversi, kini citranya perlahan mulai membaik. Lalu ternyata ada sisi lain dari dirinya yang belum banyak diketahui. Apa sajakah itu? Simak paparannya lewat artikel berikut!
Mendapat Peran Pewaris Takhta Kerajaan Inggris Sejak Kecil, Privasi Kehidupan yang Menghilang
Sisi lain Raja Charles III yang pernah kontroversial hingga kini citranya mulai membaik/Instagram/clarencehouse
Raja Charles sudah memikul beban sebagai pewaris takhta kerajaan Inggris sejak dari kecil. Sang ibu, Ratu Elizabeth II, naik takhta menjadi ratu saat masih berusia 25 tahun tepatnya di 6 Februari 1952. Dirinya kala itu masih berumur 3 tahun. Hingga akhirnya Ratu dikenal menjadi pewaris terlama dalam sejarah Inggris.
Hal ini pun tak mudah buat dijalani, Beauties. Seperti dikutip dari New York Times, sebagai pewaris takhta ia mendapatkan peran untuk menjadi penguasa monarki konstitusional penting di dunia, kepala keluarga kerajaan paling terkenal, dan simbol kontinuitas negara. Posisi ini membuat Charles saat itu mendapat banyak sorotan, baik dari publik ataupun media.
Privasi kehidupan pribadinya bahkan tak ia dapatkan. Kelemahan dan frustrasinya saat masa muda terus dibongkar media, dirinya pun dinilai kurang mendapatkan pujian, hingga pernikahannya dengan Diana dan cinta terlarangnya bersama Camilla jadi konsumsi publik secara luas kala itu.
Pernah Dapat Tekanan untuk Segera Menikah hingga Sulitnya Mencari Pendamping Hidup
Sisi lain Raja Charles III yang pernah kontroversial hingga kini citranya mulai membaik/Instagram/clarencehouse
Bukan hanya berperan sebagai calon pewaris takhta kerajaan Inggris, masa muda Charles juga diwarnai dengan tuntutan untuk segera menikah. Dikutip dari laman Biography, saat itu dirinya menganggap usia sekitar 30 tahun menjadi waktu yang tepat bagi pria untuk menikah. Saat telah melewati usia ini dan belum memiliki pendamping yang tepat, tekanan meningkat baginya buat segera memilih pengantin, Beauties.
Hal ini pun membuat Charles sempat menjalin hubungan dengan beberapa perempuan cantik untuk menemukan calon istri sekaligus ratu bagi kerajaan Inggris. Namun pencarian pendamping hidupnya terlampau sulit untuk dilakukan. Media yang rajin melacak kencannya agar dapat dibagikan ke publik tentang kehidupan cintanya, tampaknya memicu masalah serius.
Oleh karenanya, Charles saat itu mencari pendamping hidup yang dapat mengatasi sorotan publik yang ketat dan menghadapi tekanan kehidupan kerajaan. Bahkan pada tahun 1976 silam dirinya mengungkap, "Anda tahu, setiap kali seorang gadis mengatakan kepada saya bahwa dia mencintai saya, saya harus bertanya pada diri sendiri apakah dia benar-benar mencintai saya atau hanya ingin menjadi ratu. Dan siapa pun yang saya pilih akan memiliki pekerjaan yang sangat sulit, selalu dalam bayangan saya, harus berjalan beberapa langkah di belakang saya, semua hal semacam itu."
Kepemimpinannya yang Dinilai Akan Berbeda
Sisi lain Raja Charles III yang pernah kontroversial hingga kini citranya mulai membaik/Instagram/clarencehouse
Terlepas dari kontroversinya di masa lalu, citra Raja Charles perlahan mulai membaik, Beauties. Ia juga dianggap akan menjadi pemimpin yang berbeda dengan mendiang sang ibu, Ratu Elizabeth II. Berdasarkan berbagai sumber sebelumnya, Charles telah mendirikan badan amal yang hebat bernama The Prince's Trust. Di mana telah membantu hampir 1 juta anak muda yang kurang beruntung.
Beberapa tahun terakhir dirinya juga melaksanakan beberapa tugas ratu, dari perjalanan ke luar negeri hingga penobatan. Charles juga tak segan-segan mengarungi isu politik dan secara teratur berbicara untuk toleransi beragama hingga melawan Islamofobia. Dalam KKBI sendiri islamofobia memiliki arti fobia terhadap Islam atau penganut Islam, Beauties.
---
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!