Eks Orang Terkaya di Dunia Dikenal Pelit, Begini Gaya Hidup Kelewat Frugal J. Paul Getty

Dimitrie Hardjo | Beautynesia
Rabu, 03 Jan 2024 12:30 WIB
Eks Orang Terkaya di Dunia Dikenal Pelit, Begini Gaya Hidup Kelewat Frugal J. Paul Getty
Foto: IMdb

Hampir semua orang pernah mendengar nama 'Getty'. Di Amerika Serikat sendiri, Museum Getty berdiri megah di kawasan Los Angeles dan menjadi salah satu daya tarik para turis.

Nama keluarga tersohor itu berawal dari Jean Paul Getty, mantan orang terkaya di dunia era abad ke-20 yang meninggal dunia pada 6 Juni 1976. Meninggalkan harta kekayaan tujuh turunan dengan kekayaan bersih di tahun ia tutup usia sekitar 2 miliar USD, sosoknya juga dikenal sebagai orang yang pelit, Beauties.

Sepanjang hidupnya, Getty tidak hanya bergumul dengan harta dan kekuasaan. Gaya hidup kelewat frugal sang taipan minyak lewat perusahaan Getty Oil Company ikut jadi sorotan. Bahkan pria yang juga kolektor seni itu sempat menuai kontroversi akibat gaya hidup tersebut. Seperti apa sih gaya hidup "pelit" yang dilakukannya?

Tidak Mau Beli Barang Baru

J. Paul Getty dikenal tidak menyukai beli barang baru, Beauties. Ia akan menggunakan kertas bekas untuk membalas surat, menggunakan kembali benda-benda seperti amplop, karet gelang, dan perlengkapan kantor lain dibanding beli baru.

Begitu pula jika bajunya ada yang rusak. Jika lengan kemejanya sudah usang dan berjumbai, maka ia lebih memilih untuk mengguntingnya dibanding beli baru.

Tekan Harga Rumah

J. Paul Getty

J. Paul Getty/ Foto: Instagram.com/scott_stirewalt

Tudor Estate, Sutton Place bukan cuma menjadi tempat tinggal Jean Paul Getty, tapi juga menjadi pusat operasi bisnis. Mengantongi harta berlimpah, bukan berarti pria kelahiran tahun 1892 tidak melakukan tawar-menawar saat membeli kediaman yang didirikan di abad 16 tersebut. Mengutip Guest of a Guest, kediaman 72 kamar itu berhasil dibelinya di tahun 1950-an dengan harga jauh lebih murah, yakni sekitar setengah dari harga yang dikeluarkan penjual saat beli rumah tersebut 40 tahun lalu.

Memperhitungkan Pengeluaran

Pria yang memiliki 5 anak itu juga sangat sensitif terhadap harga. Bukan cuma masalah harga properti yang kukuh harus didapatkannya dengan harga murah, tapi juga untuk kebutuhan sehari-hari. 

Salah satu pernyataan Getty yang paling diingat adalah ungkapannya kepada reporter Art Buchwald saat ditemui di The Ritz, London, bahwa sebuah rum dan coke harganya lebih dari 1 dolar, sedangkan di Sutton Place hanya seharga 10 cent.

Selain itu, ia rela menunggu untuk masuk ke sebuah acara, yakni Dog Show di London, hingga harga tiket dijual setengah harga.

Menghindari Jasa Laundry

J. Paul Getty (kiri)

J. Paul Getty/ Foto: getty.edu/The Getty Research Institute

Biaya laundry atau jasa dry cleaning mungkin biasa dihindari orang awam yang bisa mencuci pakaiannya sendiri di rumah. Namun untuk seorang konglomerat pemilik perusahaan minyak global, mungkin jadi hal yang tidak biasa. Seorang mantan sekretaris J. Paul Getty mengakui ia pernah diminta untuk mencuci baju-bajunya dengan tangan karena Getty tidak mau mengeluarkan uang untuk laundry. 

Sediakan Payphone untuk Tamu

Sebagai seorang pebisnis, ada kalanya orang-orang berkunjung ke rumahnya baik untuk urusan bisnis maupun bertamu. Tak jarang pula mereka membutuhkan telepon untuk menghubungi orang jarak jauh hingga ke luar negeri. Mengantisipasi hal ini, Getty memiliki payphone yang bisa mereka gunakan dibanding menelepon lewat telepon rumahnya.

Menolak Bayar Tebusan Cucunya yang Diculik

J. Paul Getty

J. Paul Getty/ Foto: Instagram.com/negativ.sk

Jika ada hal yang paling diingat dan kontroversial dari hidup J. Paul Getty adalah kejadian cucu J. Paul Getty, yaitu John Paul Getty III, diculik oleh gangster Italia tahun 1973. Mengutip People, saat cucunya diculik, J. Paul Getty menempati posisi pertama orang terkaya di dunia. Penculik pun meminta biaya tebusan sebesar 17 juta USD jika keluarga ingin Paul dipulangkan dengan selamat. Meski dengan desakan keluarga untuk membayar tebusan, Getty menolak untuk memberikannya. “Jika saya membayar tebusan satu sen, saya akan punya 14 cucu yang diculik,” katanya kepada reporter saat press conference.

Orang tua Paul sempat melakukan tawar-menawar agar biaya tebusan diturunkan karena keluarganya tak punya uang, tapi ditolak oleh penculik karena menganggap tidak mungkin sang kakek mengabaikan keluarganya sendiri.

Namun setelah 4 bulan penculikan, sebuah amplop berisi potongan telinga Paul diterima sebuah surat kabar Italia sekaligus pesan penculik tebusan turun menjadi 3,2 juta USD, “Ini adalah telinga Paul. Jika kami tidak mendapatkan sejumlah uang dalam waktu 10 hari, maka telinga yang lain akan tiba. Dengan kata lain, dia akan tiba sedikit demi sedikit”. Getty pun memutuskan untuk turun tangan dengan tebusan yang dibayar cukup 2,9 juta USD. John Paul dipulangkan tak lama setelah tebusan dibayar.

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(dmh/dmh)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.