Media sosial akhir-akhir ini semakin berkembang. Demi memuaskan para penggunanya, media sosial populer seperti TikTok dan Snapchat misalnya, mulai menambahkan fitur-fitur yang semakin tidak terbatas, salah satunya yaitu fitur filter beauty. Filter beauty dapat membuat penampilan kita terlihat lebih cantik tanpa memerlukan usaha yang lebih.
Namun, siapa sangka? Dibalik kelebihannya, efek ini ternyata dapat menimbulkan dampak negatif yang mengerikan. Salah satu dampak negatifnya yaitu meningkatnya pengidap facial dysmorphia. Seperti apa facial dysmorphia itu? Untuk tahu lebih lengkapnya, simak penjelasan di bawah ini, yuk!
Pengertian Facial Dysmorphia
Pengertian facial dysmorphia/freepik.com |
Facial dysmorphia adalah salah satu kondisi gangguan kesehatan mental yang penderitanya mengalami kecemasan berlebihan terhadap kekurangan penampilan pada wajahnya sendiri. Facial dysmorphia lebih rentan dialami oleh remaja hingga orang-orang berumur 30-an, mengingat merekalah pengguna media sosial yang paling sering menggunakan filter beauty, tidak terkecuali pria atau wanita.
Hampir mirip, dapat dikatakan juga bahwa facial dysmorphia merupakan salah satu bagian dari body dysmorphic disorder. Perbedaannya adalah facial dysmorphia hanya lebih berfokus pada penampilan yang ada di wajah, seperti bentuk mata, hidung, bibir, gigi, rahang, rambut dan warna kulit.
Bagaimana Filter Beauty Dapat Menyebabkan Facial Dysmorphia?
Efek di media sosial dapat menyebabkan facial dysmorphia/freepik.com |
Filter beauty pada media sosial dapat membuat penampilan wajah kita menjadi terlihat lebih sempurna hingga seperti tidak nyata. Karena itu, tanpa sadar kita jadi sering membandingkan penampilan asli kita dengan penampilan di foto yang sudah mendapat sentuhan filter beauty atau editan lainnya.
Respon positif yang diterima saat kita mengunggah foto dengan filter beauty membuat kita ingin melakukannya lagi dan lagi. Bahkan hal ini bisa berlanjut hingga kita ingin mengubah penampilan asli di dunia nyata agar terlihat secantik di foto yang menggunakan efek tersebut.
Ciri-Ciri Seseorang Mengidap Facial Dysmorphia
Ciri-ciri seseorang mengidap facial dysmorphia/freepik.com |
Tanda-tanda umum seseorang mengidap facial dysmorphia yaitu sering merasa gelisah dan malu karena menganggap penampilan wajahnya buruk. Penderita ini juga sering memiliki gejala-gejala seperti bercermin dengan waktu yang lama secara berulang-ulang, sering menanyakan pendapat orang lain untuk meyakinkan bahwa penampilan wajahnya tidak ada yang kurang, sering memegang dan menyembunyikan bagian wajah yang dianggap terdapat kekurangan, serta menyalahgunakan konsumsi obat-obatan untuk kecantikan.
Gejala-gejala ini pun dapat berlanjut hingga penderita merasa cemas setiap kali berada di tempat umum dan saat berhadapan dengan orang lain, memiliki keinginan melakukan operasi plastik yang tidak ada hentinya, bahkan jika dibiarkan berlanjut dapat menyebabkan depresi berat dan menimbulkan keinginan bunuh diri.
Jika kamu atau orang-orang sekitarmu memiliki gejala-gejala seperti itu, jangan langsung self diagnosis ya! Apalagi jika gejala sudah pada tahap lanjut, lebih baik segera periksakan ke psikolog atau psikiater untuk penanganan lebih lanjut.
Memang tidak ada larangan untuk penggunaan filter beauty ini, tapi ada baiknya kita juga harus mengetahui batasan-batasan dan sadar bahwa setiap orang pasti memiliki kelebihan dan kekurangannya sendiri. Dengan begitu, kita dapat terlihat cantik apa adanya sesuai dengan keunikan yang ada pada diri masing-masing.