Fakta Kelam Kekerasan Seksual di India: Ada 90 Kasus Pemerkosaan Setiap Harinya

ALMIRA WIJI RAHAYU | Beautynesia
Selasa, 05 Mar 2024 17:00 WIB
Fakta Kelam Kekerasan Seksual di India: Ada 90 Kasus Pemerkosaan Setiap Harinya
Fakta Mengenai Kekerasan Seksual di India /Foto: Getty Images via detikcom

Peringatan: Artikel ini mengandung detail kasus kekerasan seksual yang dapat membangkitkan trauma penyintas. 

Pasangan vlogger asal Spanyol, Vicente dan Fernanda, mendapatkan kejadian yang mengerikan saat mereka berlibur di India. Mereka telah diserang dan dirampok serta Fernanda mengalami pemerkosaan atau gang-raped yang dilakukan oleh tujuh pria. 

Kasus vlogger asal Spanyol itu menambah daftar panjang kasus kekerasan seksual di India. Data dari Biro Catatan Kejahatan India menyebut bahwa setidaknya ada 90 laporan pemerkosaan yang diterima setiap harinya pada tahun 2022. 

Di tahun sebelumnya, mereka mencatat adanya laporan kasus kejahatan seksual terhadap perempuan sebanyak 428.278. Tercatat 1.580 perempuan diperdagangkan, 2.668 perempuan menjadi korban kejahatan siber,  dan 31.878 kasus pemerkosaan di India yang dilansir dari situs BBC. 

Menambah Daftar Panjang Turis Perempuan yang Dilecehkan di India

Ilustrasi Perempuan /Foto: Freepik/krakenimages

Bukan kali pertama beberapa oknum warga India melecehkan turis asing yang sedang berlibur di negaranya. Kasus kekerasan seksual terhadap turis asing di negara tersebut sering disorot oleh media. 

Tahun lalu, viral di media sosial seorang turis perempuan asal Korea Selatan yang dilecehkan saat melakukan siaran langsung di India. Ada seorang pria yang terus mengikutinya atau stalking, memperlihatkan kemaluannya, dan mengejar video streamer tersebut seperti yang diberitakan The Independent. 

Pada 2022, turis asal Korea Selatan lainnya juga dilecehkan di publik saat berlibur di Mumbai. Ada seorang pria yang mengalungkan tangannya ke leher perempuan itu dan berusaha mencium pipinya. 

Kejadian-kejadian itu bagaikan fenomena gunung es. Sebab, masih banyak lagi kasus yang tertangkap maupun tidak terekam kamera yang terjadi pada pelancong yang berlibur di sana. 

Kasus Nirbhaya di Tahun 2012

Ilustrasi Perempuan /Foto: Freepik/jcomp

Kasus pemerkosaan yang menimpa Fernanda mengingatkan publik dengan kasus Nirbhaya (Jyoti Singh) di tahun 2012. Pelajar berusia 23 tahun itu diperkosa secara brutal dan disiksa oleh enam pria di dalam sebuah bus yang melaju ke Delhi Selatan. 

Jyoti sangat terluka parah akibat dipukul dengan besi. Rahim dan ususnya rusak. Setelah berkali-kali menjalani operasi, perempuan itu tidak terselamatkan. 

Jyoti tak hanya seorang diri saat peristiwa itu terjadi. Dirinya bersama dengan teman lelakinya yang juga menjadi korban perampokan dan penganiayaan saat di dalam bus. 

Dilaporkan oleh BBC, enam pelaku langsung ditangkap oleh pihak kepolisian. Empat pelaku yakni Mukesh Singh, Vinay Sharma, Akshay Thakur dan Pawan Gupta dihukum mati dan satu pelaku melakukan bunuh diri saat di penjara. Sedangkan, pelaku yang masih berusia 17 tahun dihukum tiga tahun dan kini telah bebas. 

Kasus itu adalah salah satu kasus pemerkosaan terparah di negara tersebut. Masyarakat India turun ke jalan sebagai ungkapan simpati kepada korban dan meminta pemerintah untuk serius dalam mengurusi kasus kekerasan seksual.

Dengan adanya peristiwa ini, pemerintah India melarang bis-bis untuk memasang jendela yang gelap dan tirai. Hukum anti pemerkosaan yang baru pun diluncurkan untuk memberi efek jera bagi pelaku, salah satu isinya ialah hukuman mati bagi pelaku yang melakukan pemerkosaan beberapa kali. 

Perdagangan Seksual Pada Anak Marak Terjadi di India

Demonstrasi di India /Foto: Getty Images via detikcom

Masih ingat dengan film Gangubai Kathiawadi yang tayang di Netflix? Film itu diangkat dari kisah nyata seorang perempuan di bawah umur yang dijual ke rumah bordil oleh kekasihnya untuk dijadikan pelacur. 

Kisah film tersebut bukanlah fiksi semata. Nyatanya, tak sedikit anak perempuan di India yang menjadi korban perdagangan seksual yang dilakukan oleh keluarga atau kerabatnya sendiri. 

Surat kabar India Today pernah melakukan investigasi ke dua desa di India bernama Rajashtan dan Mandhya Pradesh. Hasil dari investigasi itu menunjukkan bahwa anak-anak tak berdosa itu dijual demi uang untuk membiayai hidup keluarganya. 

Salah satu ibu bernama Tano rela menjual anak-anaknya seharga Rs 3 lakh demi membangun rumahnya. Begitu pula dengan Vijay yang menawarkan sang adik yang masih berusia 16 tahun untuk menjadi penghibur.

Dalam investigasi itu, para pelaku perdagangan seksual pada anak memiliki prosedur yang licik. Klien wajib menandatangani sebuah kontrak tertulis. 

Dalam kontrak itu disebutkan bahwa para korban hanya diminta untuk menjadi penyanyi dan penari di restoran atau hotel. Hal itu dilakukannya agar bisa terbebas dari hukuman polisi.

Faktor Penyebab Maraknya Kasus Kekerasan Seksual di India 

Seorang Perempuan India Membawa Poster Bertuliskan 'Stop Rape Now!' /Foto: AFP via detikcom

Ada banyak faktor yang menyebabkan maraknya kasus kekerasan seksual di India. Salah satunya adalah sistem patriarki yang masih sangat melekat di negara tersebut. 

Pria sangat diagung-agungkan serta memiliki kedudukan yang tinggi, sementara perempuan dianggap menjadi warga kelas dua. 

"Kami punya lingkungan patriarkal di India yang menguntungkan bagi pria. Perempuan dianggap menjadi warga kelas dua dunia," ucap Dr. Shruti Kapoor, seorang aktivis dan feminis, kepada situs DW. 

Sementara itu, data menyebutkan bahwa 77 persen perempuan tidak melaporkan kekerasan seksual maupun fisik yang dialaminya, menurut sebuah artikel dalam situs The New York Times. Adanya stigma negatif korban pelecehan atau pemerkosaan makin membuat mereka enggan untuk melaporkannya. 

Melansir dari South China Morning Post, seorang penulis buku dan penyintas bernama Tara Kaushal  membeberkan faktor lainnya mengapa banyak kasus pemerkosaan di sana. 

Dalam buku Why Men Rape, Kaushal berargumen bahwa tidak adanya edukasi seks yang sehat menjadi salah satu faktor. Ditambah lagi seringnya mengonsumsi konten pornografi yang berlebihan.  

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(naq/naq)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE