FBI Ungkap Ada Ancaman Pembunuhan Ratu Elizabeth II Saat Kunjungan ke Amerika Serikat! Ini Detailnya

Rayoga Firdaus | Beautynesia
Rabu, 31 May 2023 08:30 WIB
Foto: Getty Images/Tim Graham

Ancaman pembunuhan ternyata pernah menimpa mendiang Ratu Elizabeth II. Hal tersebut terungkap setelah FBI membuka dokumen terkait kedatangan sang Ratu ke Amerika Serikat pada tahun 1983.

Kedatangan Ratu Elizabeth II bersama Pangeran Philip yakni untuk memenuhi undangan Presiden AS kala itu, Ronald Reagan.

Melansir dari laman People, berdasarkan dokumen FBI tersebut, pada Februari 1983 Kepolisian kota San Francisco mendapat informasi dari petugasnya yang berhubungan dengan seseorang di Dovre Club.

Dovre Club merupakan tempat yang sering dikunjungi para simpatisan Provisional Irish Republican Army (PIRA).) Sebuah organisasi yang memperjuangkan kemerdekaan Irlandia Utara dari pemerintahan Inggris.

Left to right: Prince Philip, Duke of Edinburgh, First Lady of the United States, Nancy Reagan (1921 - 2016),Queen Elizabeth II and US President Ronald Reagan at a State Banquet At The De Young Museum, San Francisco, during a State Visit to the United States by the Queen, 3rd March 1983. (Photo by John Shelley Collection/Avalon/Getty Images)/ Foto: Getty Images/John Shelley Collection/Avalon

Simpatisan PIRA yang tidak disebutkan identitasnya itu mengaku kepada polisi bahwa "anak perempuannya telah dibunuh di Irlandia Utara menggunakan peluru karet".

Selanjutnya ia juga ternyata sudah merencanakan aksi penyerangan kepada Ratu Elizabeth II.

"Pria ini mengaku hendak menyerang Ratu Elizabeth dengan cara menjatuhkan benda dari atas jembatan Golden Gate atau ia juga akan membunuhnya saat Ratu Elizabeth mengunjungi Taman Nasional Yosemite," tulis dokumen tersebut seperti dilansir dari People.

Disebutkan bahwa petugas keamanan langsung menutup area sekitar jembatan Golden Gate saat Ratu Elizabeth II datang.

FBI ungkap rencana pembunuhan Ratu Elizabeth II pada tahun 1980-an/ Foto: BBC World

Dokumen itu juga menerangkan bahwa pihak berwenang sudah menghubungi simpatisan tersebut dan ia bersikap kooperatif meski masih menyatakan dukungannya kepada Irish Republican Army.

Konflik di Irlandia Utara sendiri merupakan salah satu catatan sejarah kelam bagi Inggris dan khususnya wilayah tersebut.

Terletak di pulau Irlandia, namun menjadi bagian dari pemerintah Inggris memunculkan konflik antara mereka yang ingin bertahan dengan kelompok yang ingin memisahkan diri dan bergabung dengan negara Irlandia.

Rangkaian aksi pemberontakan terjadi hingga memakan korban jiwa dari keluarga Kerajaan Inggris. Baca selengkapnya di halaman selanjutnya, Beauties.

(raf/raf)