Fransiska Ncis, Kisah Perempuan Berhati Bidadari yang Berbagi Kehidupan dengan Donor Ginjal
Dongeng kisah para bidadari atau ibu peri mungkin menghiasi masa kecil kita. Parasnya digambarkan sebagai sosok perempuan bersayap dengan hati yang mulia. Tak jarang juga, sosok bidadari digambarkan dengan paras yang jelita.
Lambat laun, seiring berjalannya hidup, sosok bidadari itu rupanya bisa kita temukan di kehidupan nyata. Dalam bentuk orangtua yang rela bangun malam untuk mengganti popok anaknya atau orang asing yang rela menyampingkan ego untuk membantu sesama.
Fransiska Ncis adalah yang kedua. Di saat orang-orang usia sebayanya mungkin sibuk mengurusi hidup sendiri yang masih banyak kurangnya, Siska, begitu ia akrab disapa, membuat keputusan besar untuk berbagi hidup dengan mendonorkan sebelah organ tubuhnya.
Kisahnya bermula dari Twitter pribadinya @_fransiskancis, pada 8 November 2021. Di sana, ia mengumumkan akan menjalankan operasi ginjal untuk di berikan kepada seseorang. Dengan kekuatan Twitter, tweet Siska pun viral ke seluruh penjuru.
Di tempat yang sama, pada Senin (3/1), ia membagikan update penerima ginjalnya sudah bisa bekerja kembali seperti biasa. Hal ini membuat Beautynesia takjub akan kebaikan hatinya. Kepada Beautynesia, perempuan 31 tahun ini membeberkan sekelumit kisah mulia yang ia lakukan. Berikut adalah petikan wawancara bersama Siska.
Bagaimana awal mula keputusan donor ginjal ini?
Teman saya menelpon saya pada suatu malam hari, dia meminta tolong saya, karena kakaknya butuh tranfusi darah golongan O+ (karna saya memang rutin untuk donor darah, baik whole blood maupun darah trombosit). Dari situ saya bertanya, memang sakit apa dan bagaimana kondisi saat itu.
Saat mendengar kondisi, latar belakang dan update sakitnya saat itu, saya mendengar sambil meneteskan air mata. Dengan usia kakaknya yang masih tergolong produktif, punya prestasi kerja, dan puterinya masih kecil, saya lalu berusaha tidak ingin bersedih di depan teman saya, dan tetap memberi semangat dan keyakinan.
Kemudian hati saya LANGSUNG seperti dituntun untuk bilang "Saya bersedia menjadi pendonor ginjal untuk kakakmu, jika semua catatan dan kondisi medis saya dinyatakan baik dan cocok. Ayo kita sama2 berusaha, berikhtiar. Jika Tuhan mengijinkan dan merestui, semua pasti akan dilancarkan. Silahkan dibicarakan perlahan dengan keluarga besar kamu terlebih dahulu."
Jadi, langsung saat itu juga saya memutuskan bersedia mengajukan diri sebagai pendonor.
Pemulihan Pascaoperasi
Fransiska Ncis seperti memberi oase di tengah krisis kemanusiaan yang terungkap ke permukaan. (Foto: dokumen pribadi Fransika Ncis)
Keputusan yang mulia sekaligus berat bagi sebagian besar orang. Di samping alasan kemanusiaan, apakah ada alasan lain untuk melakukan aksi transplantasi ginjal ini? Misal, pengalaman kehilangan seseorang karena penyakit ginjal.
Alasan saya hanya kemanusiaan , tidak ada pertimbangan lain. Karena memang saya sering melakukan aksi-aksi sosial atas nama kemanusiaan. Jadi, nggak ada alasan lain atau pertimbangan lain atau karna kedekatan saya dengan orang lain. Saya sudah terbiasa membantu siapa pun, bahkan yang tidak saya kenal, tanpa melihat suku agama dan ras.
Hanya saja, almarhum bapak saya tahun 2006 meninggal karena diabetes dan komplikasi lain. Saya tau rasanya menderita karna suatu penyakit. Saya tahu rasanya berada "di sepatu orang lain".
Fransiska Ncis/ Foto: dokumen pribadi Fransiska Ncis |
Berapa lama waktu pemulihan yang dibutuhkan pascaoperasi ini?
Pemulihan pasca operasi itu buat saya kurang lebih dua minggu, rasa nyeri di sekitar sayatan operasi sudah tidak dirasa, dan sudah bisa berjalan dengan lancar, dengan kecepatan normal. Tapi masa waspada dan bedrest di rumah saja memang kurang lebih satu bulan.
Bagaimana treatment pascaoperasi transplantasi ginjal?
Treatment pascaoperasi hanya kontrol ke dokter aja, ya, seminggu pasca operasi. Cek darah terutama fungsi ginjal dan melihat luka yang diperban apakah sudah kering atau belum. Untuk saya, luka saya seminggu pasca operasi sudah bagus kata dokter, keringnya sempurna, jadi langsung copot perban. Itu aja, sih. Untuk pendonor itu nggak seribet penerima, yang harus berkali-kali kontrol. Saya hanya satu kali kontrol sudah beres semua. Paling bulan depan saya mau cek darah fungsi ginjal saja.
Bagaimana Hidup dengan Satu Ginjal?
Fransiska Ncis seperti memberi oase di tengah krisis kemanusiaan yang terungkap ke permukaan. (Foto: dokumen pribadi Fransika Ncis)
Perbedaan sebelum dan setelah transplantasi ginjal?
Tidak ada perbedaan yang saya rasakan saat memiliki dua ginjal dan satu ginjal ini. Saya pikir juga akan terasa berbeda, ternyata sama saja, nggak ada rasa yang berarti. Kalau untuk aktifitas, saya memang sengaja off kerja selama satu tahun selama proses donor ginjal ini, karna membutuhkan banyak waktu bolak balik untuk ke rumah sakit.
Pola hidup sehat pada umumnya saja, seperti Pola makan, menu makan, jam tidur, olahraga. Semua itu dijaga, tidak bar-bar.
Jika di luar sana ada yang tergerak hatinya juga untuk mendonorkan ginjal, hal apa saja yang perlu disiapkan? Baik fisik maupun mental.
Ilustrasi masalah pada ginjal. (Foto: freepik.com)/ Foto: Shinta Nikmah |
Buat teman-teman yang ingin melakukan hal serupa, yang perlu disiapkan adalah pastikan dulu kalau memang diri kamu itu sehat, nggak punya penyakit berat atau riwayat penyakit bawaan yang sekiranya tidak memungkinkan. Dan yang jelas, konsultasikan dulu datang ke dokter Tim Transplant Ginjal.
Untuk mental sih pasti, ya. Harus berani dan yakin saja, bahwa semua akan baik-baik saja jika kamu ingin menjadi pendonor. Banyak kesaksian dan pengalaman orang-orang yang bisa kita baca dan lihat, di mana mereka mampu hidup dengan 1 ginjal bertahun-tahun. Tidak ada yang perlu ditakuti selama kamu adalah orang sehat.
Apa yang ingin kamu katakan kepada pejuang penyakit ginjal?
Tetap semangat sembuh, jangan pesimis. Ikuti saran dokter dan bertanya info ke mana pun, apa yang sebaiknya dilakukan sesuai kondisi tubuh. Transplantasi ginjal salah satu solusi terbaik, karena ibaratnya ginjal yang rusak diganti yang baru, tapi kembali lagi, ya, semua tergantung kondisi masing-masing, dan hanya dokter yang tahu, apakah pasien tersebut bisa melakukan transplantasi ginjal atau tidak.
Tuhan adalah cinta. DIA mengasihi saya. Dan ketika saya mengalami kasih-Nya, saya dapat membagikan kasih itu kepada orang lain. Jangan pernah lelah berbuat baik. Berkah Dalem.Fransiska Ncis |
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!
Fransiska Ncis/ Foto: dokumen pribadi Fransiska Ncis
Ilustrasi masalah pada ginjal. (Foto: freepik.com)/ Foto: Shinta Nikmah