Geram dengan Pidato Diskriminatif & Seksis Sang Profesor, Mahasiswa Ini Berhasil Kumpulkan Beasiswa hingga Rp2,9 Miliar!
Setiap orang, terlepas dari gendernya, berhak mengenyam pendidikan hingga bekerja di bidang yang diinginkan. Namun sayang, partisipasi perempuan di bidang-bidang tertentu seperti teknik, teknologi, hingga hukum masih minim.
Meski isu kesetaraan gender terus diperjuangkan, tak bisa dipungkiri masih ada sebagian pihak yang seolah menentang perempuan untuk berkembang dan meraih apa yang menjadi haknya. Hal tersebut dialami oleh seorang mahasiswa bernama Ally Orr.
Salah seorang profesor pria di kampusnya memberikan pidato dan mengatakan bahwa perempuan tidak boleh direkrut untuk bekerja di bidang teknik, kedokteran, atau hukum. Ucapan diskriminatif dan bernuansa seksis itu membuat Ally Orr geram dan tidak tinggal diam.
Ia kemudian menggalang dana untuk beasiswa bagi mahasiswa perempuan di kampusnya. Berkat kerja kerasnya, ia berhasil mengumpulkan beasiswa hingga 200 ribu USD atau Rp2,9 miliar! Yuk, simak kisah inspiratifnya!
Isi Pidato Diskriminatif dari Sang Profesor
Ally Orr merupakan seorang mahasiswa di Boise State University. Pada Konferensi Konservatisme Nasional pada November 2021, seorang profesor sekaligus ilmuwan politik di Boise State University, Scott Yenor, memberikan pidato yang bernuansa diskriminatif terhadap perempuan.
Yenor mengatakan bahwa perempuan tidak boleh direkrut untuk bekerja di bidang teknik, kedokteran, atau hukum.
"Segala upaya harus dilakukan bukan untuk merekrut perempuan menjadi insinyur, melainkan untuk merekrut dan menuntut lebih banyak pria untuk menjadi insinyur," ungkapnya, sebagaimana dilansir dari laman People.
Tak hanya itu, Yenor juga mengatakan bahwa perempuan mandiri bisa mencari tujuan hidup mereka dalam pekerjaan birokrasi tingkat menengah, contohnya manajemen sumber daya manusia, perlindungan lingkungan, dan pemasaran.
Mendengar pidato sang profesor, Ally pun tidak habis pikir. Menurutnya, bagaimana bisa seseorang yang berpendidikan mengucapkan kalimat diskriminatif terhadap perempuan?
Tak tinggal diam, Ally pun mengubah amarahnya menjadi hal yang inspiratif. Yuk, cari tahu perjuangan Ally demi memperjuangkan hak perempuan di halaman berikutnya!
Berhasil Kumpulkan Beasiswa hingga Rp2,9 Miliar
Geram dengan Pidato Diskriminatif & Seksis Sang Profesor, Mahasiswa Ini Berhasil Kumpulkan Beasiswa hingga Rp2,9 Miliar!/Foto: Dok. Ally Orr/People
Ubah Amarah Jadi Ide Brilian
Ally yang mengambil jurusan pemasaran, merasa bahwa pidato yang dilontarkan sang profesor sangat menyinggung dirinya.
"Apa yang Anda katakan tentang itu, ketika seorang profesor yang seharusnya mengajar Anda berkata, Anda berada di kelas saya atau Anda berada di dunia kerja, Anda melakukan lebih sedikit, seperti tidak membantu Amerika maju?" dia berkata.
"Rasanya sangat mengecewakan dan membuat frustrasi. Maksud saya, perguruan tinggi sangat mahal. Saya menginvestasikan semua uang ini. Jadi bagi seseorang untuk mengatakan, Anda tidak akan menemukan apa pun setelah investasi ini, itu menyakitkan," tambahnya.
Ally Orr/ Foto: Instagram/allyorrrr |
Di tengah amarahnya, Ally tiba-tiba mendapatkan ide brilian. Ally membaca sebuah komentar di video pidato sang profesor, berbunyi, "Seseorang harus memberikan beasiswa untuk para siswa ini di Boise State."
Komentar tersebut menginspirasi Ally untuk bertindak dan menjadi caranya untuk menunjukkan rasa tidak setuju pada pidato sang profesor. Ia memutuskan untuk menggalang dana untuk beasiswa bagi mahasiswa perempuan di kampusnya.
Berhasil Kumpulkan Beasiswa hingga Rp2,9 Miliar
Hal pertama yang dilakukan Ally adalah mengirimkan email ke 600 anggota staf universitas, dengan mengutip pidato diskriminatif dari Yenor.
Ally kemudian membuat laman di GoFundMe pada Desember 2021. Di laman GoFundMe, tertulis, "Beasiswa ini dibuat untuk membantu siswa perempuan di Boise State merasa didukung untuk mengejar gelar dan jalur karier apa pun yang mereka pilih. Donasi hari ini untuk mendukung perempuan Boise State di STEM, kedokteran, dan hukum dalam mencapai impian mereka!"
Awalnya, ia menargetkan 10 ribu USD (Rp148 juta). Tak disangka, target tersebut terlampaui dengan sangat cepat.
"10 ribu USD pertama, sebagian besar adalah profesor dan mereka yang bekerja di Boise State. Dan begitu kami mencapai 25 ribu USD, itu adalah komunitas Boise," katanya.
Tidak hanya dari kampus, donatur juga berasal dari orangtua hingga mahasiswa di negara bagian lain. Sukses berat, Ally berhasil mengumpulkan hingga lebih dari 200 ribu USD atau Rp2,9 miliar untuk mewujudkan "Women in STEM, Medicine, and Law Scholarship".
Ally mengatakan bahwa ia tidak dapat mengubah pikiran sang profesor. Namun, ia bisa berupaya untuk membantu perempuan demi menggapai impiannya di bidang apapun.
"Dia [Scott Yenor] menulis buku, podcast, merekam video tentang ini. Tidak ada yang bisa saya katakan yang dapat mengubah pikirannya," katanya.
"Tapi, jika saya bisa mendanai lebih banyak perempuan, itu bertentangan dengan apa yang dia pikirkan, jadi itu cukup baik untuk saya," tutup Ally.
Ally mengatakan dia akan terus membuka penggalangan dana tanpa batas waktu dan semua dana yang tersisa akan diinvestasikan ke dalam beasiswa sehingga dapat tetap digunakan oleh Boise State University selamanya.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!
Ally Orr/ Foto: Instagram/allyorrrr