'Girl Squad' atau 'Drama Club'? Tips Menghindari Konflik Kantor yang Didominasi Perempuan
Gender yang beragam menjadi kekuatan bagi sebuah perusahaan untuk mencapai keberhasilan. Namun, ada sisi menarik yang sering terjadi apabila sebuah perusahaan didominasi oleh karyawan perempuan.
Secara naluri, perempuan cenderung attention to detail, dan punya empati yang kuat. Sayangnya, tidak jarang terjadi drama-drama kecil yang nantinya berujung konflik panjang karena mengutamakan emosi dan perasaan semata.
Dilansir dari Forbes, ada sebuah studi yang diambil Leadership IQ yang menemukan fakta bahwa situasi kantor yang penuh drama akan berdampak pada penurunan produktivitas dan meningkatkan stres. Maka dari itu, ada beberapa hal yang wajib dilakukan untuk menghindari konflik di kantor agar tetap fokus bekerja dan menjaga kesehatan mental. Yuk, disimak!
Fokus pada Fakta
Fokus pada Fakta dibandingkan Berdebat dengan Orang yang Sedang Emosi/ Foto: pexels.com/ Andrea Piacquadio
Saat rekan kerja terlihat emosi atau mulai memberikan pernyataan yang menyudutkan, pastikan untuk berusaha tenang dan meminta fakta. Biasanya merespon orang yang sedang emosi akan membuat situasi makin memburuk. Semakin banyak respon yang diberikan pada rekan kerja yang sedang emosi nantinya akan membuat miskomunikasi rentan terjadi. Bukannya menemukan jalan tengah, malah akan memicu perpecahan yang berpotensi mengganggu pekerjaan.
Perhatikan Volume Suara
Mengatur Volume Suara Saat Berbicara dengan Rekan Kerja/ Foto: pexels.com/ Andrea Piacquadio
Tidak sepakat dengan sesuatu yang dilakukan oleh rekan kerja merupakan hal yang pasti terjadi. Namun, bagaimana cara menyampaikan saran sangat berpengaruh terhadap respon rekan kerja. Tidak ada salahnya memperhatikan volume suara agar tidak terkesan marah atau memaki, tetapi untuk mengatur perasaan agar tetap tenang dan berpikir jernih. Kontrol suara saat berbicara juga mengarahkan pikiran kita untuk bekerja lebih cepat dalam menemukan solusi.
Penyesuaian Gaya Komunikasi
Menyesuaikan Gaya Komunikasi dengan Lawan Bicara di Kantor/ Foto: pexels.com/ Andrea Peacquadio
Tentunya rekan kerja berasal dari tempat yang berbeda-beda dengan rentang usia yang bervariasi. Sesuaikan gaya komunikasi dengan rekan kerja perlu dilakukan untuk menghindari konflik yang berpotensi terjadi di kemudian hari.
Ada beberapa gaya komunikasi yang bisa dipelajari yaitu personal communicator dengan fokus pada validasi perasaan rekan kerja, intuitive communicator yang berbicara tanpa bertele-tele, analytical communicator yang hanya membaca data dan fakta, dan functional communicator untuk memberikan arahan bagi tim maupun rekan kerja yang membutuhkan bantuan dalam pekerjaan.
***
Jadi Beauties sudah siap mengatasi drama-drama di kantor? Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!