Kapal Pertamina dicegat Greenpeace di perairan Frederikshavn, Denmark, pada Kamis (31/3) lalu.
Para aktivis memblokade super tanker Pertamina Prime dan mencegah kapal lain untuk mendekatinya.
"Pada pukul 11.00 (09.00 waktu Indonesia) para aktivis mulai memblokade super tanker Pertamina Prime, mencegah kapal lain Seaoath mendekatinya dan memblokir pengiriman minyak," ujar Juru Bicara Greenpeace Emma Oehlenschlager, dikutip dari France24.
Para aktivis tersebut memblokir akses kapal dengan berenang menggunakan kayak (sebuah perahu kecil dengan tenaga manusia) di sekeliling kapal Pertamina. Tak hanya itu, mereka pun membawa spanduk yang berisikan untuk berhenti mengobarkan perang.
Aksi ini merupakan sebuah bentuk protes atas invasi Rusia ke Ukraina dalam sebulan terakhir.
Bukan Membawa Minyak untuk Indonesia!
Mengutip CNBC Indonesia, setelah ditelusuri ternyata kapal tersebut memang benar milik Pertamina, tapi tidak membawa minyak milik raksasa migas nasional untuk Indonesia.
Tanker Pertamina Prime tersebut membawa pesanan minyak dengan tujuan China yang berangkat dari Denmark. Adapun pemesan minyak tersebut adalah perusahaan trade Trafigura.
BUMN Migas Menyediakan Layanan Angkut Barang
Kapal yang digunakan tersebut ternyata layanan pengangkutan barang. Kapal Pertamina disewakan ke pihak ketiga, lalu pihak ketiga kembali menyewakannya ke pihak yang membutuhkan jasa angkut barang.
Saat ini memang terdapat 26 kapal milik Pertamina yang melayani jasa angkut barang, salah satunya kapal Pertamina Prime ini. Usai dicegat, kapal tersebut kini telah kembali berlayar dari Denmark menuju China sehari setelah pemblokadean.
Untuk membaca informasi selengkapnya terkait kapal Pertamina yang dicegat Greenpeace, baca di sini.
_______________
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!