STATIC BANNER
160x600
STATIC BANNER
160x600
BILLBOARD
970x250

Grup Komedian Perempuan Hong Kong Ini Sebarkan Isu Pemberdayaan Perempuan Melalui Stand-Up Comedy

Retno Anggraini | Beautynesia
Rabu, 26 Oct 2022 06:15 WIB
Grup Komedian Perempuan Hong Kong Ini Sebarkan Isu Pemberdayaan Perempuan Melalui Stand-Up Comedy

Bitches in Stitches yang beranggotakan enam orang komika perempuan memulai debutnya pada April tahun lalu di pertunjukan Centeral Pub Bobby's Rabble. Tiket pertunjukan perdana mereka pun berhasil terjual habis. Kira-kira 18 bulan sejak pertunjukan pertama mereka, Bitches in Stitches telah menampilkan. 21 pertunjukan dan saat ini memiliki 13 anggota.

Jenna Hudson, Francesca Ayala, Bianca Lau, Rose Rage, Dannie Aildasani, dan Morrigan Anthony memutuskan untuk bekerja sama dalam satu pertunjukan all-femme pada bulan Maret 2021 sebelum akhirnya membuat Bitches in Stitches. Melalui pertunjukan all-femme tersebut, mereka dapat menampilkan pertunjukan yang menarik bagi komunitas mereka dan tidak memerlukan validasi dari orang-orang yang mungkin tidak memahami jenis humor yang mereka tampilkan.

Grup Komedian Perempuan Hongkong Ini Sebarkan Isu Pemberdayaan Perempuan Melalui Stand-Up
Bitches in Stitches/Foto: Instagram.com/bitchesinstitcheshk

Melansir Tatler Asia, Ayala mengatakan dia terkejut dengan keberhasilan grup mereka. Bitches in Stitches bangga telah membawa tawa dan menciptakan rasa memiliki dalam masyarakat. Hudson berpikir apa yang membedakan grup mereka dengan yang lain adalah betapa erat dan suportifnya grup mereka, terutama dalam hal kritik konstruktif rekan satu tim dan sikap apresiatif yang mendorong.

"Kami bukan hanya sekumpulan orang," kata Hudson. "Rasanya seperti kami adalah grup dengan satu-satunya memiliki tujuan untuk menampilkan pertunjukan yang luar biasa serta membuat orang tertawa dan merasa dilibatkan." Grup ini sekarang menyelenggarakan lokakarya komedi stand-up sebulan sekali, di mana tim menawarkan ruang yang aman dan saran untuk komika baru yang ingin berlatih, menyempurnakan set mereka, dan siap tampil secara profesional.

Grup Komedian Perempuan Hongkong Ini Sebarkan Isu Pemberdayaan Perempuan Melalui Stand-Up
Bitches in Stitches/Foto: Instagram.com/bitchesinstitcheshk

Misi lain Bitches in Stitches adalah untuk membuka dialog tentang pemberdayaan perempuan dengan meningkatkan keterwakilan di atas panggung dan memperluas audiens mereka. Lau, salah satu anggota Bitches in Stitches yang memulai komedi stand-up di New York sebagai hobi, mengatakan bahwa pria secara historis menggunakan humor untuk merayu perempuan, yang tidak dimaksudkan secara tradisional untuk menjadi lucu atau kuat.

"Sekarang, perempuan tidak lagi tinggal di rumah untuk memasak dan bersih-bersih. Kami memiliki pekerjaan, bahkan banyak pekerjaan. Dinamika telah berubah," kata Lau. Ketika Lau pindah ke Hong Kong pada tahun 2020, dia terkejut dengan kurangnya komika perempuan atau audiens perempuan di sana.

Grup Komedian Perempuan Hongkong Ini Sebarkan Isu Pemberdayaan Perempuan Melalui Stand-UpGrup Komedian Perempuan Hongkong Ini Sebarkan Isu Pemberdayaan Perempuan Melalui Stand-Up/ Foto: Instagram/bitchesinstitcheshk

"Jika Anda ingin lebih banyak orang menyukai komedi, mereka perlu melihat diri mereka terwakili," kata Ayala. Dia mengacu pada perdebatan lama di Hollywood tentang apakah perempuan bisa menjadi lucu. Namun pada saat dunia mengakui lebih dari sekadar norma gender biner dan berbagai seksualitas di dunia, Ayala percaya bahwa inilah saatnya untuk mengubah industri komedi.

Aildasani mengatakan dia telah mendengar banyak pria mengeluh bahwa komika perempuan membuat terlalu banyak lelucon tentang hubungan. Menurut Aildasani sendiri, komika-komika pria juga menyampaikan lelucon tentang hubungan mereka, jadi adil untuk 'mendapatkan dua sisi mata uang yang berbeda'.

Grup Komedian Perempuan Hongkong Ini Sebarkan Isu Pemberdayaan Perempuan Melalui Stand-Up
Bitches in Stitches/Foto: Instagram.com/thebiancalaushow

Dibalik kesuksesan Bitches in Stitches, para anggota memiliki latar belakang berbeda-beda yang membuat pengalaman pribadi mereka sebagai bahan lelucon. Seperti Rage yang mengacu pengalaman pribadinya sebagai perempuan trans, Aildasani yang pernah memiliki hubungan kerja yang konyol, Ayala yang pernah menghadapi audiens dengan topik yang tidak nyaman, Lau yang mengubah trauma dan pengalaman hidup sebagai bahan lelucon, serta Hudson yang menemukan inspirasi dalam depresi yang dia dapatkan dengan keluarganya di Inggris.

Nama Bitches in Stitches mungkin dianggap sebagai kelompok yang keras, penuh semangat, dan provokatif. Namun, Hudson memiliki penjelasan berbeda tentang niat mereka. "Pada akhirnya, cara apa yang lebih baik untuk terhubung dengan orang lain selain menjalin ikatan trauma melalui tawa?"

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(naq/naq)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE