Harus Dihindari, Ini 3 Hal yang Tidak Boleh Dilakukan ke Teman yang Baru Putus Cinta

Ketika teman atau sahabat terdekat baru saja putus cinta atau patah hati, mungkin kamu akan menjadi tempat curhat bagi mereka. Sebagai teman yang baik, kamu pun berusaha menghibur dan mendengarkan keluh kesahnya.

Namun terkadang, entah karena kamu ikut terbawa emosi atau kurang bisa berempati, kamu malah mengucapkan kata-kata yang membuat teman menjadi semakin sedih atau malah sakit hati. Hati-hati, ya, Beauties!

Tidak sembarang asal kasih nasihat, ternyata ada beberapa hal yang tidak boleh kamu lakukan ke teman saat mereka sedang putus cinta. Apa saja? Melansir dari Life Hacker, simak berikut ini.

Terburu-buru Ingin Memberi Nasihat

Ilustrasi teman/Foto: Freepik

Ketika teman curhat dan mengeluarkan keluh kesahnya seputar putus cinta, kamu mungkin tidak sabar untuk segera menanggapi dan memberikan segudang nasihat. Sebelum terburu-buru memberi nasihat, hal pertama yang harus kamu lakukan adalah mendengarkan dengan sungguh-sungguh.

Sebab, terkadang mereka hanya butuh didengarkan, bukan diberi nasihat apalagi sampai digurui. Maka hal terbaik yang bisa kamu lakukan adalah mendengarkan, bukan untuk menanggapi namun untuk memahami sudut pandangnya. Berilah ruang untuk mereka berbicara dan mengekspresikan kesedihannya. 

Tips untuk menjadi pendengar yang aktif adalah dengan mengulangi kata-kata yang mereka ucapkan. Ini menunjukkan bahwa kamu memahami dan mendengarkannya secara mendalam.

Memberikan Kalimat 'Positif' yang Klise

Ilustrasi teman/Foto: Pexels.com/LizaSummer

Mungkin kamu bukan orang yang pandai berkata-kata atau berempati dengan orang, sehingga kamu memutuskan untuk merespon curhatan teman dengan kalimat-kalimat klise. Namun, hal ini sebenarnya harus dihindari, nih, Beauties. Menanggapi dengan kalimat 'positif' yang klise bisa jadi menunjukkan bahwa kamu tidak peduli dengan apa yang mereka alami dan hanya ingin obrolan cepat berakhir.

Lantas, seperti apa, sih, kalimat 'positif' yang klise itu? Contohnya seperti "segalanya terjadi karena alasan" atau "masih ada banyak pria lain di luar sana", atau bahkan "mantan kamu memang bukan orang baik". Alih-alih menyemangati, kalimat-kalimat tersebut justru memberikan kesan toxic positivity dan akan membuat teman menjadi semakin terpuruk, lho!

Selain itu, hindari pula menjelek-jelekkan mantan pacar teman ya, Beauties! Sebab, temanmu bisa jadi berpikir mengapa kamu tidak mengatakan apa-apa sebelumnya, bahkan mereka mungkin akan bertanya-tanya apakah mereka terlihat bodoh karena pernah berkencan dengan mantan tersebut.

Tidak Bertanya Apa yang Dibutuhkan Teman

Ilustrasi teman/ Foto: Freepik.com

Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, tidak semua orang bisa mengeluarkan kata-kata menenangkan atau berempati dengan baik. Namun, tidak perlu khawatir. Kamu bisa langsung mengajukan pertanyaan kepada teman mengenai apa yang mereka butuhkan pasca putus cinta. Terlebih dengan bertanya, kamu dan teman bisa jadi sama-sama tahu apa yang harus dilakukan.

Sebagai contoh, kamu bisa bertanya apa yang bisa kamu lakukan untuk teman, apakah ia hanya butuh didengarkan atau membutuhkan perspektifmu. Selain itu, tanyakan apakah mengajaknya menonton film atau berjalan-jalan saat itu bisa membantunya mengatasi rasa sedih. Tanyakan pula apa saja batasan-batasan yang ia terapkan ketika membahas seputar sang mantan.

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!