Hubungan Platonis vs Hubungan Romantis: Mana yang Lebih Bermanfaat untuk Kesehatan Mental?
Ada sebuah kalimat yang mengatakan bahwa hal terbesar yang pernah kita pelajari hanyalah untuk mencintai dan dicintai sebagai balasannya. Meski terdengar tidak masuk akal, namun sains menunjukkan bahwa hal tersebut tidaklah salah.
Tidak hanya hubungan romantis, tapi juga hubungan platonis. Hubungan platonis hampir mirip dengan hubungan romantis, yang membedakan hanyalah dalam hubungan platonis terdapat ikatan erat untuk berbagi perasaan tetapi tidak ada hasrat seksual.
"Hubungan platonis adalah apa yang kita rasakan ketika ada kepercayaan, keamanan, dan validasi dalam hubungan dekat," kata Nikki Coleman, seorang psikolog berlisensi. Baik hubungan platonis maupun hubungan romantis menawarkan manfaatnya masing-masing. Namun, mana yang lebih bermanfaat bagi kesehatan mental? Berikut ulasannya sebagaimana dilansir dari The List.
Hubungan Platonis dapat Mengurangi Tingkat Stres
![]() Ilustrasi persahabatan/Foto: Freepik.com/halayalex |
Hidup ini penuh dengan stressor. Sangat mudah untuk membiarkan mereka menumpuk dan memenuhi ruang mental kita. Namun, penelitian menunjukkan bahwa memiliki persahabatan yang kuat dapat membuat hidup sedikit lebih mudah.
Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Experimental Social Psychology menemukan bahwa memiliki sahabat dapat mengurangi tingkat stres secara signifikan. Kita cenderung tidak terlalu khawatir saat menjalani hidup dengan seseorang yang kita percayai.
Stres menyebabkan banyak masalah mental dan fisik. Dikutip dari WebMD, sekitar 50 persen dari semua gangguan emosi jangka panjang disebabkan oleh stres. Ini dapat merusak bagian otak kita yang bertanggung jawab atas ingatan dan konsentrasi.
Hubungan Platonis Baik untuk Harga Diri
Ilustrasi/Foto: pexels.com/elly-fairytale |
Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Personality of Social Psychology, persahabatan yang sehat dapat membantu meningkatkan harga diri. Memiliki harga diri dan kekaguman dapat memicu banyak hasil positif. Mengutip Very Well Mind, harga diri sangat penting untuk menghadapi dan mengatasi tantangan hidup karena memberi kepercayaan diri bahwa kita dapat menangani masa-masa sulit serta harapan bahwa situasi kita akan membaik.
Tingkat harga diri yang lebih tinggi dapat mencegah pengalaman kecemasan dan depresi, serta meningkatkan kesehatan mental kita secara keseluruhan. Jadi, jika kita merasa kurang percaya diri, menciptakan lingkaran sosial yang kita percayai dapat memulai lingkaran umpan balik positif yang mengubah hidup dari cinta diri.
Manfaat Hubungan Romantis bagi Kesehatan Mental
Hubungan Platonis vs Hubungan Romantis: Mana yang Lebih Bermanfaat untuk Kesehatan Mental?/Foto: Pexels.com/Andrea Piacquadio
Hubungan Romantis dapat Mengurangi Kecemasan
![]() Ilustrasi/Foto: Freepik.com/timeimage |
Menurut University of Texas, hubungan romantis jangka panjang dapat menurunkan tingkat kecemasan seseorang. Kecemasan yang berkurang dapat menghasilkan banyak manfaat mental dan fisik. Sebuah studi yang dilakukan oleh Brigham Young University menemukan pasangan yang menikah dalam hubungan bahagia memiliki tingkat tekanan darah yang baik. Hal ini pun membuat hubungan romantis lebih bermanfaat bagi hati daripada hubungan platonis.
Kasih Sayang Hubungan Romantis Menawarkan Manfaat Unik
![]() Ilustrasi/Foto: Freepik.com |
Perbedaan lain antara sebagian besar hubungan platonis dan romantis adalah tingkat kasih sayang yang intim. Bukan rahasia lagi bahwa hubungan fisik yang intim berdampak positif bagi kesehatan kita. Namun, bentuk keintiman hubungan romantis memiliki manfaat untuk kesehatan mental.
Sebuah studi yang diterbitkan oleh Communication Monographs menemukan bahwa kata-kata sayang di antara pasangan romantis dapat menurunkan kadar hormon stres pasangan. Begitu juga dengan pasangan yang penuh kasih melaporkan paling banyak menghilangkan stres dari berpegangan tangan dibandingkan pasangan orang lain dengan dinamika hubungan yang berbeda-beda.
Baik hubungan platonis maupun romantis memiliki manfaat yang sangat besar, tetapi penelitian menunjukkan bahwa persahabatan yang kuat merupakan faktor kunci dalam kesehatan, baik mental maupun fisik.
"Hubungan sosial yang buruk dan isolasi dapat merusak kesehatan Anda serta dapat meningkatkan kemungkinan demensia sebesar 50 persen. Secara keseluruhan, untuk menjaga dan meningkatkan kesehatan mental Anda, memperkuat ikatan Anda harus menjadi prioritas utama," kata Dr. Scott Kaiser, direktur Geriatric Cognitive Health di Providence Saint John's Health Center.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

Ilustrasi/Foto: pexels.com/elly-fairytale

