Ibu Baptis Pangeran William Lakukan Aksi Rasis ke Bos Badan Amal, Langsung Mundur dan Minta Maaf
Isu rasis kembali menyelimuti keluarga Kerajaan Inggris. Baru-baru ini, seorang perempuan yang merupakan anggota senior keluarga Kerajaan Inggris mengundurkan diri usai membuat komentar berbau rasis kepada seorang perempuan di sebuah acara amal di Istana Buckingham.
Hal ini bermula ketika Ngozi Fulani, seorang pendiri badan amal Sistah Space, terus-menerus ditanyai tentang latar belakangnya di acara yang diselenggarakan oleh istri Raja Charles III, Camilla, pada Selasa (29/11) lalu. Ia mewakili badan amalnya yang berbasis di London, di mana mendukung perempuan keturunan Afrika dan Karibia di seluruh Inggris yang menghadapi pelecehan domestik dan seksual.
Bersama dengan 300 tamu, dia diundang ke acara tersebut, di mana Permaisuri Camilla, telah memperingatkan tentang "pandemi global kekerasan terhadap perempuan".
Fulani mengungkapkan bahwa orang yang terus bertanya tentang asal-usulnya tersebut adalah Lady Susan Hussey, ibu baptis putra Raja Charles III, Pangeran William. Fulani mengatakan bahwa Susan Hussey berulang kali bertanya, "Dari Afrika mana Anda berasal?"
Ngozi Fulani, perempuan yang mendapat perlakuan rasis dari asisten senior istana Raja Charles/ Foto: Dok. BBC |
Menanggapi hal tersebut, juru bicara Istana Buckingham mengatakan bahwa apa yang dilakukan Susan Hussey sebagai tindakan yang "tidak dapat diterima dan sangat disesalkan".
Seorang juru bicara Pangeran William juga mengatakan, "rasisme tidak memiliki tempat dalam masyarakat kita".
"Komentar itu tidak dapat diterima, dan benar bahwa individu tersebut telah menyingkir dengan segera," kata mereka, dilansir dari BBC.
Fulani pun membagikan pengalaman tak mengenakkan yang dialaminya di Twitter. Ia juga menceritakan percakapannya bersama Susan Hussey di acara tersebut. Seperti apa? Lanjutkan membaca di halaman berikutnya, Beauties!
Percakapan Bos Badan Amal dan Ibu Baptis Pangeran William di Acara Amal Istana Buckingham
Lady Susan Hussey/Foto: Getty Images/Max Mumby/Indigo
Percakapan Bos Badan Amal dan Ibu Baptis Pangeran William di Acara Amal Istana Buckingham
Melaui akun Twitternya, Fulani menulis, “Perasaan campur aduk tentang kunjungan kemarin ke Istana Buckingham. 10 menit setelah tiba, seorang anggota staf, Lady SH, mendekati saya, menggerakkan rambut saya untuk melihat lencana nama saya. Percakapan di bawah ini terjadi. Sisa acara itu menjadi samar [akibat kejadian tersebut]."
Berikut percakapan Fulani dan Susan Hussey, di mana pertanyaan berulang yang diajukan mantan dayang lama mendiang Ratu Elizabeth II berbau rasis:
Susan Hussey: Dari mana asalmu?
Fulani: Sistah Space (badan amal yang didirikan Fulani)
Susan Hussey: Tidak, dari mana asalmu?
Fulani: Kami berbasis di Hackney.
Susan Hussey: Tidak, Anda berasal dari Afrika bagian mana?
Fulani: Saya tidak tahu, mereka tidak meninggalkan catatan apa pun.
Susan Hussey: Nah, Anda pasti tahu dari mana Anda berasal, saya menghabiskan waktu di Prancis. Dari mana kamu berasal?
Fulani: Di sini, Inggris
Susan Hussey: TIDAK, tetapi Anda berkebangsaan apa?
Fulani: Saya lahir di sini dan saya orang Inggris.
Susan Hussey: Tidak, tetapi dari mana Anda berasal, dari mana orang-orang Anda berasal?
Fulani: 'Orang-orangku', apa maksudnya?
Susan Hussey: Oh, saya tahu saya akan mendapat tantangan untuk membuat Anda mengatakan dari mana Anda berasal. Kapan Anda pertama kali datang ke sini?
Fulani: Saya berkebangsaan Inggris, orangtua saya datang ke sini pada tahun 50-an ketika…
Susan Hussey: Oh, saya tahu kita akan sampai di sana pada akhirnya, Anda orang Karibia!
Fulani: Saya keturunan Afrika, keturunan Karibia dan berkebangsaan Inggris.
Susan Hussey: Oh, jadi kamu dari…”
Lady Susan Hussey dan mendiang Ratu Elizabeth II/Foto: Getty Images/Max Mumby/Indigo |
Dalam sebuah wawancara, Fulani mengatakan bahwa ia sangat terkejut mendapat perlakuan seperti itu di Istana Buckingham.
"Masalah ini lebih besar dari satu individu. Ini adalah rasisme institusional. Saya kaget setelah itu terjadi dan siapa pun yang mengenal saya tahu saya tidak menerima omong kosong semacam ini," katanya.
"Tapi saya harus mempertimbangkan banyak hal. Sebagai orang kulit hitam, saya menemukan diri saya di tempat ini di mana saya ingin mengatakan sesuatu tetapi apa yang terjadi secara otomatis akan dilihat sebagai kesalahan saya, itu akan menjatuhkan [amal saya] Sistah Space," imbuhnya.
Tanggapan Istana Buckingham
Istana Buckingham/Foto: In Pictures via Getty Images/Mike Kemp
Tanggapan Istana Buckingham
Dalam pernyataannya, Istana Buckingham mengatakan, "Kami menangani insiden ini dengan sangat serius dan telah segera menyelidiki untuk menetapkan rincian lengkapnya.
"Dalam hal ini, komentar yang tidak dapat diterima dan sangat disesalkan telah dibuat. Kami telah menghubungi Ngozi Fulani mengenai masalah ini, dan mengundangnya untuk mendiskusikan semua elemen pengalamannya secara langsung jika dia mau," ungkap pernyataan tersebut.
"Sementara itu, individu yang bersangkutan [Susan Hussey] ingin menyampaikan permintaan maafnya yang mendalam atas luka yang ditimbulkan dan telah menyingkir dari peran kehormatannya dengan segera. Semua anggota rumah tangga diingatkan tentang kebijakan keragaman dan inklusivitas yang harus mereka junjung tinggi setiap saat," tutup pernyataan itu, dilansir dari BBC.
Lady Susan Hussey/Foto: Getty Images/Max Mumby/Indigo |
Susan Hussey adalah dayang terlama, dengan gelar Woman of the Bedchamber, yang pertama kali direkrut pada tahun 1960. Ia adalah mantan dayang lama mendiang nenek William, Ratu Elizabeth II dan pernah menjadi punggawa Permaisuri Camilla. Dia adalah salah satu dari enam wali baptis William.
Dilansir dari The Guardian, Hussey merupakan teman dekat Raja Charles III. Putrinya, Katherine Brooke, baru saja ditunjuk sebagai salah satu pendamping Permaisuri Camilla.
Istana Buckingham baru saja mengumumkan bahwa Susan Hussey dan mantan dayang lainnya yang membantu Ratu akan membantu Raja Charles III menjadi tuan rumah acara dan akan dikenal sebagai "ladies of the household", sebagaimana dilansir dari BBC.
Namun, akibat tindakan rasis yang dilakukannya di acara amal Istana Buckingham baru-baru ini, ia meminta maaf dan segera mengundurkan diri.
Bukan yang Pertama
Pangeran Harry dan Meghan Markle/Foto: instagram.com/hrhofsussex |
Insiden tersebut bukan yang pertama kali terjadi di Kerajaan Inggris. Sebelumnya, putra bungsu Raja Charles, Pangeran Harry dan istrinya Meghan membuat tuduhan dalam sebuah wawancara dengan Oprah Winfrey pada Maret 2021.
Dilansir dari CNN Indonesia, Meghan, dalam wawancara, mengatakan salah satu anggota keluarga yang tidak disebutkan namanya telah bertanya, sebelum putra mereka Archie lahir, seberapa gelap kulitnya.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!
Ngozi Fulani, perempuan yang mendapat perlakuan rasis dari asisten senior istana Raja Charles/ Foto: Dok. BBC
Lady Susan Hussey dan mendiang Ratu Elizabeth II/Foto: Getty Images/Max Mumby/Indigo
Lady Susan Hussey/Foto: Getty Images/Max Mumby/Indigo
Pangeran Harry dan Meghan Markle/Foto: instagram.com/hrhofsussex