Nobel Peace Prize atau Penghargaan Nobel untuk Perdamaian tahun 2024 dianugerahkan kepada Nihon Hindankyo pada Jumat (11/10). Komite Nobel di Norwegia mengapresiasi usaha organisasi yang beranggotakan korban selamat bom atom Hiroshima dan Nagasaki tahun 1945 itu untuk membersihkan dunia dari senjata nuklir. Dalam bahasa Jepang, para korban selamat dari bom nuklir disebut sebagai hibakusha.
Lebih lanjut dalam situs resminya, Komite Nobel menjelaskan alasan mereka menganugerahkan penghargaan bergengsi ini kepada organisasi yang berdiri tahun 1956 itu. "Sebagai tanggapan atas serangan bom atom pada bulan Agustus 1945, muncul gerakan global yang anggotanya telah bekerja tanpa lelah untuk meningkatkan kesadaran tentang konsekuensi kemanusiaan yang dahsyat dari penggunaan senjata nuklir. Secara bertahap, norma internasional yang kuat berkembang, yang menstigmatisasi penggunaan senjata nuklir sebagai sesuatu yang tidak dapat diterima secara moral. Norma ini kemudian dikenal sebagai "tabu nuklir".
Atas upaya tersebut, komite yang berbasis di kota Oslo ini berharap apa yang dilakukan para korban selamat dapat memberikan harapan dan keterlibatan untuk perdamaian. "In awarding this year's Nobel Peace Prize to Nihon Hidankyo, the Norwegian Nobel Committee wishes to honour all survivors who, despite physical suffering and painful memories, have chosen to use their costly experience to cultivate hope and engagement for peace."