Beauties, ternyata ukuran kecerdasan seseorang bukan melulu dinilai dari Intelligence Quotient (IQ) saja, lho! Aspek seperti Emotional Intelligence (EQ) atau kecerdasan emosional ternyata juga memiliki dampak yang tak kalah penting dan dapat menentukan kesuksesan seseorang.

Dilansir dari Women Working, kecerdasan emosional seseorang dapat memengaruhi bagaimana cara berperilaku, membantu menghadapi orang-orang yang dirasa sulit, dan memungkinkan untuk membuat keputusan yang mengarah pada hasil yang sukses. Kecerdasan emosional sendiri terdiri dari empat keterampilan inti, yaitu kesadaran diri, manajemen diri, kesadaran sosial, dan manajemen hubungan.

Kecerdasan emosional sendiri bisa dilatih dan kemudian diterapkan pada kehidupan sehari-hari. Berikut ini 7 kebiasaan perempuan yang memiliki kecerdasan emosional tinggi, apakah kamu salah satunya? Dirangkum dari Women Working, yuk cari tahu!

1. Bertanggung Jawab Penuh Atas Apa yang Dirasakan

Ilustrasi/Foto:Unsplash/Kecerdasan Emosional Perempuan

Tidak akan menyalahkan orang lain atau keadaan, kamu akan melihat bagaimana emosi muncul dan melihat bagaimana perilaku orang lain yang ternyata hanyalah pemicunya. Kamu juga dapat menentukan mana hal yang esensial di hidupmu serta belajar untuk menentukan kebahagiaan sendiri. Singkatnya, kamu paham betul bahwa kamu bertanggung jawab penuh atas apa yang kamu rasakan.

2. Memiliki Pandangan yang Terus Menerus Positif

Ilustrasi Kecerdasan Emotional Wanita/Foto:Unsplash/Kecerdasan Emosional Perempuan

Perempuan yang cerdas secara emosional tidak khawatir tentang apa yang tidak dapat mereka kendalikan. Orang dengan ciri ini cenderung akan lebih memfokuskan energinya pada apa yang ada di dalam kekuasaan mereka.

Sikap positif yang ada dapat membantu meningkatkan kesehatan fisik dan mental. Kamu yang memiliki pandangan positif akan berkinerja lebih tinggi daripada mereka yang pesimis.

3. Bisa Sangat Spesifik Dalam Menamai Emosi

Ilustrasi/Foto: Freepik.com/rawpixel.com

Beauties akan cenderung lebih mengungkapkan apa yang sedang dirasakan dengan berkata, "saya marah, frustasi, cemas, atau takut." Dengan menamai emosi tersebut, kamu lebih mampu memanfaatkan sumber dari apa yang kamu rasakan dan mencari tahu apa yang harus kamu lakukan.