Ini Bacaan Doa Meminta Hujan dan Tata Cara Salat Istisqa Saat Musim Kemarau Panjang, Yuk Amalkan!

Nisrina Salsabila | Beautynesia
Jumat, 01 Sep 2023 10:30 WIB
Ini Bacaan Doa Meminta Hujan dan Tata Cara Salat Istisqa Saat Musim Kemarau Panjang, Yuk Amalkan!
Doa meminta hujan dan salat istiska di musim kemarau/Foto: Freepik.com/tawatchai07

Indonesia saat ini tengah memasuki musim kemarau. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) juga memprediksi kemarau tahun ini akan lebih kering lantaran adanya fenomena El Nino yang puncaknya akan terjadi pada Oktober-November 2023. Di Indonesia, El Nino mengakibatkan musim kemarau lebih kering, lebih panjang, tutupan awan berkurang, dan suhu meningkat dari normalnya. Pantas saja jika belakangan cuaca terasa begitu panas dan terik pada siang hari.

Namun, yang mengkhawatirkan adalah musim panas ekstrem akibat El Nino dapat mendatangkan kekeringan, gagal panen, kelangkaan sumber makanan, hingga kebakaran hutan. Apalagi, rendahnya curah hujan turut berimbas pada meningkatnya tingkat polusi udara di Jakarta, karena polutan di udara tidak tercuci.

Turunnya hujan merupakan karunia dari Allah SWT. Saat mengalami kekeringan akibat kemarau panjang, umat Muslim dianjurkan untuk membaca doa minta hujan dan melakukan salat istisqa supaya Allah menurunkan hujan yang bermanfaat.

Bacaan Doa Meminta Hujan

Berdoa minta hujan kepada Allah SWT/Foto: Freepik.com/wirestock

Doa minta hujan dibaca sebanyak-banyaknya setelah salat istisqa (salat sunah untuk meminta hujan) atau saat menginginkan hujan di musim kemarau. Dalam riwayat Abu Daud, dikatakan bahwa Rasulullah SAW mengangkat kedua tangannya tidak melewati kepala ketika sedang berdoa minta hujan kepada Allah SWT.

Mengutip dari buku Kumpulan Do’a dari al-Qur-an dan as-Sunnah yang Shahih oleh Yazid bin Abdul Qadir Jawas, berikut doa memohon turun hujan yang bisa dipanjatkan.

Doa Meminta Hujan 1

اللهمَّ اسْقِنَا غَيْثًا مُغِيْثًا مَرِيْئًا مَرِيْعًا, نَافِعًا غَيْرَ ضَارٍّ، عَاجِلًا غَيْرَ أٰجِلٍ 

Allāhummasqinā ghaitsan mughītsan marī‘an marī‘an, nāfi‘an ghaira dharrin, ‘ājilan ghaira ājilin.

Artinya: “Ya Allah, berilah kami hujan yang merata, menyegarkan tubuh, menyuburkan tanaman, bermanfaat tidak membahayakan, segera tanpa ditunda-tunda.” (HR. Abu Dawud no. 1169)

Doa Meminta Hujan 2

اللَّهُمَّ أَغِثْنَا ، اللَّهُمَّ أَغِثْنَا ، اللَّهُمَّ أَغِثْنَا

Allāhumma aghisnā, allāhumma aghisnā, allāhumma aghisnā.

Artinya: “Ya Allah, turunkanlah hujan kepada kami. Ya Allah, turunkanlah hujan kepada kami. Ya Allah, turunkanlah hujan kepada kami.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Tata Cara Salat Istisqa

Salat istisqa dilakukan secara berjamaah di lapangan/Foto: Freepik.com/garakta_studio

Salat istisqa adalah salat sunah dua rakaat pada siang hari untuk memohon diturunkan hujan kepada Allah SWT. Salat istisqa dilakukan di lapangan secara berjamaah. Para ulama juga berpendapat salat istiskqa dapat dikerjakan dari pagi hingga sore hari, asalkan tidak pada waktu makruh mengerjakan salat, yakni saat matahari di atas kepala dan terbenam matahari.

Merujuk laman Kementerian Agama RI, berikut tata cara salat istisqa:

  • Imam dan makmum berkumpul di tanah lapang untuk mengerjakan salat secara berjamaah.
  • Tanpa didahului azan dan ikamah, langsung membaca niat salat istiska.

Ushallī sunnatal istisqā’i rak’ataini (imāman/ma’mūman) lillāhi ta’ālā.

Artinya: "Aku berniat salat sunah minta hujan dua rakaat (sebagai imam/makmum) karena Allah ta’ala".

  • Pada rakaat pertama, takbir sebanyak 7 kali, dan takbir 5 kali pada rakaat kedua.
  • Pada setiap rakaatnya imam membaca surat Al-Fatihah dan satu surat pendek secara bersuara. Dilanjutkan dengan rukuk, dua sujud, dan duduk di antara dua sujud.
  • Pada rakaat kedua setelah sujud, melakukan tasyahud akhir dan diakhiri salam.
  • Imam menyampaikan khotbah 2 kali dengan mengucapkan takbir 9 kali pada khotbah pertama dan takbir 7 kali pada khotbah kedua. Lalu ditutup dengan membaca doa meminta hujan sesudah salat istiska. Berikut bacaannya dikutip dari NU Online.

Allāhummasqinā ghaitsan mughītsan hanī’an marī‘an ghadaqan mujallalan thabaqan sahhan dā’iman. Allāhummasqināl ghaitsa, wa lā taj‘alnā minal qānithīn. Allāhumma inna bil 'ibādi wal bilādi wal bahā'imi wal khalqi minal balā’i wal juhdi wad-dhanki mā lā nasykū illā ilaika. Allāhumma anbit lanaz zar‘a, wa adirra lanad dhar‘a, wasqinā min barakātis samā’i, wa anbit lanā min barakātil ardhi. Allāhummarfa‘ ‘annal jahda wal jū‘a wal ‘urā, waksyif ‘annal balā’a mā lā yaksyifuhū ghairuka. Allāhumma innā nastaghfiruka, innaka kunta ghaffārā, fa arsilis samā’a ‘alainā midrārā.

Artinya: “Ya Allah, turunkanlah kepada kami hujan yang bermanfaat, mudah, menyuburkan, lebat, banyak, merata, dan selalu tercurah. Ya Allah, turunkanlah kepada kami hujan dan jangan biarkan kami termasuk orang-orang yang berputus asa. Ya Allah, lindungilah hamba-hamba, negeri-negeri, hewan-hewan, dan seluruh makhluk dari penyakit, kesempitan, dan kesulitan, di mana kami tidak mengadukannya kecuali kepada-Mu. Ya Allah, tumbuhkanlah tanaman kami, pancarkanlah air susu bagi kami, curahilah kami hujan dari keberkahan langit dan tumbuhkanlah untuk kami segala keberkahan bumi. Ya Allah, angkatlah dari kami kesulitan, kelaparan, dan ketandusan. Hilangkanlah dari kami bencana yang tiada seorang pun mampu untuk mengangkatnya selain Engkau. Ya Allah, sesungguhnya kami memohon ampun kepada-Mu, karena Engkaulah Maha Pengampun. Maka kirimkanlah hujan deras dari langit kepada kami.”

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(ria/ria)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE