Ini Kisah Bandara Internasional Pertama di Indonesia, Dulunya Ramai Tapi Kini Jadi Terbengkalai...
Ada banyak tempat yang dulunya ramai pengunjung, namun atas berbagai alasan tempat tersebut berubah jadi terbengkalai. Hal ini tak luput terjadi pada sebuah bandar udara.Â
Beauties mungkin lebih familiar dengan Bandara Soekarno-Hatta atau Bandara Halim Perdanakusuma sebagai bandara yang menjadi hilir-mudiknya masyarakat Indonesia atau turis yang ingin datang ke Jakarta. Namun, jauh sebelum ini, ada bandara yang dulunya lebih populer lho!
Bandara Kemayoran, Bandara Internasional Pertama di Indonesia
Bandara Kemayoran/Foto: PPK Kemayoran
Ialah bandar udara Kemayoran. Bandara yang dulunya populer, sekaligus menjadi bandara internasional pertama di Indonesia.Â
Namun kini, bangunan dari bandara tersebut telah terbengkalai. Sadar atau tidak, landasan pacunya kini telah menjadi jalan raya yang mungkin setiap harinya kamu lewati lho, Beauties!
Mengutip laman PPK Kemayoran, Bandara Kemayoran dibangun pada tahun 1934 oleh pemerintah kolonial Belanda dan diresmikan pada 8 Juli 1940 sebagai lapangan terbang internasional. Dulunya, bandara ini dikelola oleh Koninklijke Nederlands Indische Luchtvaart Maatschappy (KNILM).
Pesawat jenis DC-3 milik KNILM yang terbang dari lapangan udara Tjililitan (sekarang Halim PK), menjadi pesawat pertama yang mendarat di bandara Kemayoran dua hari sebelum peresmian. Sehari kemudian, pesawat sejenis pun bertolak dari Kemayoran menuju Australia.Â
Masa itu, bandara ini sangatlah ramai. Airshow pertama diselenggarakan bertepatan dengan hari ulang tahun Raja Belanda, 31 Agustus 1940. Selain digelar pesawat-pesawat milik KNILM, pesawat-pesawat pribadi dari Aeroclub di Batavia juga meramaikannya.Â
Hanya dua tahun diisi oleh pemerintah Belanda, selanjutnya Jepang berkuasa pada 1942-1945. Di masa ini, pesawat-pesawat buatan Jepang mengisi bandara Kemayoran. Pesawat Jepang yang mendarat ialah pesawat tempur Mitsubishi A6M2 Zeke, lebih dikenal dengan nama Navy-0 atau Zero.
Bandara Kemayoran Setelah Kemerdekaan RI
Bandara Kemayoran/Foto: PPK Kemayoran
Setelah masa perjuangan kemerdekaan RI, berdirilah Garuda Indonesian Airways. Kehadiran Garuda mendatangkan juga pesawat-pesawat modern di Kemayoran kala itu. Militer Indonesia, yakni TNI AU juga ikut memanfaatkan Bandara Kemayoran.Â
Saat itu, Kemayoran menjadi salah satu bandara tersibuk dan ramai dikunjungi. Kesibukan bandara ini di tahun 1970-an memaksa pemerintah turut membuka Halim Perdanakusuma sebagai bandara internasional, pada 10 Januari 1974. Sementara penerbangan domestik seluruhnya masih bertempat di Kemayoran.Â
Berhenti Beroperasi pada 31 Maret 1985
Sayangnya, Bandara Kemayoran yang berada di Jakarta Pusat ini harus berhenti beroperasi pada 31 Maret 1985 silam.Â
Bandara ini dianggap terlalu dekat dengan basis militer Bandara Halim Perdanakusuma. Penerbangan sipil di area itu menjadi sempit, sementara lalu lintas udara meningkat cepat, yang mengancam lalu lintas internasional.Â
Sebelum diputuskan untuk berpindah ke Cengkareng, wilayah yang masih sepi antara Ci Kahuripan-Klapanunggal hingga Jonggol sempat menjadi wilayah yang direkomendasikan. Namun, Bappenas tidak menyanggupi usulan lokasi tersebut karena belum terkoneksinya daerah itu dengan moda transportasi lain dan jarak yang jauh.Â
Akhirnya, dipilihlah wilayah perbatasan Cengkareng dan Tangerang Utara sebagai lokasi bandar udara terbaru. Di tahun 1985, segala penerbangan di Kemayoran diberhentikan dan berpindah ke Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta.Â
Bangunan Bandara Kemayoran Kini Terbengkalai
Bandara Kemayoran Kini Terbengkalai/Foto: Ignacio Geordy Oswaldo
Sejak berakhirnya operasional Bandara Kemayoran, seluruh aset yang berada didalamnya yang semula dikelola oleh Perum Angkasa Pura diserahkan kembali kepada Negara dan dinyatakan sebagai aset Negara dibawah Pengelolaan dan Pengawasan Sekretariat Negara Republik Indonesia. Saat ini, Bandara Kemayoran berubah menjadi kompleks Pekan Raya Jakarta, dan Kotabaru Kemayoran.Â
Karena ditinggalkan, Bandara Kemayoran menjadi salah satu bangunan terbengkalai. Terminal dan ruang tunggu yang dulunya ramai menjadi tempat hilir-mudik banyak orang sudah tidak urus lagi.
Ada juga menara pengawas udara yang turut dibiarkan, yang dulunya menjadi menara pengawas lalu lintas udara pertama di Indonesia. Sesuai dengan SK Gubernur DKI Jakarta Nomor 475 Tahun 1993, bekas menara Air Traffic Controller Kemayoran dijadikan Bangunan Cagar Budaya yang harus dilestarikan. Surat Keputusan tersebut langsung ditandatangani oleh Gubernur DKI Jakarta Soerjadi Soedirja.Â
Di media sosial berseliweran sederet potret terkini Bandara Kemayoran yang terbengkalai. Walau bangunannya masih berdiri, namun sudah tidak lagi terurus.Â
Itulah kisah bandara internasional pertama di Indonesia. Bagaimana menurutmu, Beauties?
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!