Tragedi Kanjuruhan masih begitu melekat dalam ingatan. Acara sepakbola yang semula penuh kemeriahan, mendadak berubah jadi kericuhan besar sampai menyebabkan banyak korban jiwa.
Di media sosial viral seorang perempuan asal Malang menjadi korban dalam tragedi ini. Ia selamat, namun ingatannya hilang sampai matanya mengalami kemerahan akibat terkena gas air mata.
Korban Tragedi Kanjuruhan Alami Hilang Ingatan sampai Mata Merah
Cahayu Nur Dewata, perempuan asal Malang yang masih berusia 16 tahun ini ikut merasakan efek dari tragedi Kanjuruhan.
Setelah sempat mengalami koma tiga hari usai kejadian, ia harus kehilangan ingatannya. Hari-hari setelah kejadian, ia hanya memiliki ingatan sebatas tragedi tragis yang menimpanya bersama teman-temannya saja.
"Saya cuma ingat gas air mata itu udah nyebar di mana-mana, setelah itu nggak sadar," ungkap Cahayu, seperti yang dikutip dari detikcom.
Saat kondisi tersebut, dokter yang merawat Cahayu mengatakan jika ia mengalami pendarahan otak.
Ahli Oftamologi Ungkap Penyebab Mata Merah Usai Tragedi Kanjuruhan
Tak cuma itu, mata Cahayu kini memerah tak seperti sedia kala.
Menurut ahli oftamologi, mata merah pada korban tragedi Kanjuruhan ini terjadi akibat iritasi zat kimia yang terkandung dalam gas air mata yang saat itu digunakan oleh pihak kepolisian.
"Karena ada zat kimianya. Jadi kalau saya melihatnya, saya memang tidak pernah terkena gas air mata, tapi biasanya orang merasa matanya terasa pedih, perih, dan kabur," jelas Eks Menteri Kesehatan Prof Dr dr Nila F Moeloek, SpM(K), Kamis (13/10), seperti yang dikutip dari detikHealth.
Prof Nila pun menambahkan, selain iritasi ada lagi kemungkinan reaksi alergi.
"Bisa juga iritasi. Kalau pendarahan merahnya benar-benar melebar. Tapi, kalau merah seperti orang alergi, bisa juga di alergi," lanjutnya.
Lebih lanjut lagi, Prof Nila pun menyampaikan jika merah pada bagian sklera mata bisa menjadi normal dan tidak berakhir dengan katarak. Namun, masa pemulihannya membutuhkan waktu dan tidak setiap orang memiliki waktu yang sama untuk pulih.
"Kalau cepat dicuci nggak bisa (menyebabkan katarak). (Masa pemulihan) tergantung, kalau alergi pada setiap orang bisa berbeda-beda," ungkapnya.
Kini Ingatan Cahayu Kembali, Usai 'Bertemu' Temannya
Tentu saja bukan hal yang mudah untuk perempuan muda seperti Cahayu menerima keadaan yang menimpanya ini. Di hari-hari awal usai tragedi ia sering berteriak histeris, tangan kanannya yang tak bisa digerakkan, hilang ingatan, sampai matanya yang memerah.
Namun, usai perawatan dan 'bertemu' dengan temannya yang menonton sepakbola bersama, ingatannya pun kembali.
"Saat itu, saya mulai ingat ketika habis mandi sambil ngeringin rambut dari jendela teman saya cewek itu muncul dan bilang minta di doain. Saya jawab ia aja," kata Cahayu.
Ketika didatangi temannya, Cahayu tak mengetahui kondisi temannya tersebut. Ia yang bingung pun mendatangi ibunya dan menceritakan. Barulah ibunya menceritakan jika temannya sudah meninggal dunia.
Sebagai informasi, Cahayu berangkat nonton pertandingan sepakbola Arema vs Persebaya ini dengan dua teman pria dan satu teman perempuannya, memakai sepeda motor. Usai tiba, ia bersama teman-temannya duduk di tribun 12, ia sempat berfoto-foto, menonton, sampai akhirnya peristiwa tragis tersebut terjadi.
Gas air mata menyebar dan Cahayu pingsan, lalu ditolong oleh teman kakaknya untuk dibawa keluar. Ia selamat, tapi tidak dengan sahabatnya yang berinisial N, yang datang menemui Cahayu usai meninggal dunia.
Beauties, semoga korban selamat dari tragedi Kanjuruhan cepat pulih seperti sedia kala dan korban meninggal dunia, ditempatkan di tempat yang paling terbaik.
______________
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!
Pilihan Redaksi |