Ini Kisah Wilhelmina, Ratu Belanda Paling Merana yang Tak Pernah Rela Indonesia Merdeka! Kenapa?

Tim Redaksi HaiBunda | Beautynesia
Rabu, 21 Feb 2024 15:30 WIB
Ini Kisah Wilhelmina, Ratu Belanda Paling Merana yang Tak Pernah Rela Indonesia Merdeka! Kenapa?
Kisah Wilhelmina, ratu Belanda paling merana/Foto: Getty Images/iStockphoto/Artem Zakharov

Setelah berabad-abad lamanya dijajah, akhirnya Indonesia meraih kemerdekaan pada 17 Agustus 1945. Namun ternyata, di balik kebahagiaan masyarakat Indonesia, ada seorang ratu yang tak rela memberikan status merdeka untuk Indonesia. 

Ialah Ratu Wilhelmina dari Belanda, yang menjadi satu-satunya ratu di dunia yang tidak rela dengan kemerdekaan Indonesia. Pasalnya, Indonesia dianggap membawa banyak keuntungan untuk bangsanya, terutama dari segi perekonomian. Karena inilah, ia enggan melepaskan tanah jajahannya ini. 

Diketahui, butuh waktu lama sebelum Belanda bisa melepaskan Indonesia yang mereka anggap sebagai wilayahnya. Dilansir Latitudes, Belanda akhirnya mengakui Indonesia telah merdeka empat tahun setelah Proklamasi, yakni pada 29 Desember 1949. 

Siapa Ratu Wilhelmina?

Ratu Wilhelmina

Ratu Wilhelmina/Foto: istimewa

Ratu Wilhelmina adalah putri dari Willem III dan Ratu Emma. Ia lahir pada 31 Agustus 1880. 

Ayahnya meninggal dunia saat dirinya masih berusia 10 tahun, sedangkan ibunya menjabat sebagai bupati hingga ia dewasa. Di tahun 1890, ia telah menjadi seorang ratu, namun baru dilantik pada 6 September 1898 atas persetujuan masyarakat luas. 

Tak rela melepas Indonesia merdeka, Ratu Belanda ini dikenal dengan kepribadiannya yang formal dan sangat tegas, menurut keterangan Rijks Museum. Di negaranya, ia termasuk orang berpengaruh. Ratu Wilhelmina dianggap sebagai simbol pertahanan Belanda terhadap okupasi Jerman pada masa Perang Dunia II. 

Perempuan yang menikah dengan Duke Henry dari Mecklenburg-Schwerin ini sempat melarikan diri bersama pemerintah ke London, Inggris pada 1940. Di sana, ia berbicara kepada orang Belanda dengan bantuan Radio Orange. 

Ia berbicara dengan suara lantang, untuk membangkitkan semangat Belanda yang tengah diduduki oleh Jerman masa itu. 

Saat kembali ke Belanda, Ratu Wilhelmina disambut dengan antusias saat kekuasaan Jerman berakhir pada 1945. Namun, hidupnya tak serta-merta bahagia. Ia sempat mengalami nasib buruk dan merana. Baca selengkapnya di sini. 

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(ria/ria)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE