Warisan Budaya, Ini 5 Tradisi dan Festival Unik saat Musim Durian di Indonesia
Musim durian di Indonesia menjadi momen yang dinantikan oleh masyarakat. Tak hanya sekedar menikmati manis dan lezatnya buah durian, datangnya musim durian menjadi hal istimewa bagi masyarakat Indonesia dengan menyelenggarakan tradisi dan festival unik. Mulai dari festival durian yang meriah hingga begitu lekat dengan tradisi adat istiadat.
Setiap daerah di Indonesia memiliki tradisi dan festival untuk ketika merayakan panen durian di setiap musimnya. Tak hanya mencicipi durian, namun berbagai kegiatan tradisi dan budaya akan ditampilkan. Momen ini menjadi hal yang ditunggu oleh pecinta durian dan masyarakat yang ingin melestarikan budaya lokal. Inilah 5 tradisi dan festival unik saat musim durian di Indonesia yang dilansir dari berbagai sumber.
1. Tradisi Larung Durian, Wonosobo
Tradisi Larung Durian/Foto: 20 detik
Tradisi Larung Durian merupakan tradisi masyarakat Wonosobo ketika musim panen datang. Masyarakat akan melarung puluhan durian yang berkualitas jelek atau busuk ke sungai. Tak hanya sebagai bentuk rasa syukur atas hasil bumi yang melimpah, tradisi ini dipercaya masyarakat bisa memberikan hasil panen di musim berikutnya menghasilkan durian yang berkualitas baik dan bermanfaat. Tradisi Larung Durian biasanya diikuti oleh para petani yang ingin hasil panennya bagus.
Melansir dari 20 detik, tradisi ini salah satunya dilakukan di Desa Sinduagung yang merupakan sentra penghasil durian terbesar dan termasyhur di Wonosobo. Sebagian besar hasil panen durian dari desa ini akan diekspor ke berbagai daerah di Pulau Jawa karena rasa durian yang enak.Â
2. Tradisi Kenduren, Wonosalam
Tradisi Kenduren/Foto: instagram.com/baek_suli
Tradisi Kenduren merupakan tradisi musim panen durian yang dilaksanakan di Wonosalam, Jombang, Jawa Timur. Wonosalam menjadi daerah penghasil durian terbesar di Jawa Timur. Tradisi ini merupakan salah satu bentuk rasa syukur masyarakat kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kelimpahan panen buah-buahan dan durian yang diberikan.
Masyarakat akan mengarak 9 tumpeng buah-buahan dan sayur, termasuk buah durian yang menjulang tinggi. Uniknya, jumlah hasil bumi tersebut akan disesuaikan dengan tahun ketika diadakan tradisi upacara Kenduren ini. Tradisi ini memiliki rangkaian acara mulai dari arak-arakan tumpeng hingga pembagian gratis durian-durian kepada masyarakat dan wisatawan yang mengikuti upacara.
3. Tradisi Nyantu’ Durian, Kalimantan
Tradisi Nyantu’ Durian/Foto: Dok. Desa Wisata Kalbar
Tradisi Nyantu’ Durian atau menunggu durian jatuh menjadi salah satu tradisi unik di Kalimantan. Tradisi yang dilakukan secara turun temurun ini dilakukan menunggu durian jatuh dari pohon di tengah hutan dan langsung menyantapnya. Sebelum memulai tradisi ini, para pencari durian harus mendirikan tenda atau pondok di sekitar pohon durian, lalu mereka akan menunggu hingga durian jatuh dan membeli durian yang jatuh tersebut lalu menyantapnya.
Tradisi Nyantu’ Durian biasa ditemukan di beberapa daerah di Kalimantan Barat, seperti di Desa Bhakti Mulya, Desa Kecurit, Kecamatan Toho, dan Kecamatan Arut Utara, Kalimantan Tengah. Tradisi ini menjadi budaya yang terus dilestarikan dan bisa menjadi wisata durian yang menyenangkan.
4. Festival Durian Teluk, Jambi
Festival Durian Teluk/Foto: instagram.com/ratu_aafiyah
Saat musim durian tiba, festival durian di Jambi menjadi salah satu cara pelestarian kebun durian yang berusia ratusan tahun. Festival Durian Teluk yang baru pertama kali dilakukan tahun ini di Desa Teluk, Jambi telah diselenggarakan pada tanggal 4-5 Januari 2025. Acara ini dilaksanakan oleh masyarakat Desa Teluk dan mahasiswa Universitas Jambi.Â
Festival ini diharapkan bisa menjadi pelestarian budaya dan diselenggarakan setiap tahunnya, mengurangi alih fungsi menjadi kebun kelapa sawit, menyadarkan masyarakat untuk merawat dan membersihkan kebun durian yang usianya ratusan tahun yang sudah diturunkan secara turun temurun.Â
5. Festival Durian Jatinom, Klaten
Festival Durian Jatinom/Foto: instagram.com/rifsus_
Festival Durian Jatinom merupakan sebuah festival durian yang menarik banyak wisatawan. Festival ini digelar di Lapangan Desa Randulanang, Jatinom. Festival Durian Jatinom merupakan adaptasi dari tradisi Yaa Qowiyyu atau sebar kue apem setiap bulan safar yang sudah menjadi ciri khas dari Kecamatan Jatinom, Klaten.
Acara ini banyak dihadiri oleh masyarakat yang berasal dari daerah lain. Durian sudah dikupas dan dimasukkan ke dalam kotak plastik, lalu disebar dan diberikan dari atas panggung kepada masyarakat. Selain acara sebar durian, festival ini memiliki rangkaian acara lainnya seperti voucher gratis untuk durian utuh, kirab tiga gunungan hasil bumi, hingga doa bersama. Festival Durian Jatinom yang terakhir kali diadakan pada 27 Januari 2024.
Itulah 5 tradisi dan festival unik di musim durian yang diselenggarakan di Indonesia yang diharapkan bisa menjaga dan melestarikan budaya. Ada tradisi dan festival durian juga di daerahmu, Beauties?
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!