Jadi Generasi Sandwich hingga Terjerat Pinjol, Ini 3 Cara Cerdas Mulai Menabung Buat Gen Z

Narita Fuji Triani | Beautynesia
Rabu, 13 Nov 2024 06:30 WIB
Jadi Generasi Sandwich hingga Terjerat Pinjol, Ini 3 Cara Cerdas Mulai Menabung Buat Gen Z
Foto: pexels.com/Ahsanjaya

Generasi sandwich adalah mereka yang terhimpit karena harus menghidupi generasi di atas dan di bawahnya. Dalam hal ini, seseorang yang harus menanggung hidup keluarganya, mulai dari orang tua hingga adik-adiknya.

Melansir dari CNBC Indonesia, berdasarkan Data Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2020, sebanyak 71 juta penduduk Indonesia merupakan generasi sandwich berdasarkan sebaran gen Y (usia 24-39 tahun) pada 2020 lalu. Selain itu, BPS juga memprediksi bahwa pada tahun 2025 akan ada 67.90 juta orang yang masuk dalam usia produktif (usia 15-64 tahun). Dengan demikian, banyak Gen Z yang menanggung kehidupan dua generasi.

Sayangnya, Gen Z yang baru memasuki dunia kerja dan masih belum memiliki finansial yang stabil harus siap terancam menjadi generasi sandwich, sehingga banyak yang terjebak pinjaman online (pinjol) untuk biaya hidup. Berdasarkan Data OJK, data pinjaman online justru banyak anak dibawah usia 19 tahun yang terjerat pinjol.

Melihat fenomena yang terjadi, penting bagi Gen Z yang kemungkinan akan terancam menjadi generasi sandwich di tahun mendatang untuk pandai mengelola keuangan. Berdasarkan survei Bank of America yang dilansir dari CNBC Make It, hanya 15% dari Gen Z yang secara teratur menyisihkan sebagian gaji ke dalam rekening tabungan.

Meski begitu, Gen Z yang masih berusia di bawah 30 tahun, tentu memiliki banyak kesempatan untuk mulai menabung. Hal itu tentu agar memastikan tidak terjerat oleh pinjaman online. Terdapat 3 cara cerdas untuk mulai bisa menabung dari gaji yang didapatkan dari seorang financial planner, Boneparth. Apa saja ya?

1. Disiplin Mengelola Penghasilan Bulanan

Ilustrasi/Foto: freepik.com/freepik

Disiplin dalam mengelola penghasilan bulanan dengan memantau biaya pengeluaran dan sisa uang yang dimiliki. Setelah semua kebutuhan selama satu bulan sudah di-budget, maka jangan lupa untuk menyisihkan tabungan.

Jangan mudah tergoda untuk belanja secara impulsif, ada baiknya kamu bisa mempertimbangkan hal tersebut bisa mempengaruhi tujuan finansial yang telah direncanakan untuk sendiri. Kamu bisa menyisihkan 25% dari penghasilanmu untuk menabung.

2. Simpan Dana Darurat

Ilustrasi/Foto: freepik.com/freepik

Meski belum membangun disiplin finansial, setidaknya kamu harus menabung untuk beberapa skenario terburuk, seperti kehilangan pekerjaan. Hal tersebut berarti kamu bisa menyisihkan cukup uang untuk menutupi biaya hidup selama tiga hingga enam bulan ke depan. Pikirkan apa yang mungkin diperlukan untuk bertahan hidup jika ada hal darurat yang terjadi tanpa diprediksi.

3. Evaluasi Tujuan

Ilustrasi/Foto: pexels.com/Yun Krukau

Setelah setidaknya tabungan untuk 3 bulan aman, saatnya kamu menetapkan beberapa tujuan, seperti menabung untuk membeli rumah atau masa pensiun. Boneparth menyarankan untuk mempertimbangkan tiga aspek mengenai masa depan keuangan, yaitu:

  • Berapa biaya yang diperlukan untuk mencapai tujuan keuangan dan berapa waktu yang dibutuhkan?
  • Kapan kamu ingin mencapai tujuan tersebut?
  • Apa yang menjadi prioritasmu?

Prioritas bisa membantu menentukan tujuan mana yang akan didanai lebih dulu atau lebih besar daripada tujuan lainnya. Dengan mempertimbangkan ketiga faktor tersebut, kamu bisa membuat rencana tabungan yang efektif sesuai dengan gaya hidup dan masa depan yang diharapkan.

Jadi, meskipun kamu harus jadi generasi sandwich, kamu juga jangan lupa menabung untuk diri sendiri ya, Beauties!

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(dmh/dmh)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE