Jadi Negara Arab Pertama yang Lolos Semifinal Piala Dunia 2022, Ini Suku Asli Maroko yang Masih Alami Diskriminasi

Retno Anggraini | Beautynesia
Selasa, 13 Dec 2022 17:00 WIB
Jadi Negara Arab Pertama yang Lolos Semifinal Piala Dunia 2022, Ini Suku Asli Maroko yang Masih Alami Diskriminasi
Jadi Negara Arab Pertama yang Lolos Semifinal Piala Dunia 2022, Ini Suku Asli Maroko yang Masih Alami Diskriminasi/Foto: AFP via Getty Images/FADEL SENNA

Kemenangan bersejarah Maroko atas Portugal dalam Piala Dunia 2022 Qatar telah menjadi berita utama di seluruh dunia. Tim sepak bola Maroko berhasil mengalahkan Portugal dengan skor 1-0 dan sukses mengamankan tempat di empat besar untuk pertama kalinya. Selain itu, Maroko juga menjadi negara Afrika dan Arab pertama yang bermain di semifinal.

Tapi, apakah kamu pernah mendengar tentang suku Amazigh, Beauties? Faktanya, suku Amazigh merupakan salah satu suku yang mendominasi di Maroko, yakni sebesar 40 persen dan diperkirakan 70 persen masyarakat Maroko memiliki keturunan suku Amazigh. Dilansir dari Sahara Desert Tour, berikut fakta-fakta mengenai suku Amazigh.

Sejarah Suku Amazigh

Mengenal suku asli Maroko
Suku Amazigh/Foto: Instagram.com/amazigh_nation

Suku Amazigh atau Berber adalah penduduk asli negara-negara Afrika Utara dan mayoritas penduduknya tinggal di Maroko dan Aljazair. Namun, mereka juga tersebar di Libia, Tunisia, Mesir, Mali, Niger, dan Mauritania.

Banyak sejarawan percaya suku Amazigh pertama kali datang ke Maroko selama milenium kedua atau ketiga setelah bermigrasi dari Timur Tengah. Sebagian sejarah dan sistem kepercayaan rakyat mereka dilestarikan melalui tradisi lisan, dalam nyanyian maupun puisi.

Amazigh memiliki arti orang bebas di Tuareg. Nama Berber sendiri diberikan oleh orang Romawi yang berarti barbar. Hingga sekarang, banyak orang Amazigh yang menolak istilah Berber dan ingin dipanggil dengan nama asli mereka.

Suku Amazigh di Maroko

Mengenal suku asli Maroko
Suku Amazigh/Foto: Instagram.com/amazigh_nation

Ada lebih dari seratus suku dan kelompok suku Amazigh berbeda yang mendiami berbagai wilayah di seluruh Maroko. Tiga kelompok suku Amazigh dominan di Maroko adalah Riffian, Zayanes, dan Cheluh/Shilhah. Setiap kelompok suku memiliki adat istiadat dan praktik budaya yang unik.

Riffian tinggal di wilayah utara dan berbicara dengan dialek yang disebut tarafit. Mereka adalah populasi suku Amazigh terkecil di negara ini dan terkenal dengan keberaniannya sebagai pejuang. Mereka menjalani gaya hidup pertanian.

Mengenal suku asli Maroko
Suku Amazigh/Foto: Instagram.com/amazigh_nation

Zayanes tinggal di wilayah tengah yang dikenal sebagai Khenifra. Mereka berbicara dengan dialek tazayit yang bervariasi dari satu daerah ke daerah lain. Sedang Cheluh/Shilhah merupakan suku Amazigh terbesar di Maroko yang berada di wilayah selatan.

Suku Amazigh Cheluh berbicara dengan dialek tashlheit yang telah digunakan di banyak film Amazigh populer. Beberapa kelompok suku ini masih hidup semi-nomaden dan suku ini juga dikenal karena menampilkan tarian dan musik tradisional Amazigh. 

Suku yang Terapkan Sistem Matriarki

Mengenal suku asli Maroko/Foto: Instagram.com/amazigh.vibes

Bahasa Suku Amazigh

Mengenal suku asli Maroko
Suku Amazigh/Foto: Instagram.com/amazigh_nation

Dikutip dari My Tindy, bahasa Amazigh yang dikenal sebagai Tamazight, dianggap sebagai salah satu bahasa kuno karena berasal dari tahun 3.000 SM. Bahasa Amazigh digunakan oleh sepertiga masyarakat Maroko dan menggunakan alfabet unik yang disebut Tifinagh. Alfabet ini diperkirakan berasal dari aksara Punisia dengan sedikit pengaruh abjad Arab.

Menurut Sahara Desert Tour, ada enam dialek utama bahasa Amazigh dan tiga di antaranya yang paling sering digunakan di Maroko, yaitu tarafit, tazayit, dan tashelhit. Pada tahun 2011, bahasa Amazigh diakui sebagai bahasa resmi Maroko dan sekarang diajarkan di sekolah-sekolah seluruh negeri.

Salah Satu Suku yang Terapkan Sistem Matriarki

Mengenal suku asli Maroko
Suku Amazigh/Foto: Instagram.com/tamazirt.official

Secara historis, Amazigh memberi penekanan pada matriark dan peran kepemimpinan yang kuat pada perempuan. Di antara suku-suku tersebut, tokoh yang paling banyak dikenal adalah Dhabba Kahena, ibu ratu leluhur suku Amazigh. Hingga saat ini, perempuan suku Amazigh masih memegang benteng dan bertanggung jawab mengurus rumah tangga.

Perempuan suku Amazigh telah berkontribusi besar pada perekonomian suku mereka dengan menenun tekstil dan membuat tembikar. Upaya kreatif ini juga telah memberikan kemandirian bagi para janda yang memungkinkan mereka mencari nafkah.

Tantangan dan Diskriminasi yang Dihadapi Suku Amazigh

Mengenal suku asli Maroko
Suku Amazigh/Foto: Instagram.com/amazigh_nation

Sampai saat ini, suku Amazigh masih berjuang untuk pengakuan dan pelestarian identitas budaya mereka. Banyak aktivis Amazigh mengerahkan energinya pada isu atas hak tanah, eksploitasi sumber daya alam, kedaulatan, serta diskriminasi.

Salah satu contoh nyata diskriminasi dialami oleh Mustapha Hadji, mantan pemain sepak bola dan sekarang menjadi asisten manajer tim sepak bola Maroko yang bertanding di piala dunia. Dia mengatakan bahwa dia mengalami diskriminasi oleh pemain Maroko lain hanya karena dia berbicara menggunakan bahasa Amazigh.

Orang-orang Amazigh juga telah berjuang untuk mendapatkan pengajaran bahasa mereka di sekolah-sekolah di seluruh Maroko yang tercapai pada tahun 2016. Sampai saat ini, banyak aktivis Amazigh yang masih bekerja untuk mendapatkan pengakuan dan penerimaan dalam masyarakat Maroko modern.

Terlepas dari tantangan dan diskriminasi yang dihadapi suku Amazigh, mereka telah berhasil melestarikan warisan budaya dan identitas mereka. Fakta lain yang mungkin belum diketahui oleh banyak orang adalah pemain sepak bola Zinedine Zidane dan Karim Benzema memiliki keturunan suku Amazigh.

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(naq/naq)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.