Jadi Penutup Perayaan Imlek, Ini Fakta Menarik Tradisi Cap Go Meh: Dianggap Hari Valentine ala Tionghoa!
Setelah merayakan Imlek, masyarakat Tionghoa biasanya akan menutup kemeriahan tahun barunya tersebut dengan perayaan Cap Go Meh. Cap Go Meh merupakan kata yang diambil dari bahasa Hokkien yang berarti malam ke-15. Jadi, perayaan Cap Go Meh sendiri adalah agenda rutin yang diadakan tepat pada hari ke-15 setelah Imlek.
Kira-kira sejak kapan, sih, tradisi Cap Go Meh ini diadakan? Dan bagaimana cara masyarakat Tionghoa merayakannya? Simak sejarah Cap Go Meh berikut ini, yuk!
Awal Mula Tradisi Cap Go Meh
Dirangkum dari berbagai sumber, tradisi Cap Go Meh dipraktikkan ketika Dinasti Han mulai berkuasa di Chang’an pada tahun 206 SM. Saat itu perayaan Cap Go Meh lebih dikenal dengan nama “Festival Lampion”. Hal ini karena pada saat Cap Go Meh pertama kali diadakan, para biksu Buddha menyalakan banyak sekali lampion dengan tujuan untuk menghormati Dewa Thai Yi, yaitu dewa tertinggi menurut kepercayaan Buddha.
Banyaknya lampion yang dinyalakan oleh para biksu ini membuat masyarakat yang menyaksikannya pun turut menyalakan lampion dari rumah mereka masing-masing. Benderang cahaya yang dihasilkan dari lampion diibaratkan sebagai kesuksesan dan kebahagiaan yang siap hadir dalam kehidupan seluruh lapisan masyarakat Tionghoa.
Valentine ala Masyarakat Tionghoa
![]() Hari Valentine ala Orang Tionghoa/Foto: Pexels.com/Eugene |
Selain menjadi penanda selesainya perayaan tahun baru, Cap Go Meh juga digadang-gadang menjadi hari Valentine-nya orang Tionghoa, lho! Ungkapan ini disebabkan karena adanya pantangan bagi para perempuan untuk keluar rumah selama dua minggu pertama tahun baru China. Pantangan ini dilakukan agar hal-hal buruk tak menimpa sang perempuan.
Sebagai wujud dari rasa syukur, mereka baru diperbolehkan keluar rumah pada malam pertama terbitnya bulan purnama tersebut untuk sembahyang. Di malam ini, para perempuan akan mengenakan pakaian terbaiknya. Dengan tampilan yang menawan, para pria lajang pun akan jatuh hati pada para perempuan tersebut. Jika dirasa cocok, pria tersebut tak ragu-ragu untuk melamar sang pujaan hati.
Karena ada banyak gadis yang bertemu dengan jodohnya di malam Cap Go Meh inilah yang membuat masyarakat menobatkan hari tersebut sebagai hari Valentine ala masyarakat Tionghoa.
Perayaan Cap Go Meh di Indonesia
Di Indonesia sendiri, tradisi Cap Go Meh dirayakan dengan ritual yang berbeda-beda tergantung daerah. Rangkaian acaranya sudah mengalami proses akulturasi dengan budaya setempat sehingga menciptakan keunikannya masing-masing. Beberapa di antaranya seperti:
Pawai Tatung, Singkawang
Pawai Tatung di Singkawang/Foto: Dok. detikNews |
Tatung merupakan seorang dukun yang kerasukan arwah leluhurnya. Di Singkawang, pertunjukkan ini sangat ditunggu-tunggu setiap perayaan Cap Go Meh. Saking uniknya, wisatawan dari kota lain pun rela datang ke Singkawang.
Jappa Jokka, Makassar
![]() Jappa Jokka di Makassar/Foto: Dok. detikNews |
Atraksi Liong yang dimainkan oleh warga keturunan Tionghoa ini tak pernah luput diselenggarakan setiap Cap Go Meh di Makassar. Jappa Jokka sendiri diambil dari dua suku kata yang memiliki makna jalan-jalan.
Arak-arakan Sipasan, Padang
![]() Arak-arakan Sipasan di Padang/Foto: Dok. detikNews |
Sipasan berasal dari Bahasa Minang yang berarti “Lipan”. Arak-arakan hewan berkaki banyak ini merupakan percampuran budaya Minang dengan Tionghoa di Padang.
Atraksi Barongsai, Pekanbaru
![]() Atraksi Barongsai di Pekanbaru/Foto: dok. detikNews |
Bukan Cap Go Meh namanya jika dirayakan tanpa atraksi barongsai. Di Pekanbaru, para pemainnya ialah orang-orang keturunan Tionghoa sendiri. Acara ini semakin ramai karena dimeriahkan dengan festival kembang api.
Tarian Topeng Gethak, Pamekasan
![]() Tarian Topeng Gethak di Pamekasan/Foto: News.detik.com |
Sempat hampir punah, para seniman Topeng Gethak berusaha mengembalikan eksistensi tarian tradisional asal Madura ini dengan turut memeriahkan perayaan Cap Go Meh.
Itu dia hal-hal menarik dibalik meriahnya tradisi Cap Go Meh. Unik dan memesona ya, Beauties?
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

Pawai Tatung di Singkawang/Foto: Dok. detikNews


