Peperangan antara Palestina dan Israel sudah sering sekali terjadi. Beberapa tahun mereda, tiba-tiba menjelang akhir tahun ini peperangan antara kedua negara tersebut terjadi lagi. Tentunya peperangan telah menghabiskan banyak nyawa, termasuk perempuan dan anak-anak.
Sering mendengar suara ledakan senjata, melihat pertempuran antara masyarakat sipil dan militer, melihat orang-orang terluka dan berdarah, bahkan meninggal di dunia di depan mata-kepala sendiri, kehilangan tempat tinggal dan sulit mendapatkan makanan setiap harinya dinilai dapat berpengaruh pada keadaan psikologis seseorang, terlebih anak-anak.
Kira-kira, seperti apa risiko pada kesehatan dan mentalitas anak-anak yang menjadi saksi dan korban peperangan? Simak selengkapnya, Beauties.