Jadi Trending di Medsos, Kenapa Januari Terasa Sangat Lama? Ini Kata Penelitian

Nadya Quamila | Beautynesia
Senin, 15 Jan 2024 12:00 WIB
Jadi Trending di Medsos, Kenapa Januari Terasa Sangat Lama? Ini Kata Penelitian
Foto: Freepik.com/cookie_studio

Baru-baru ini netizen di media sosial ramai membicarakan bulan Januari yang entah mengapa terasa sangat lama dibanding bulan-bulan lainnya. 

"Ngerasa ga sih Januari tuh berasa lama banget? Rasanya kek udah jalanin sebulan tapi kenyataan baru tanggal 12 😭 Gw sampe googling 😫," tulis akun @wid*** di X (dulunya Twitter).

Netizen lain pun ikut berkomentar bahwa mereka merasakan hal yang sama. Ada yang berpendapat karena ini adalah bulan pertama dalam satu tahun. Ada yang juga mengatakan karena jarak gajian bulan Desember ke Januari terpaut cukup jauh.

Nah, terlepas dari komentar netizen, ternyata sebenarnya ada alasan ilmiah dari mengapa bulan Januari terasa sangat lama bagi sebagian orang, lho, Beauties! Kira-kira kenapa, ya?

Mengapa Januari Terasa Lebih Lama?

Kalender/ Foto: freepik.com

Foto: Freepik

William Skylark, seorang peneliti yang meneliti topik ini di Universitas Cambridge, mengatakan bahwa semua orang mengalami waktu secara berbeda, dan ada sejumlah faktor yang dapat memengaruhinya, sebaagaimana dilansir dari The New Statesman.

Stimulan, seperti kafein telah terbukti membuat waktu terasa berjalan cepat. Penelitian juga menunjukkan peserta yang menanyakan bagaimana rasanya waktu setelah menonton film seram mengatakan rasa waktu berjalan lebih lama. Dengan kata lain, rasa takut bisa membuat waktu berjalan lebih lama bagi sebagian orang.

Sistem jam internal ini adalah cara kita menilai detik. Hal ini diyakini terletak di bagian otak yang dikenal sebagai striatum, meskipun para peneliti telah mengamati apakah area lain (terutama hipokampus) memiliki sistem jam paralel.

Faktor Liburan di Desember

Slowcation diprediksi jadi tren liburan tahun 2024

Ilustrasi/Foto: Pexels.com/Haley Black

Zhenguang Cai, seorang mahasiswa PhD di UCL yang mempelajari persepsi waktu, mengatakan liburan di bulan Desember bisa membuat seseorang merasa Januari terasa begitu lama karena harus kembali ke rutinitas sehari-hari.

“Ada kemungkinan bahwa memulai kembali pekerjaan setelah liburan Natal menyebabkan banyak kebosanan (dibandingkan dengan kesenangan selama liburan Natal), yang pada gilirannya menyebabkan kebosanan. Ini menimbulkan kesan bahwa waktu melambat di bulan Januari," ungkapnya kepada The New Statesman.

Bersenang-senang tampaknya menjadi faktor terbesar apakah kamu mengalami waktu berjalan lambat atau cepat. Fenomena ini dijelaskan oleh hipotesis jam dopamin, yang menyatakan bahwa tingkat dopamin yang lebih tinggi, suatu neurotransmitter di otak manusia yang terkait dengan motivasi dan penghargaan, mempercepat jam internal seseorang, membuat waktu terasa berjalan lebih cepat.

Penelitian pada tikus telah menunjukkan bahwa hal ini sebagian besar benar. Namun demikian, terdapat komplikasi ketika area otak yang berbeda diamati, dan masih banyak hal yang dapat ditemukan mengenai topik tersebut.

Hasil Penelitian

Kamu Sedang Bosan

Ilustrasi/Foto: Pexels/ Andrea Piacquadio

Sebuah penelitian yang dilakukan pada tahun 2010 melibatkan 37 mahasiswa untuk membaca sebuah teks panjang dan meminta mereka menggarisbawahi semua kata yang memiliki kombinasi huruf ganda di dalamnya.

Satu kelompok siswa menghabiskan waktu 20 menit untuk mengerjakan tugas tersebut, sedangkan kelompok lainnya menghabiskan waktu lima menit. Namun kedua kelompok diberitahu bahwa tugas tersebut memakan waktu 10 menit.

Para siswa kemudian diminta untuk membuat penilaian waktu retrospektif. Ini adalah jenis penilaian yang dibuat setiap kali seseorang mengatakan bulan Januari terlalu lama. Mereka melihat kembali suatu peristiwa atau periode dan membuat penilaian tentang berapa lama mereka memikirkan atau merasakannya.

Mereka tidak menghitung selama jangka waktu tersebut. Jadi, alih-alih mengandalkan jam internal, penilaian ini lebih bergantung pada ingatan seseorang.

Para peserta yang telah menghabiskan waktu lima menit untuk mengerjakan tugas tersebut, namun diberitahu oleh para peneliti bahwa mereka telah menghabiskan 10 menit untuk mengerjakannya, tidak hanya merasa bahwa waktu telah berlalu dengan sangat cepat, namun mereka juga lebih menikmati tugas tersebut.

Sedangkan mereka yang telah menghabiskan 20 menit untuk mengerjakan tugas tersebut, dan kemudian diberi tahu bahwa mereka hanya menghabiskan 10 menit, menganggap tugas tersebut membosankan dan percaya bahwa waktu telah berlalu.

Kurangnya sinar matahari juga menjadi penyebab mengapa sebagian orang merasa Januari terasa lebih lama. Profesor David Whitmore di UCL mengatakan, “Meskipun hari-hari sedikit lebih panjang, hari-hari masih terasa seolah-olah semakin pendek. Hal ini mengarah pada perasaan bahwa hari berakhir lebih awal. Rasanya lebih lambat dari sebelumnya.”

Ketika kita menyadari atau mengakui bahwa Januari itu panjang, justru membuat Januari terasa lebih panjang, karena kita lebih sadar akan waktu. Cara kita memandang waktu, setidaknya dalam jangka waktu yang lama, mencerminkan perasaan kita.

Bagaimana menurutmu, Beauties? Apakah kamu merasa Januari terasa sangat lama?

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(naq/naq)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE