Berhutang memang tidak sepenuhnya buruk atau salah, melainkan bisa jadi alternatif untuk mengelola keuangan. Saat mendesak, berhutang bisa jadi solusi yang tepat apalagi didukung kemampuan untuk membayar hutang di masa depan. Meski begitu, sebaiknya kamu perlu menghindari berhutang agar tidak menjadi kebiasaan.
Sebab hutang itu bukannya membuat hidupmu jadi lebih baik, justru memberikan beban di masa depan. Pikiran jadi tidak tenang, mudah stres, dan bisa picu depresi jika hutang sudah terlanjur menumpuk. Berikut beautynesia.id merangkum 4 cara jitu untuk berhenti berhutang:
Catat Pemasukan dan Pengeluaran
Catat pemasukan dan pengeluaran/pexels.com |
Cara yang pertama adalah dengan mencatat pemasukan dan pengeluaran. Meski sepele, langkah ini menjadi fondasi dalam mengelola keuangan lho. Jadi luangkan waktumu untuk mencatat pemasukan dan juga pengeluaran setiap bulan. Pastikan tidak ada variabel keuangan yang terlewat untuk menjaga akurasi dan validasi catatan keuanganmu.
Mulai dari kebutuhan pokok seperti biaya makan, kuota, listrik, air, perlengkapan sehari-hari, termasuk yang remeh adalah karcis parkir. Dengan catatan pengeluaran tersebut kamu bisa mendapatkan informasi komprehensif tentang kondisi keuanganmu. Jika pemasukan teratur dan mencukupi, berhutang jangka pendek masih bisa ditoleransi.
Buat Rencana Pengeluaran yang Fleksibel
Rencana pengeluaran/pexels.com |
Jangan terlalu pelit bikin rencana pengeluaran. Maunya hemat, tapi bikin rencana keuangan yang kelewat irit. Alhasil, kamu malah mencomot anggaran-anggaran lain demi memenuhi kebutuhan pokokmu karena anggarannya kurang. Jadi sebaiknya buat rencana anggaran yang fleksibel dan tidak terlalu kaku.
Misalnya dengan membuat dana mendesak setiap bulan, dengan besaran 5-10% gaji. Dana ini diperuntukkan untuk kebutuhan atau pengeluaran mendesak di luar anggaran yang telah dibuat. Hal ini bisa mencegah berhutang kepada orang lain.
Siapkan Dana Darurat
Dana darurat/pexels.com |
Langkah selanjutnya adalah menyiapkan dana darurat. Langkah ini termasuk langkah yang fundamental dan tak boleh dilewatkan. Bagi yang single, kamu bisa siapkan dana darurat sebesar 6-7 kali pengeluaran tiap bulan. Sementara itu bagi yang sudah memiliki anak, bisa siapkan dana darurat sebesar 12 kali pengeluaran per bulan.
Dana darurat ini bisa digunakan untuk keperluan mendesak yang menuntut biaya besar. Misalnya kecelakaan, perawatan mobil yang rusak, renovasi rumah karena bencana, kehilangan pekerjaan dan lainnya. Jadi jika sewaktu-waktu ada kebutuhan mendadak, kamu tidak perlu kebingungan lagi untuk mencari tempat pinjaman.
Atur Prioritas Pengeluaran
Atur prioritas pengeluaran/pexels.com |
Terakhir, buat skala prioritas keuangan, untuk menjadikan pijakan keputusan pembelian. Bagi kebutuhan dan keinginan menjadi beberapa tingkatan. Mulai dari kebutuhan makan, tagihan, cicilan, pendidikan anak, liburan, make up dan skincare dan lainnya.
Sehingga jika suatu saat ada keinginan untuk membeli barang, kamu bisa kroscekkan dengan skala prioritas yang telah kamu buat. Jika kebutuhan terpenting sudah terpenuhi, maka kamu bisa untuk memenuhi keinginanmu. Hal ini membantumu untuk tidak berhutang barang-barang konsumtif yang cenderung tidak mendesak dan penting.
Itulah 4 cara jitu untuk berhenti berhutang dan hidup dengan keuangan yang lebih sehat. Selamat mencoba!