Jangan Langsung Dibuang! 8 Cara Membuat Pupuk Kompos dari Sampah Dapur
Sampah dapur sering kali dianggap tidak berguna, padahal jika dikelola dengan benar bisa berubah menjadi sesuatu yang bermanfaat, yaitu pupuk kompos. Pupuk ini berasal dari bahan organik seperti sisa sayuran, kulit buah, ampas kopi, hingga daun kering, yang diuraikan secara alami menjadi zat penyubur tanah.
Selain membantu mengurangi timbunan sampah rumah tangga, membuat kompos juga merupakan langkah kecil tapi berarti untuk menjaga kelestarian lingkungan. Dengan cara yang sederhana, siapa pun bisa memulai membuat kompos sendiri di rumah tanpa perlu alat khusus.
Yuk, simak cara membuat pupuk kompos dari sampah dapur agar tanaman di rumah tumbuh subur dan lingkungan jadi lebih hijau!
1. Pisahkan Sampah Organik dan Anorganik
Pisahkan sampah organik dan anorganik/ Foto : Freepik/ Freepik
Langkah pertama yang wajib dilakukan adalah memilah jenis sampah. Sampah organik berasal dari bahan alami yang mudah terurai, seperti kulit buah, sisa sayuran, ampas kopi, daun kering, dan sisa nasi. Sementara itu, sampah anorganik seperti plastik, logam, atau kaca tidak bisa diurai dan hanya akan menghambat proses pembusukan.
Agar lebih mudah, sediakan dua wadah terpisah di dapur satu untuk sampah organik dan satu lagi untuk anorganik. Dengan cara ini, kamu bisa langsung memilah setiap kali membuang sampah, tanpa perlu repot memilah ulang. Pemisahan sejak awal juga membantu menghasilkan kompos yang lebih bersih, cepat terurai, dan bebas kontaminasi.
2. Siapkan Wadah atau Ember Tertutup
Siapkan wadah atau ember tertutup/ Foto : Freepik/ Freepik
Gunakan wadah atau ember berpenutup untuk menampung bahan kompos. Pilih wadah dengan ukuran sesuai kebutuhan rumah tangga. Jika memungkinkan, buat beberapa lubang kecil di bagian bawah untuk pembuangan air sisa pembusukan, dan lubang kecil di sisi-sisinya untuk sirkulasi udara.
Ventilasi udara sangat penting karena mikroorganisme pengurai memerlukan oksigen untuk hidup dan bekerja. Jika wadah terlalu tertutup rapat, proses penguraian akan berubah menjadi anaerob (tanpa udara) yang menyebabkan bau tidak sedap.
Jadi, pastikan wadah tetap tertutup agar tidak dihinggapi serangga, tapi tetap memiliki ventilasi udara yang cukup.
3. Potong Sampah Organik Menjadi Kecil
Potong sampah organik menjadi kecil/ Foto : Freepik/ Freepik
Sampah organik yang dipotong kecil akan lebih cepat diurai oleh mikroorganisme, karena luas permukaan yang terkena udara menjadi lebih besar. Kamu bisa memotong kulit buah, daun, dan sisa sayur menjadi ukuran kecil sekitar 2–3 cm.
Langkah ini terlihat sederhana, tapi sangat berpengaruh terhadap kecepatan proses pembusukan. Semakin kecil potongan sampah, semakin cepat prosesnya. Selain itu, hasil akhir kompos juga akan lebih halus dan mudah digunakan.
4. Campurkan dengan Bahan Kering
Campurkan dengan bahan kering/ Foto : Freepik/ Freepik
Agar kompos tidak terlalu lembek atau berair, tambahkan bahan kering seperti daun kering, potongan rumput, kertas tanpa tinta, sekam padi, atau serbuk gergaji.
Bahan kering berfungsi menjaga keseimbangan antara karbon (C) dan nitrogen (N), dua unsur penting yang dibutuhkan bakteri pengurai. Jika terlalu banyak bahan basah (nitrogen tinggi), kompos bisa menimbulkan bau dan sulit terurai. Dengan menambahkan bahan kering, kelembapan kompos akan terjaga dan proses fermentasi berjalan seimbang.
5. Tambahkan Aktivator atau Starter Kompos
Tambahkan aktivator atau starter kompos/ Foto : Freepik/ Freepik
Untuk mempercepat proses penguraian, tambahkan aktivator alami seperti EM4, MOL (Mikro Organisme Lokal), atau bahkan sisa kompos lama. Aktivator ini mengandung mikroorganisme yang membantu mempercepat proses pembusukan dan mencegah bau tidak sedap.
Jika tidak punya aktivator komersial, kamu bisa membuat sendiri dengan mencampur air cucian beras, gula merah, dan sedikit nasi basi yang difermentasi selama beberapa hari. Starter alami ini sama efektifnya untuk mempercepat proses fermentasi sampah dapur menjadi kompos yang matang.
6. Aduk secara Rutin
Ilustrasi pupuk/freepik: jcomp
Proses penguraian membutuhkan oksigen, jadi penting untuk mengaduk campuran kompos secara rutin setiap 3–5 hari sekali. Mengaduk akan memastikan udara masuk ke semua bagian bahan, membantu bakteri aerob tetap aktif, dan mencegah bagian bawah menjadi terlalu lembap atau membusuk.
Selain mempercepat penguraian, kebiasaan mengaduk juga membantu mengurangi bau dan menjaga tekstur kompos tetap merata. Kompos yang rutin diaduk biasanya bisa matang dalam waktu lebih singkat (sekitar 4 minggu) dibanding yang dibiarkan begitu saja.
7. Tunggu hingga Kompos Matang
Tunggu hingga kompos matang/ Foto : Freepik/ Freepik
Proses penguraian biasanya membutuhkan waktu 4–6 minggu, tergantung jenis bahan dan suhu lingkungan. Kompos yang sudah matang biasanya berwarna cokelat tua kehitaman, bertekstur remah seperti tanah gembur, dan beraroma tanah segar.
Jika kompos masih berbau menyengat atau tampak basah dan panas, artinya belum benar-benar matang. Biarkan selama beberapa hari lagi hingga suhunya stabil dan baunya hilang. Setelah matang, ayak kompos untuk memisahkan potongan besar yang belum terurai, lalu simpan dalam wadah kering.
8. Gunakan Kompos pada Tanaman
Gunakan kompos pada tanaman/ Foto : Freepik/ Freepik
Setelah kompos siap, taburkan di sekitar akar tanaman atau campurkan langsung dengan tanah di pot atau kebun. Kompos berfungsi meningkatkan kesuburan tanah, memperbaiki struktur tanah, dan membantu akar menyerap nutrisi lebih baik.
Selain itu, penggunaan kompos secara rutin juga bisa mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia dan menjaga keseimbangan ekosistem tanah. Tanaman pun tumbuh lebih sehat, kuat, dan hasil panennya lebih alami.
Membuat pupuk kompos dari sampah dapur bukan hanya bermanfaat bagi tanaman, tapi juga langkah kecil untuk menjaga bumi. Dengan mengolah sisa makanan menjadi kompos, kamu membantu mengurangi timbunan sampah rumah tangga sekaligus menciptakan lingkungan yang lebih hijau dan berkelanjutan.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!