Jangan Panik, Ini 6 Cara Menghilangkan Kebiasaan Kata 'Eee' dan 'Hmm' dalam Public Speaking
Pernahkah kamu mengeluarkan kata seperti “eee”, “hmm”, “anu”, dan “apa ya?” ketika sedang memikirkan kata selanjutnya saat berbicara di depan umum? Itu namanya verbal filler.
Verbal filler atau kata-kata pengisi adalah kata atau bunyi yang tidak memiliki makna, tetapi amat sering diucapkan secara tidak sadar oleh pembicara. Hal tersebut umumnya terpaksa dilakukan saat kamu gugup, terdistraksi, atau tidak yakin. Pikiranmu membutuhkan waktu lebih lama untuk merespon tanggapan atau kalimat yang masuk akal, sehingga tidak sesuai dengan kecepatan membuka mulut untuk melanjutkan kalimat. Itulah sebabnya kamu menggunakan kata-kata pengisi yang terdengar seperti “eee” dan “hmm”.
Memang, semua orang pasti pernah mengalami kondisi tersebut saat mempraktikkan teknik berbicara di depan umum atau public speaking. Namun, terlalu sering menggunakan kata-kata pengisi dalam pidato dapat membuatmu terlihat kurang pandai berbicara dan orang akan sulit mencerna pesan yang mau kamu sampaikan.
Untuk melatihmu lancar berbicara di depan umum, berikut beberapa cara menghilangkan verbal filler dalam public speaking yang bisa kamu terapkan.
1. Persiapkan Diri dengan Baik
Mempersiapkan pidato/Foto: Freepik.com/freepik
Gugup adalah salah satu alasan terbesar orang menggunakan verbal filler secara berlebihan. Mempersiapkan pidato bisa membantumu mengatasi rasa gugup dan membuatmu merasa lebih percaya diri.
Pastikan kamu membuat materi yang simpel, praktis, dan berdampak untuk orang yang menyimaknya. Buatlah materi secara berstruktur berupa poin per poin dan tidak terlalu panjang atau terlalu banyak.
Selain itu, berlatih akan membantumu menjadi lebih nyaman dengan ucapanmu. Merujuk Harvard Business Review, pakar komunikasi Dr. Trey Guinn merekomendasikan pembicara untuk melakukan setidaknya tiga kali sesi latihan sebelum tampil di depan audiens.
2. Atur Tempo Berbicara
Atur tempo berbicara//Foto: Freepik.com/wavebreakmedia_micro
Dikutip dari ESL Tutoring, penelitian menunjukkan bahwa rata-rata orang berpikir dengan kecepatan 400 kata per menit, namun hanya dapat mengucapkan sekitar 125 kata dalam jangka waktu yang sama.
Artinya, pikiranmu secara alami lebih cepat daripada ucapanmu. Memperlambat ucapan adalah cara efektif untuk mengurangi verbal filler. Berbicara dengan tempo yang nyaman juga dapat meningkatkan pengucapan dan intonasi dengan lebih jelas. Maka tetaplah tenang, santai, dan tidak usah buru-buru.
3. Jangan Panik
Jangan panik/Foto: Freepik.com/benzoix
Hindari melirik kanan-kiri atau terlihat bingung saat kamu tiba-tiba blank. Netralisir rasa panik dengan cara tetap tenang dan tetap natural. Misalnya, kamu bisa diam sejenak atau ketika melakukan kesalahan maka minta maaf dengan cara yang natural.
4. Berdiam Sejenak
Beri jeda sejenak/Foto: Freepik.com/scphotograph
Menurut Wahyu Wiwoho, public speaker dan pelatih public speaking dari TALKINC, ia mengatakan lebih baik diam sejenak ketimbang mengucapkan verbal filler kalau kamu tiba-tiba blank. Hal ini ia ungkapkan dalam sebuah unggahan di Instagram-nya, Selasa (5/9/2023).
Jika kamu merasa bingung, kasih jeda sekitar 1-2 detik guna memberimu kesempatan untuk beristirahat dan mengingat kembali kata-kata yang sudah disiapkan sebelumnya.
Kamu dapat menggunakan jeda strategis untuk menambahkan dampak dramatis pada sebuah kalimat, memberikan waktu kepada audiens untuk menyerap ide, atau untuk beralih ke konsep baru. Sebaliknya, kata-kata pengisi yang terlalu sering digunakan membuatmu terdengar seolah-olah tidak tahu harus berkata apa.
5. Perbanyak Kosakata
Kosakata/Foto: Freepik.com/azerbaijan_stockers
Kata-kata sangatlah penting bagi seorang public speaker. Maka dari itu, memilah dan memilih kata merupakan bagian dari keterampilan yang wajib dimiliki oleh seorang public speaker. Perluas wawasan dengan banyak membaca dan cari perbendaharaan kata atau sinonim kata, supaya kita tahu kata gantinya saat kita tiba-tiba kosong.
6. Latih Kemampuan Public Speaking
Kelas public speaking/Foto: Freepik.com/oneinchpunch
Latihan tetap menjadi kunci untuk meningkatkan keterampilan berbicara. Kamu bisa melakukan latihan public speaking dengan cara yang sederhana di berbagai kesempatan.
Contohnya, latihan di depan cermin atau rekam diri sendiri saat berlatih berbicara lalu evaluasi kekuranganmu. Lainnya, lakukan lebih banyak pengalaman berbicara di depan publik untuk mengasah tidak hanya keterampilan verbal, tetapi juga kebiasaan komunikasi non-verbal. Kalau kamu menyukai metode pembelajaran di kelas, kamu bisa mengikuti kursus public speaking.
****
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!
Pilihan Redaksi |