Jangan Tanya ke HRD! Ini 5 Pertanyaan Sensitif saat Interview Kerja
Beauties, pernah nggak kamu merasa sudah tampil maksimal saat interview, tapi tetap nggak dipanggil lagi? Bisa jadi, kamu menanyakan hal yang kurang tepat saat sesi tanya jawab. Beberapa pertanyaan interview kerja memang terdengar sepele, tapi bisa bikin HRD langsung pasang rambu merah.
Di sesi interview, kamu memang disarankan bertanya. Tapi bukan berarti semua hal boleh kamu tanyakan ke HRD. Ada sejumlah pertanyaan sensitif saat interview kerja yang sebaiknya kamu hindari. Bukannya memberi kesan penasaran, pertanyaan itu malah bisa dianggap sebagai sinyal merah bagi rekruter. Dilansir dari Bolde, ini daftar pertanyaannya!
“Kapan Saya Bisa Dapat Promosi?”
Pertanyaan Saat Interview Kerja/Foto: Freepik
Pertanyaan ini memang terdengar ambisius. Tapi kalau ditanya di awal proses rekrutmen, bisa bikin kamu terkesan terlalu buru-buru. Tanya ke HRD soal promosi di awal bisa bikin mereka berpikir kamu lebih peduli soal naik jabatan ketimbang kontribusi awal.
Psikolog karier Alison Doyle pernah menyarankan, alih-alih langsung tanya soal promosi, lebih baik kamu fokus pada peluang belajar dan berkembang dalam peran tersebut. Kamu bisa bertanya soal program mentoring atau pengembangan keterampilan yang tersedia.
Dengan begitu, kamu terlihat sebagai kandidat yang ingin bertumbuh bersama perusahaan, bukan sekadar ingin cepat-cepat naik jabatan. Cara ini juga menunjukkan kamu punya visi jangka panjang dan siap berkontribusi dari bawah dulu.
“Berapa Gaji yang Akan Saya Terima?”
Bertanya Soal Gaji/Foto: Freepik
Kita semua tahu bahwa gaji itu penting. Tapi kalau kamu langsung menanyakan gaji di awal interview, kesannya kamu hanya tertarik pada uangnya saja. Ini bisa merusak kesan bahwa kamu benar-benar tertarik pada posisi dan tanggung jawab pekerjaan tersebut.
Menurut survei dari Society for Human Resource Management, membahas gaji terlalu cepat bisa mengurangi persepsi HRD terhadap motivasi kamu. Saran terbaik adalah menunggu sampai mereka yang membuka pembicaraan soal kompensasi.
Kalau kamu ingin tahu lebih dulu, kamu bisa riset dari sumber lain. Saat interview, fokuslah dulu pada pembahasan job desk, tantangan kerja, dan ruang untuk berkembang. Kalau waktunya sudah tepat, pertanyaan interview kerja soal gaji akan terasa lebih natural dibahas.
“Apakah Kalian Memantau Aktivitas Internet Karyawan?”
Pertanyaan Ketika Interview/Foto: Freepik
Ini salah satu pertanyaan sensitif saat interview kerja yang sering dianggap mencurigakan. Maksud kamu mungkin hanya ingin tahu soal kebijakan kantor. Tapi buat HRD, ini bisa dianggap sebagai sinyal bahwa kamu khawatir kebebasanmu terganggu atau malah menyimpan niat kurang baik.
Workplace expert Lynn Taylor menjelaskan bahwa perusahaan mencari kandidat yang fokus pada produktivitas, bukan yang sibuk memikirkan celah untuk bersantai. Jadi pertanyaan ini bisa bikin HRD bertanya-tanya, kamu kerja buat performa atau buat main internet?
Kalau kamu ingin tahu soal keseimbangan kerja dan pribadi, kamu bisa menanyakan seperti, “Bagaimana budaya kerja di sini dalam menjaga work-life balance?” Itu akan membuatmu tetap terkesan profesional, tapi juga manusiawi.
“Apa Kelemahan Perusahaan Ini?”
Pertanyaan Soal Kelemahan Perusahaan/Foto: Freepik
Sekilas pertanyaan ini terlihat kritis dan analitis. Tapi Beauties, bertanya langsung soal “kelemahan” perusahaan bisa membuatmu tampak seperti sedang menguji atau bahkan mencari celah buruk perusahaan. Ini bisa bikin HRD tidak nyaman.
Harvard Business Review menyarankan agar kita membingkai pertanyaan dengan cara yang positif. Misalnya, kamu bisa tanya, “Tantangan apa yang sedang dihadapi tim ini dan bagaimana saya bisa membantu mengatasinya?”
Pertanyaan tersebut menunjukkan bahwa kamu ingin berkontribusi dan menjadi bagian dari solusi. Pertanyaan ini juga membuka dialog yang lebih sehat dan membangun, bukan bersifat menghakimi.
“Berapa Kali Peringatan Sebelum Dipecat?”
Pertanyaan Ketika Melamar Kerja/Foto: Freepik
Beauties, ini pertanyaan yang bisa langsung bikin suasana interview jadi canggung. HRD mungkin akan langsung bertanya-tanya, kenapa kamu khawatir soal pemecatan? Apakah kamu sering bermasalah di tempat kerja sebelumnya?
Tanya ke HRD soal kebijakan pemecatan bisa menunjukkan bahwa kamu lebih fokus pada hukuman daripada peluang berkembang. Ini jelas bukan kesan yang ingin kamu tinggalkan saat sedang menawarkan dirimu sebagai kandidat terbaik.
Daripada bertanya soal pemecatan, arahkan percakapan ke sistem evaluasi kerja atau bagaimana perusahaan memberikan feedback. Kamu bisa bilang, “Seperti apa proses evaluasi kinerja karyawan di sini?” Ini menunjukkan kamu tertarik untuk berkembang dan menerima masukan.
Jadi Beauties, meskipun sesi interview adalah momen untuk saling mengenal, bukan berarti kamu bisa tanya sembarangan. Beberapa pertanyaan interview kerja bisa memberi kesan salah jika disampaikan pada waktu yang tidak tepat. Mulai lebih bijak, ya, Beauties!
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!