Jarang Disorot, 7 Pahlawan Ini Ternyata Punya Peran Penting untuk Kemerdekaan Indonesia

Yoanita Aisyah Anugraeny | Beautynesia
Rabu, 14 Aug 2024 12:30 WIB
7. KH Agus Salim
KH Agus Salim/ Foto: iainutuban.ac.id

Bangsa Indonesia mengumandangkan kemerdekaannya di Jalan Pegangsaan Timur Nomor 56, Jakarta Pusat pada 17 Agustus 1945. Ikrar kemerdekaan ini secara langsung digaungkan oleh Ir. Soekarno dan didampingi Mohammad Hatta yang mewakili seluruh rakyat Indonesia.

Proklamasi yang diketik ulang oleh Sayuti Melik inilah yang menandai merdekanya Indonesia dari jajahan Jepang saat itu.

Dalam perjuangannya memproklamasikan kemerdekaan, diketahui Ir. Soekarno dan Muhammad Hatta tidak sendirian. Beliau berjuang bersama-sama dengan pahlawan kemerdekaan Indonesia lainnya untuk mempersiapkan Kemerdekaan Indonesia.

Setidaknya, berikut ini adalah 7 pahlawan yang berperan penting dalam Kemerdekaan Indonesia namun jarang mendapatkan sorotan. 

1. Surastri Karma Trimurti

Surastri Karma Trimurti/ Foto: museum.kemdikbud.go.id

Salah satu tokoh penting dalam Kemerdekaan Indonesia yang jarang disorot adalah Surastri Karma Trimurti. Lebih dikenal dengan nama SK Trimurti, beliau adalah salah satu tokoh wartawan perempuan yang sangat perhatian pada perkembangan pendidikan di Indonesia.

Lewat tulisannya, ia berusaha menumbuhkan rasa nasionalisme bangsa untuk bersama-sama berjuang lepas dari panjajahan.

Menjelang kemerdekaan, SK Trimurti adalah salah satu tokoh yang mendesak Proklamasi Kemerdekaan Indonesia secara mandiri, tanpa campur tangan Jepang. Perjuangannya ini pun terlihat dari potongan foto detik-detik proklamasi. Dalam foto tersebut, ia terlihat berada di barisan belakang Ir. Soekarno saat membacakan detik-detik proklamasi.

2. Frans Kaisopo

Frans Kaisopo/ Foto: Situs Kementerian Sosial

Frans Kaisopo/ Foto: Dok. Kemensos

Meski Indonesia telah memproklamirkan kemerdekaannya di 17 Agustus 1945, namun Belanda masih merasa berhak atas tanah Papua atau Irian Barat (sekarang Provinsi Papua). Di tengah perebutan wilayah ini, Frans Kaisopo hadir sebagai pahlawan yang memperjuangkan tanah Papua untuk tetap menjadi bagian dari Indonesia.

Dengan segala diplomasi yang cukup alot, Frans Kaisopo akhirnya berhasil menyatukan Papua dengan NKRI. Atas perjuangannya, fotonya kini diabadikan pada lembar uang kertas rupiah Indonesia pecahan Rp10.000 edisi terbaru.

3. BM.Diah

BM.Diah/ Foto: Wikipedia

Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945 memang bisa dibilang cukup mendadak. Meski begitu, berita Kemerdekaan Indonesia ini harus disiarkan kepada seluruh rakyat Indonesia.

Di sinilah akhirnya Burhanuddin Mohammad Diah (BM Diah) mengambil peran. Latar belakangnya sebagai wartawan mampu membuat berita kemerdekaan Indonesia ini bisa menyebar dengan cepat.

Selain bertugas menyebarkan kemerdekaan, BM Diah juga menjadi saksi perumusan naskah proklamasi yang dilakukan di kediaman Laksamana Maeda. Pada momen ini, BM Diah bahkan “menyelamatkan” naskah asli proklamasi yang ditulis tangan oleh Ir.Soekarno.

Diketahui, setelah naskah proklamasi diketik oleh Sayuti Melik, naskah tulisan tangan Ir. Soekarno ini “dibuang” ke tempat sampah. Beruntung saat itu ditemukan oleh BM Diah.

4. Soekarni Kartodiwirjo

Soekarni Kartodiwirjo/ Foto: bpad.jogjaprov.go.id

Nama tokoh lain yang sangat berperan pada kemerdekaan Indonesia adalah Soekarni Kartodiwirjo. Saat detik-detik kemerdekaan Indonesia, Sukarni menjadi tokoh utama yang mendesak agar Ir. Soekarno segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Sayangnya, saat itu Ir. Soekarno menolak sehingga menimbulkan konflik golongan.

Akibat konflik ini, Soekarni dan beberapa pemuda lainnya pun memutuskan untuk menculik Ir. Soekarno dan Drs. Mohammad Hatta pada 16 Agustus 1945. Keduanya kemudian dibawa ke Rengasdenglok dan menghasilkan kesepakatan penting tentang kemerdekaan Indonesia.

Hingga akhirnya, Ir. Soekarno pun memproklamasikan kemerdekaan Indonesia di keesokan harinya, 17 Agustus 1945.

5. Ahmad Subardjo

Ahmad Subardjo/ Foto: ikpni.or.id

Di tengah konflik antara golongan muda dan tua jelang proklamasi Indonesia, nama Ahmad Subardjo muncul sebagai penengah. Beliau secara khusus menyusul Ir. Soekarno dan Drs Mohammad Hatta ke Rengasdengklok. Dalam kesepakatan tersebut, mereka akhirnya menyepakati bahwa proklamasi kemerdekaan harus segera dilakukan.

Karena Proklamasi Kemerdekaan harus dilakukan di Jakarta, Achmad Soebardjo pun membawa Soekarno-Hatta untuk kembali ke Jakarta dan segera mempersiapkan kemerdekaan. Dengan segala lika-likunya, proklamasi kemudian berhasil dilakukan di halaman rumah Soekarno paada pagi harinya.

6. Muhammad Yamin

Muhammad Yamin adalah pahlawan Indonesia sekaligus sastrawan tanah air. Ia juga berperan sebagai sekretaris Kongres Pemuda II.

Muhammad Yamin/ Foto: Dok. Ensiklopedia Kemdikbud

Saat masa pendudukan Jepang, Muhammad Yamin secara khusus dipercaya untuk menjadi anggota BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia). Dalam prosesnya, ia juga ditunjuk masuk ke Panitia Sembilan yang merumuskan Piagam Jakarta.

Memiliki latar belakang sastra, Muhammad Yamin kemudian merumuskan dasar negara Indonesia yang terdiri dari lima dasar. Pemikiran inilah yang kini menjadi landasan utama terbentuknya Pancasila. Hingga kini, Pancasila telah menjadi pedoman hidup bernegara oleh seluruh bangsa Indonesia.

7. KH Agus Salim

KH Agus Salim/ Foto: iainutuban.ac.id

Perjuangan Indonesia meraih kemerdekaan ternyata tidak hanya berakhir setelah Proklamasi. Setelah Proklamasi, kenyataannya para pahlawan masih terus berjuang menjaga kemerdekaan Indonesia dengan membuat UUD 1945 sebagai dasar pembentukan negara Indonesia. Dan sosok KH Agus Salim adalah salah satu sosok penting dibalik perumusan UUD 1945.

Selain itu, pasca merdeka Indonesia juga harus memperkenalkan eksistensinya sebagai sebuah negara ke dunia luar. Di sinilah peran KH Agus Salim menjadi penting. Dalam misi diplomatiknya, ia sukses membuat Indonesia menjalin kerjasama dan bersahabat dengan Mesir di tahun 1947.

Karena kemampuan diplomasi tersebut, KH Agus Salim berhasil menaikkan eksistensi Indonesia di dunia. Ia pun dikenal dengan julukan “The Grand Old Man” karena prestasinya di bidang diplomasi.

Pada akhirnya, kemerdekaan Indonesia merupakan bentuk gabungan dari perjuangan para pahlawan. Tanpa mereka, Indonesia mungkin tidak akan merdeka dan menjadi negara yang berdaulat seperti sekarang. Selamat hari merdeka, Indonesia!

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(dmh/dmh)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE