3 Sisi Teladan RA Kartini yang Bisa Ditiru di Masa Sekarang

1. Berani Bersuara dalam Kebaikan dan Optimis

Ilustrasi orang yang gigih dalam melakukan sesuatu/Foto: Freepik.com/tirachardz

Dulu pada masa R.A. Kartini, stereotip gender masih membelenggu perempuan Indonesia. Budaya patriarki terhadap ketidaksetaraan gender sangat jelas terlihat. Perempuan yang dianggap ‘ujung-ujungnya di dapur’, tidak perlu sekolah tinggi dan terampil ini dan itu. Seakan, sekolah tinggi hanya ditujukan untuk kaum laki-laki.

Namun apa yang dilakukan R.A. Kartini? Dirinya berani bersuara dan bertindak menegakkan keadilan serta mendongkrak stereotip negatif masyarakat terhadap hak perempuan. Meski pemikirannya yang berbeda dan cukup mendapat pertentangan, dia tetap gigih di jalannya.

Dia mengampanyekan kesetaraan gender melalui tulisan-tulisannya. Beberapa di antaranya termuat dalam majalah Belanda De Hollandsche Lelie. Sejak itu, sebuah gagasan baru tentang persamaan hak bagi perempuan pribumi mampu mengubah pandangan masyarakat luas.

Dari R.A. Kartini kita belajar untuk berani bersuara terhadap hal-hal yang perlu diperjuangkan dan tetap optimis meski banyak rintangan yang dihadapi.

2. Membaca dan Menulis: Membawa Diri Lebih Kritis dan Terampil Berkomunikasi

Ilustrasi orang membaca buku/Foto: Freepik.com/freepik

Seperti yang kita tahu, bahwa R.A. Kartini memiliki hobi membaca dan menulis. Tulisan-tulisannya yang dikirimkan ke sahabat pena sangatlah banyak. Isinya pun tentang pemikiran-pemikiran kritis dan keresahannya terhadap keadaan sekitar.

Konsistensi R.A. Kartini dalam menulis, meningkatkan sikap kritis serta keterampilannya dalam merangkai kata dan menyampaikan pesan. Tulisannya pun berhasil menggetarkan pembaca.

Selain itu, kebiasaan membaca R.A. Kartini membawa kemampuan berbahasanya semakin kuat. Diketahui, dia rajin membaca buku dan koran berbahasa Belanda, hingga akhirnya dia mampu berbicara bahasa Belanda dengan baik.

3. Hidup dalam Kesederhanaan

Ilustrasi orang yang hidup dalam kesederhanaan/Foto: Freepik.com/benzoix

Sisi ketiga yang bisa dicontoh dari sosok R.A. Kartini adalah kesederhanaannya. Merunut latar belakangnya, dia terlahir dari keluarga terhormat.

Ayah Kartini sempat menjabat sebagai wedana di Mayong, Jepara sebelum akhirnya diangkat sebagai bupati Jepara. Garis keturunan sang ayah dapat dirunut hingga Hamengkubuwana VI, bahkan garis keturunannya bisa ditilik hingga istana Kerajaan Majapahit.

R.A. Kartini menikah dengan bupati Rembang Bernama RM Adipati Ario Singgih Djojo Adhiningrat.

Meski R.A. Kartini berada dalam lingkungan orang yang berpengaruh, dirinya tetap hidup dalam kesederhanaan dan tanpa drama. Tidak menggunakan label ‘keluarga’ untuk menyenangkan egonya.

Di masa sekarang, masih ada segelintir orang yang menggunakan nama keluarga sebagai alat pemuas ego, bersikap sewenang-wenang terhadap orang lain, dan merasa paling ‘tinggi’.

Itulah setidaknya tiga sisi R.A. Kartini yang bisa Beauties teladani dan terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Jangan takut untuk terlihat beda, apa lagi beda karena untuk menegakkan keadilan. Jadilah versi terbaik dari diri sendiri di setiap harinya!

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!