Jubir Presiden Tuai Kritik Usai Gunakan Kata "Rakyat Jelata" saat Respon Polemik Miftah Maulana, Apa Maknanya?

Nadya Quamila | Beautynesia
Jumat, 06 Dec 2024 12:00 WIB
Jubir Presiden Tuai Kritik Usai Gunakan Kata
Jubir Presiden Tuai Kritik Usai Gunakan Kata

Kata "rakyat jelata" lagi viral dan menjadi perbincangan di media sosial baru-baru ini. Apa itu makna rakyat jelata dan mengapa bisa jadi viral?

Kata rakyat jelata menjadi viral usai pernyataan Juru Bicara (Jubir) Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) Adita Irawati terkait polemik Utusan Khusus Presiden Miftah Maulana. Seperti diketahui, belakangan ini Miftah Maulana atau yang lebih dikenal sebagai Gus Miftah menjadi perbincangan usai mengolok-olok penjual es teh.

Kejadian tersebut terjadi saat Miftah menghadiri sebuah pengajian yang digelar di sebuah Ponpes di Magelang, Jawa Tengah. Dalam video yang beredar, para jamaah memintanya untuk memborong dagangan penjual es teh. Namun, bukannya memborong, ia justru melontarkan candaan kasar dan tidak sopan kepada penjual es teh tersebut.

Setelah kejadian tersebut, Adita merespons polemik Miftah. Namun, ia justru menuai kritik pula lantaran kata "rakyat jelata" yang dilontarkannya.

Pernyataan Jubir Presiden yang Menggunakan Kata Rakyat Jelata

Jubir Kemenhub Adita Irawati menanggapi somasi pengusaha angkutan penyeberangan.

Adita Irawati/Foto: I Wayan Sui Suadnyana/detikBali

Dilansir dari CNN Indonesia, Adita menyampaikan pendapatnya soal kontroversi Miftah yang mengolok-olok penjual es teh. Dalam wawancara tersebut, Adita menyayangkan jika Miftah melakukan olok-olok kepada pedagang es teh. Sebaliknya, ia mengatakan jika Presiden Prabowo Subianto justru menghormati dan berpihak pada rakyat kecil.

"Kami dari pihak Istana, tentu menyesalkan ya kejadian ini, satu hal yang sebenarnya tidak perlu terjadi. Apalagi kalau kita lihat, Presiden kita pak Prabowo Subianto, ini kalau dilihat dari berbagai baik itu pidato atau kunjungan beliau, terlihat sekali pemihakkan beliau pada rakyat kecil, pada rakyat jelata," kata Adita dalam wawancara tersebut.

Tuai Kontroversi

Juru Bicara Kemenhub Adita Irawati.

Adita Irawati/Foto: Samuel Gading/detikcom

Penggunaan kata "rakyat jelata" menuai kritik dari netizen di media sosial. Netizen beranggapan bahwa diksi yang digunakan Adita tidak bijaksana dan kurang pantas diucapkan oleh seorang jubir. 

Menanggapi hal tersebut, Adita meminta maaf melalui video yang diunggah di Instagram resmi Kantor Komunikasi Kepresidenan RI @pco.ri. Ia mengklaim tidak sengaja ketika menyebut "rakyat jelata" dalam sesi wawancara dengan salah satu media.

"Pada kesempatan ini, saya ingin menjelaskan terkait pernyataan saya yang sedang ramai jadi perbincangan publik. Saya memahami, diksi yang saya gunakan dianggap kurang tepat. Untuk itu, secara pribadi, saya memohon maaf atas kejadian ini yang sebabkan kontroversi terhadap masyarakat," ujar Adita dalam Instagram resmi Kantor Komunikasi Kepresidenan, Kamis (5/12), dilansir dari CNN Indonesia.

Lebih lanjut, Adita mengatakan bahwa dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata rakyat jelata memiliki makna rakyat biasa. Ia tidak ada niatan untuk melemahkan atau merendahkan di balik diksi rakyat jelata yang diucapkannya.

"Saya gunakan diksi tersebut sesuai dengan arti dan makna yang tercantum di dalam KBBI yang artinya adalah rakyat biasa," kata dia.

Adita mengaku akan terus introspeksi diri dan akan lebih hati-hati dalam gunakan bahasa.

"Khususnya diksi saat kami laksanakan tugas untuk komunikasikan kebijakan strategis dan program prioritas. Sekali lagi saya mohon maaf," kata dia.

Apa Makna Kata Rakyat Jelata?

Arti Kata Rakyat Jelata Menurut KBBI

Arti Kata Rakyat Jelata Menurut KBBI/Foto: Tangkapan Layar

Menurut KBBI, rakyat jelata artinya rakyat biasa (bukan bangsawan, bukan hartawan); orang kebanyakan. Kata ini digunakan untuk menggambarkan masyarakat yang bukan termasuk golongan bangsawan atau hartawan.

Presiden RI pertama, Soekarno, juga bisa dibilang cukup sering menggunakan diksi rakyat jelata dalam pidatonya. Misalnya, salah satu pidatonya pada 17 Agustus 1959 yang bertajuk "Penemuan Kembali Revolusi Kita". 

Salah satu potongan pidato di mana ia menggunakan kata rakyat jelata berbunyi, "Tepat pada waktunya, kita terperanjat sadar, dan kita mengadakan koreksi. Tepat pada waktunya, kita menjalankan think and re-think dan kita melihat penyelewengan itu dan kita bongkar penyelewengan itu dan kita banting stir ke jalan yang benar. Tepat pada waktunya, rakyat jelata memukul canang. Tepat pada waktunya, si Marhaen dan si Sarinah, si Dadap dan si Waru, berteriak: “Hai Pemimpin! Engkau nyeleweng! Engkau nyeleweng!"

Secara makna menurut KBBI, rakyat jelata memang merujuk pada rakyat biasa. Namun, seiring perkembangan zaman, tak bisa dipungkiri ada yang namanya pergeseran makna dari sebuah kata.

Dulu, penggunaan diksi rakyat jelata mungkin dimaksudkan untuk memperlihatkan kebersamaan dan solidaritas rakyat ketika negara baru saja merdeka. Namun, kini ada perbedaaan konteks dalam penggunaan kata rakyat jelata.

Di masa kini, kata rakyat jelata cenderung memiliki konotasi yang negatif, di mana kata ini sering digunakan untuk menggambarkan golongan masyarakat yang memiliki keterbatasan ekonomi, akses pendidikan, atau pengaruh politik. Selain itu, istilah rakyat jelata juga terkadang secara halus menggarisbawahi adanya 'jurang sosial' antara rakyat biasa dengan kelas atas atau penguasa.

Sejumlah netizen berpendapat bahwa tidak seharusnya seorang jubir, yang diyakini memiliki cara komunikasi yang mumpuni, menggunakan kata yang kurang bijaksana dan tidak pantas.

"Kok bisa sih jadi jubir? Seharusnya sebagai jubir lebih bisa dong memilih mana kata yang lebih pantas diucapkan dan tidak, jubir komunikasi kepresidenan loh, tolong difilter lagi bahasa nya buk, emang maksudnya sama tapi kan ada pilihan kata yang lebih pantas dan sopan," tulis akun @ayq***.

"Kalau diartikan di kbbi emg ga salah. Cuman sebagai representasi pemerintah, penggunaan diksinya jadi ga tepat kak. Untuk menyebut 'masyarakat' masih banyak kok diksi lainnya daripada 'rakyat jelata'," tulis akun @cho***.

Bagaimana menurutmu, Beauties?

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(naq/naq)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.