Kabar Baik untuk Jomblo! Cinta Tak Selalu Membuatmu Bahagia, Berikut 5 Faktanya

Ayuliy Lestari | Beautynesia
Rabu, 16 Oct 2024 20:30 WIB
1. Cinta Tidak Akan Bertahan Lebih dari 4 tahun
Ilustrasi/ Foto: Freepik.com/Freepik

Cinta sering kali dipandang sebagai sumber kebahagiaan dan inspirasi. Hal ini karena kita tumbuh dengan dongeng dan cerita cinta yang menarik. Banyak kisah fiksi dalam film ataupun novel yang bahkan menggambarkan kebahagiaan abadi setelah menemukan pasangan sejati. Benarkah demikian?

Cinta memang membuatmu berbunga-bunga. Tapi seharusnya, cinta menjadi 'pelengkap kebahagiaan', bukan 'pengganti’ atau cara untuk membuatmu merasa lebih baik, Beauties. Sebab realitanya, cinta tak selalu sesuai ekspektasi.

Berikut alasan mengapa cinta tak selalu membuatmu bahagia.

1. Cinta Tidak Akan Bertahan Lebih dari 4 tahun

Ilustrasi/ Foto: Freepik.com/Freepik

Study dari Researchers at National Autonomous University of Mexico mengungkapkan, rasa tergila-gila dan cinta pada seseorang tidak akan bertahan lebih dari 4 tahun. Perasaan menggebu-gebu yang muncul pada awal-awal jatuh cinta tersebut disebabkan oleh aktivasi dan pengeluaran komponen kimia spesifik di otak, berupa hormon dopamin, endorfin, feromon, oxytocin, neuropinephrine yang membuat seseorang merasa bahagia, berbunga-bunga dan berseri-seri.

Peneliti telah melakukan survei skala besar terhadap orang-orang yang jatuh cinta dan menemukan fakta bahwa cinta adalah obsesi. Ketika terobsesi pada seseorang, cara apa pun akan diperjuangkan, bahkan rela tidak tidur dan tidak makan hanya gara-gara memikirkan orang yang dicintainya. Namun setelah mendapatkannya, perlahan rasa itu akan hilang.

 

2. Fase Romantis Hanya ada di Awal Hubungan

Ilustrasi/ Foto: Freepik.com/Freepik

Di awal hubungan biasanya pasangan akan penuh gairah dan ketertarikan, saling memberikan perhatian hingga kejutan. Namun hal tersebut bisa berkurang seiring berjalannya waktu, Beauties. Jika tidak dirawat dengan baik dan mau saling belajar memelihara hubungan, fase romantis akan cepat berlalu. 

3. Hubungan Percintaan Berujung Pada Komitmen dan Rutinitas

Ilustrasi/ Foto: Freepik.com/Freepik

Setelah fase romantis, pasangan mulai menghadapi tantangan sehari-hari dan rutinitas yang dapat mengurangi gairah. Apalagi prioritas hidup bisa berubah, dan apa yang dulunya penting mungkin tidak lagi relevan. Pada akhirnya, hubungan percintaan berujung pada komitmen dan rutinitas. Biasanya di fase ini, mulai muncul banyak konflik dan perdebatan. 

4. Rasa Sakit adalah Bagian dari Cinta

Foto: Freepik.com/Freepik

Ya, rasa sakit memang bagian dari cinta. Setelah hubungan yang panjang, tentu beragam konflik akan muncul. Hal tersebut memang bisa dijadikan pembelajaran dan pengalaman agar pasangan bisa lebih mengenal satu sama lain. Yang menjadi masalah adalah ketika kamu terlalu sibuk mencari cinta yang membahagiakan, tanpa menyadari bahwa cinta yang membahagiakan tidak akan bisa didapatkan tanpa kerja keras, pengorbanan, dan kompromi dalam hubungan. 

5. Kamu Tidak Bisa Mengendalikan Siapapun, Termasuk Pasangan

Ilustrasi/ Foto: Freepik.com/Freepik

Sering kali, kamu memasuki hubungan dengan ekspektasi yang tidak realistis tentang bagaimana cinta seharusnya berjalan. Film, novel, dan media sosial menggambarkan cinta sebagai sesuatu yang sempurna, tanpa masalah atau konflik dan sangat membahagiakan.

Nah, ketika kamu masih menganggap cinta adalah jalan untuk mencari kebahagiaan, tentu akan berujung kecewa. Perlu diingat bahwa kamu tidak bisa mengendalikan orang lain. Perasaan pasangan terhadapmu bisa sewaktu-waktu berubah. Jadi jangan bergantung terlalu banyak pada pasangan untuk kebahagiaan.

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(dmh/dmh)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE