Kampanye 16 Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan 2023: Ini Tema dan Fakta yang Harus Kamu Tahu!

Siti Kholifatun Nadiah | Beautynesia
Sabtu, 25 Nov 2023 12:00 WIB
Kampanye 16 Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan 2023: Ini Tema dan Fakta yang Harus Kamu Tahu!
Kampanye 16 Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan/Foto: Freepik/@wayhomestudio

Beauties, pernahkah kamu mendengar tentang Kampanye 16 Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan? Ini merupakan kampanye internasional tahunan yang dimulai oleh para aktivis pada peresmian Women's Global Leadership Institute pada tahun 1991. Kampanye yang juga dikenal dengan nama UNiTE campaign ini bertujuan untuk menyerukan pencegahan dan penghapusan kekerasan terhadap perempuan dan anak perempuan.

Melansir dari UN Women, ketersediaan data tentang kekerasan terhadap perempuan dan anak perempuan telah meningkat pesat dalam beberapa tahun terakhir. Bahkan terdapat juga data tentang prevalensi kekerasan oleh pasangan intim yang kini tersedia di setidaknya 161 negara. Lebih lanjut, kekerasan terhadap perempuan dan anak perempuan merupakan salah satu pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) yang paling umum dan paling banyak terjadi.

Setidaknya sekali dalam seumur hidup mereka, satu dari tiga perempuan pernah mengalami kekerasan fisik atau seksual. Oleh karena itu, dalam rangka pencegahan dan penghapusan kekerasan terhadap perempuan dan anak perempuan, Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) meluncurkan UNiTE campaign atau kampanye UNiTE pada tahun 2008 untuk mendukung inisiatif para aktivis tersebut.

Sementara itu, kampanye internasional tahunan ini dimulai dari 25 November hingga 10 Desember selama 16 hari dengan tema kampanye tahunan yang bergantung pada fokus tertentu. Lantas, apa tema untuk kampanye tahun ini? Berikut tema Kampanye 16 Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan 2023 dan fakta-fakta yang harus kamu tahu. Yuk, simak!

Tema Kampanye 16 Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan 2023

Tema Kampanye 16 Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan 2023/Foto: Pexels/cottonbro studio

Setiap tahun, kampanye UNiTE berfokus pada tema tertentu dan pada tahun 2023 ini, sebagaimana yang dilansir dari World Health Organization dan UN Women, tema kampanye UNiTE adalah "Berinvestasi untuk Mencegah Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak Perempuan". 

Dengan adanya kampanye tersebut diharapkan agar masyarakat dapat menunjukkan kepeduliannya melalui berbagai tindakan yang mereka ambil untuk mengakhiri kekerasan terhadap perempuan dan anak perempuan. Selain itu, kampanye tahun ini juga menyerukan kepada pemerintah di seluruh dunia untuk berbagi cara mereka dalam berinvestasi melakukan pencegahan kekerasan berbasis gender.  

Hal ini juga sejalan dengan pernyataan dari WHO bahwa setiap negara dan budaya membutuhkan lebih banyak tindakan untuk memastikan perempuan dalam segala keragamannya bisa hidup aman dan bebas dari kekerasan maupun pemaksaan. Inilah mengapa PBB mendukung inisiatif para aktivis untuk melakukan Kampanye 16 Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan.

Fakta-fakta Kampanye 16 Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan

Tindakan untuk mengakhiri kekerasan terhadap perempuan dan anak perempuan/Foto: dok. Plan International Australia

Peluncuran Platform Say NO–UNiTE Sebagai Mobilisasi Sosial

Dikelola oleh UN Women, kampanye UNiTE menyerukan kepada pemerintah, masyarakat sipil, organisasi perempuan, generasi muda, sektor swasta, media, dan sistem PBB untuk bergabung dalam mengatasi pandemi global kekerasan terhadap perempuan dan anak perempuan.

Tidak hanya itu, sebagai bentuk dukungan dari UN Women, kampanye yang memiliki hashtag #NoExcuse ini juga meluncurkan "Say NO–UNiTE" untuk mengakhiri kekerasan terhadap perempuan sebagai platform mobilisasi sosial pada tahun 2009.

Pada tahap pertama peluncurannya, lebih dari 5 juta orang menandatangani petisi global untuk menjadikan penghapusan kekerasan terhadap perempuan sebagai prioritas utama di seluruh dunia. Kemudian, pada tahun 2009 dan 2013, kampanye ini berhasil menghasilkan lebih dari 5 juta aksi yang bermitra dengan lebih dari 900 organisasi masyarakat sipil di seluruh dunia.

Tindakan tersebut berkisar dari petisi online, kampanye media sosial hingga inisiatif peningkatan kesadaran nasional di lapangan, penjangkauan di sekolah, melibatkan kaum muda dan organisasi berbasis agama, serta mengumpulkan komitmen nasional yang konkret dari pemerintah.

Hingga kini, platform Say NO-UNiTE telah bertransisi menjadi jaringan untuk mobilisasi sosial yang terus menampilkan advokasi, berita, dan tindakan untuk mengakhiri kekerasan terhadap perempuan dan anak perempuan dari semua elemen masyarakat.

"Orange Day" untuk Akhiri Kekerasan Terhadap Perempuan

Orange day
Orange day/Foto: Freepik/@benzoix

Kekerasan terhadap perempuan dan anak perempuan merupakan salah satu pelanggaran HAM yang paling umum dan paling banyak terjadi. Hal ini membuat UNiTE Campaign menetapkan tanggal 25 setiap bulan sebagai Orange Day.

Penetapan tanggal tersebut dilakukan guna meningkatkan kesadaran dan mengambil tindakan tegas untuk mengakhiri kekerasan terhadap perempuan dan anak perempuan. Adapun pemilihan warna oranye karena warna tersebut merupakan warna cerah dan optimis, yang mewakilkan kebebasan bagi perempuan dan anak perempuan terhadap kekerasan di masa depan.

Sehingga dengan adanya Orange Day diharapkan agar para aktivis, pemerintah, dan mitra PBB untuk bisa memobilisasi masyarakat dan menyoroti isu-isu yang relevan untuk mencegah dan mengakhiri kekerasan terhadap perempuan dan anak perempuan.

Nah, Beauties itulah tadi seputar tema Kampanye 16 Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan 2023 dan fakta-faktanya.

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(naq/naq)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.