Mencintai dan dicintai adalah kebutuhan dasar dari setiap orang, seperti yang diungkapkan Maslow dalam teori Hierarki Kebutuhan. Mampu jadi diri sendiri untuk mencintai pasangan pastinya jadi impian banyak orang. Berawal dari PDKT dengan sering menghujani pasanganmu lewat chat romantis, kejutan yang sukses bikin pasanganmu berbunga-bunga, tapi berakhir pada putusnya sebuah hubungan.
Kamu sengaja hilang tanpa kabar, jarang mengajak kencan, hingga mengabaikan perasaan pasanganmu, meskipun tahu hal itu akan menyakitinya. Itu artinya kamu terjebak dalam self sabotage. Berikut beberapa penyebab dari self sabotage, dirangkum dari beberapa penelitian psikologi.
1. Trauma dengan Hubungan Percintaan di Masa Lalu
Trauma dengan hubungan di masa lalu. Foto freepik.com: klingsup |
Saat kamu gagal dalam hubunganmu di masa lalu dengan mantan, ini dapat mendorongmu pada keyakinan yang keliru. Penelitian dari Psychology Today membuktikan, kamu jadi sulit untuk percaya pada orang terdekatmu secara emosional, termasuk dengan pasanganmu sendiri. Kamu khawatir jika suatu saat akan ditinggalkan lagi.
Kamu mengeneralisir hal ini, karena punya pengalaman pahit di masa lalu seperti pernah dikhianati, dan diabaikan sama mantan, sehingga sulit bagimu membangun kepercayaan kembali, sekalipun dengan orang yang kamu cintai.
2. Pola Keterikatan atau Attachment yang Insecure
Pola Kelekatan yang Insecure. Foto freepik.com: prostock-studio |
Attachment bicara tentang keterikatan atau kelekatan kamu dengan orang lain. Menurut psikolog Madeline Cooper, kelekatan ini terbentuk sejak kecil. Kalau di keluargamu menanamkan pola attachment yang aman, kamu akan tumbuh jadi sosok yang mampu mencintai orang lain, siap berkomitmen dengan pasangan dan mendukung orang yang kamu cintai.
Namun kalau kamu tumbuh dengan pola kelekatan yang dilandasi kecemasan dan rasa insecure, akan cenderung membuatmu takut tidak dicintai, cemas ditinggal pasangan, sulit berkomitmen, dan dingin saat menjalin hubungan dengan pasangan. Kadang kamu memberi harapan pada pasanganmu, tapi ujung-ujungnya terjebak dalam Hubungan Tanpa Status karena kamu takut berkomitmen.