Kerap Menjadi Jamuan Setiap Lebaran, Siapa Pemilik Biskuit Khong Guan?
Saat Lebaran tiba, beragam makanan dan deretan kue tersaji di atas meja. Pasti hal yang sama terjadi di rumah kamu juga kan, Beauties?
Kue kering, biskuit, dan wafer umumnya mendominasi karena akan lebih awet untuk disimpan. Nah, salah satu kue yang khas setiap Lebaran ada juga biskuit Khong Guan. Dari mulai ukuran kecil atau besar, umumnya akan hadir sebagai jamuan Lebaran.
Ada yang memang benar isinya biskuit itu sendiri, tapi ada juga yang sudah berubah jadi berisikan rengginang seperti yang selalu jadi bahan guyonan.
Jadi biskuit langganan saat Lebaran, siapa pemilik biskuit Khong Guan?
Ini Pemilik dan Sejarah Biskuit Khong Guan di Indonesia
Hartono Kweefanus/ Foto: Monde Nissin |
Hartono Kweefanus adalah bos di balik suksesnya biskuit Khong Guan di Indonesia.
Yaps, mulanya Khong Guan memang bukan berasal dari Indonesia, melainkan dari Singapura. Selama dua dekade, Khong Guan menjadi biskuit impor, sebelum kini sukses sendiri.
Sejarah Khong Guan
Chew Choo Keng dan Chew Choo Han, dua saudara imigran dari Fujian, Tiongkok yang pindah ke Singapura pada 1935 lalu mendirikan pabrik biskuit Khong Guan./ Foto: Montase foto: Andika Akbarayansyah |
Melansir laman Khong Guan, dua bersaudara Chew Choo Keng dan Chew Choo Han awalnya meninggalkan desa mereka di Fujian, Tiongkok untuk mencari pekerjaan di Singapura, tahun 1935 silam.
Lebih dari satu dekade keduanya melakukan berbagai percobaan dan kerja keras. Tahun 1947 menjadi awal mula keduanya mendirikan pabrik pertama Khong Guan Biscuit Factory di 18 Howard Road, Singapura.
Sejak kehadiran pabrik pertama di Singapura, ternyata biskuit kalengan ini bisa menjajaki kesuksesan. Pabrik selanjutnya pun kemudian dibuka kembali di Malaysia. Khong Guan sampai didistribusikan di kawasan Asia Tenggara, Timur Tengah, hingga Hong Kong.
Khong Guan mulai mengekspor secara internasional, ke negara-negara seperti Jepang dan Amerika Serikat. Sejak saat itu, perusahaan ini telah mengekspor produknya ke lebih dari 40 negara. Khong Guan juga menerima banyak penghargaan seperti penghargaan Monde Selection, yang mewakili penghargaan kualitas internasional tertinggi.
Untuk membaca lebih lengkap tentang sejarah Khong Guan di Indonesia dan harta kekayaan Hartono Kweefanus, baca halaman selanjutnya!
Sejarah Khong Guan di Indonesia & Harta Kekayaan Hartono Kweefanus!
Sejarah Khong Guan di Indonesia/Foto: Deny Prastyo Utomo/detikJatim
Sejarah Khong Guan di Indonesia
Sebelum memiliki pabrik sendiri di Indonesia, Khong Guan dirintis oleh tiga orang, yaitu Ong Kong Ie, Kwee Boen Thwie (Hidayat Darmono) dan Go Swie Kie (Dasuki Angkosubroto) di 6 September 1956, dengan nama awal NV Giok San Kongsie. Mulanya perusahaan tersebut hanya mengimpor biskuit Khong Guan dari Singapura saja.
Pada tahun 1969, Ira Susanti dan Hartono Kweefanus menjadi pemilik biskuit kenamaan ini. Lalu, tahun 1971-an, dimulai produksi biskuit Khong Guan di Indonesia, tepatnya di Surabaya, Jawa Timur.
Sejak tahun 1976, PT Khong Guan Biscuit Factory mengalami perkembangan pesat. Khong Guan menjadi bisnis kue dan wafer ternama dan terlaris di Indonesia. Ada enam pabrik yang kini berdiri, termasuk di Ciracas Jakarta Timur dan Cibinong Bogor.
Jumlah Kekayaan Hartono Kweefanus
Melansir laman Forbes, Hartono Kweefanus dan keluarga memiliki harta kekayaan mencapai USD 1.5 miliar atau setara Rp23.10 triliun.
Ia meraih urutan ke-15 sebagai orang kaya raya di Filipina (2022) dan termasuk urutan ke-46 sebagai orang terkaya di Indonesia (2017).
Yang membuat Hartono Kweefanus kaya raya, karena hartanya bukan hanya tersebar di Indonesia, tapi juga di Filipina. Lalu, ia pun turut mengelola kerajaan Monde Nissin yang tersebar di berbagai negara hingga brand mie instan milik Nissin, Lucky Me yang populer di Filipina.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!
Hartono Kweefanus/ Foto: Monde Nissin
Chew Choo Keng dan Chew Choo Han, dua saudara imigran dari Fujian, Tiongkok yang pindah ke Singapura pada 1935 lalu mendirikan pabrik biskuit Khong Guan./ Foto: Montase foto: Andika Akbarayansyah