Keren! 5 Penemuan Tak Sengaja yang Berhasil Mengubah Dunia dan Bermanfaat bagi Manusia
Dalam sejarah, banyak penemuan besar yang lahir dari penelitian terencana dan percobaan yang panjang. Namun, tak sedikit juga inovasi luar biasa yang hadir secara kebetulan, bahkan berawal dari kesalahan atau ketidaksengajaan. Menariknya, penemuan seperti ini justru membawa dampak yang luar biasa bagi perkembangan teknologi, kesehatan, hingga kehidupan sehari-hari.
Beberapa penemuan tak disengaja ini juga berhasil mengubah arah dunia dan memberikan manfaat besar bagi umat manusia. Mulai dari penemuan obat penyelamat nyawa hingga teknologi dapur yang memudahkan aktivitas harian, semuanya memiliki cerita unik di balik proses terciptanya. Simak, yuk!Â
1. Antibiotik Penisilin
Penisilin/ Foto: Allergy Asthma Network
Dilansir dari History, penisilin ditemukan oleh Alexander Fleming pada tahun 1928 ketika ia kembali dari liburan dan mendapati cawan petri di laboratoriumnya ditumbuhi jamur akibat kontaminasi. Menariknya, area di sekitar jamur tersebut ternyata bebas dari bakteri.
Setelah diteliti lebih lanjut, Fleming menemukan bahwa jamur ini menghasilkan zat yang mampu membunuh bakteri. Ia kemudian menamakan zat tersebut penisilin, diambil dari nama spesies jamur, Penicillium notatum.
Awalnya, Fleming tidak yakin apakah penemuannya dapat dimanfaatkan secara praktis karena sulit dimurnikan. Namun, sekitar satu dekade kemudian, para ilmuwan di Universitas Oxford berhasil mengembangkan penisilin menjadi obat yang bisa digunakan secara luas. Pada tahun 1942, penisilin mulai diproduksi massal dan hingga kini menjadi salah satu antibiotik yang paling umum digunakan di seluruh dunia.
2. Detektor Asap
Detektor asap/ Foto: Wynd Technologies
Pada awalnya, fisikawan Swiss bernama Walter Jaeger mencoba menciptakan sensor untuk mendeteksi gas beracun pada tahun 1930-an. Namun, yang mengejutkan, alat tersebut justru bereaksi terhadap asap dari rokoknya. Dari peristiwa tak terduga inilah lahir ide untuk mengembangkan detektor asap modern yang kita kenal sekarang.
Pada awal kemunculannya, detektor asap hanya digunakan di area industri karena harganya yang mahal. Namun, pada tahun 1970-an, teknologi semakin berkembang sehingga biaya produksinya turun drastis. Hal ini memungkinkan detektor asap dipasang di rumah-rumah, dan kini sembilan dari sepuluh rumah bahkan telah dilengkapi alat penyelamat ini.
3. Pengencer Darah Warfarin
Warfarin/ Foto: Medical News Today
Pada tahun 1920-an, banyak sapi dan domba yang mengalami pendarahan internal setelah memakan jerami semanggi manis yang sudah berjamur. Hal ini membingungkan para peternak karena hewan-hewan yang sehat bisa mati hanya setelah prosedur medis sederhana.
Seorang dokter hewan bernama Frank Schofield menemukan bahwa jerami berjamur tersebut mengandung zat yang mencegah darah membeku. Penelitian lebih lanjut dilakukan oleh tim ilmuwan di Universitas Wisconsin yang dipimpin oleh Karl Link. Mereka berhasil mengisolasi zat antikoagulan tersebut dan menamainya warfarin.
Awalnya, warfarin justru digunakan sebagai racun tikus pada tahun 1948. Baru pada pertengahan 1950-an, warfarin mulai digunakan dalam dunia medis, termasuk untuk mengobati serangan jantung, stroke, dan gangguan pembekuan darah. Salah satu pasien pertama yang diobati dengan warfarin adalah Presiden Dwight D. Eisenhower pada tahun 1955.
4. Teflon
Teflon/ Foto: Teflon
Melansir Science Alert, pada tahun 1938, ahli kimia Roy Plunkett dari perusahaan Dupont sedang meneliti gas tetrafluoroetilena (TFE) untuk bahan pendingin. Ketika ia membuka tabung penyimpanan gas tersebut, Plunkett terkejut melihat bahwa gas itu telah berubah menjadi bubuk putih misterius.
Setelah melakukan berbagai percobaan, ia menemukan bahwa bubuk tersebut tahan panas, memiliki permukaan licin, dan tidak bereaksi terhadap zat kimia berbahaya. Penemuan ini akhirnya berkembang menjadi teflon yang kini banyak digunakan pada wajan anti lengket, peralatan masak, bahkan komponen industri lainnya.
Â
5. Alat Pacu Jantung Implan
Alat pacu jantung implan/ Foto: UCSF Benioff Children
Wilson Greatbatch pada tahun 1956 awalnya sedang membuat alat perekam irama jantung. Namun, ia secara tidak sengaja menggunakan resistor yang ukurannya salah. Menariknya, rangkaian tersebut justru menghasilkan denyut listrik yang menyerupai detak jantung manusia.
Kesalahan kecil ini memicu ide besar bagi Greatbatch untuk menciptakan alat yang dapat membantu jantung berdetak normal. Setelah melakukan pengembangan, ia berhasil mengecilkan perangkat tersebut dan pada tahun 1958, alat pacu jantung implan pertama berhasil diuji pada seekor anjing. Penemuan ini kemudian menjadi salah satu inovasi medis terpenting yang menyelamatkan jutaan nyawa hingga saat ini.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!
Â