Keliling dunia dan menikmati segala keindahan serta pengalaman tak terlupakan adalah impian sebagian orang. Sama halnya dengan seorang nenek berusia 77 tahun asal Filipina, Odette Aquitania Ricasa. Usia bukanlah penghalang, buktinya ia berhasil menjadi orang Filipina pertama yang berhasil mengunjungi 195 negara di dunia.
Ricasa mengatakan bahwa ia merasa bahagia ketika berhasil bepergian ke banyak negara. Tahun ini, dia mengunjungi Sudan, Chand, Republik Afrika Tengah, Libya, dan Irak. Sebelum pandemi COVID-19, ia hanya mengunjungi 5 negara. Selain itu, ia juga bepergian ke Kurdistan dan Irak, dan dua negara tersebut merupakan perjalanan terakhirnya.
Bagi Ricasa, perjalanan adalah pembelajaran. Ke mana pun ia pergi, ia selalu bertemu dengan orang-orang yang ramah dan bersahabat. Meskipun begitu, ia juga melihat berbagai bentuk bahaya selama perjalanannya.
"Saya suka tantangan itu; yang tidak diketahui tentang apa yang mungkin terjadi, atau siapa yang mungkin saya temui, kemungkinannya tidak terbatas. Saya mengandalkan kebaikan orang," kata Ricasa, dilansir dari lama Inquirer.
Saat ini, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengakui 193 dari 195 negara di dunia, dengan Takhta Suci (Holy See) dan Palestina sebagai negara pengamat non-anggota. Namun sebelum Ricasa mengklaim telah mengunjungi mengunjungi setiap negara, Filipina Global Explorers mengatakan bahwa pada tahun 2015, Ricasa telah mengunjungi setiap benua.
Ricasa telah melakukan perjalanan ke ratusan lokasi, termasuk cabang pulau terpencil.
"Saya telah melakukan perjalanan ke 301 negara, termasuk pulau-pulau terpencil, misalnya, Kepulauan Robinson Crusoe, pulau Lakshadweep, pulau Andaman Nicobar, dan lain-lain," kata Ricasa.
Menurut penyiar publik Inggris BBC, pulau-pulau seperti Kepulauan Robinson Crusoe berada di bawah Chili, dan pulau-pulau Andaman Nicobar berada di bawah India.
Ricasa menjadi ikon dalam komunitas yang hobi traveling. Ia juga merupakan anggota dari Travellers' Century Club yang bergengsi, yang hanya mengizinkan anggota yang telah bepergian ke 100 negara atau lebih, menurut situs web mereka.
Dia juga presiden "Odette's Travel Club" di Los Angeles. "Mereka memiliki 300 lebih anggota, hanya delapan anggota Pinoy, semuanya orang Amerika," katanya.
"Bagi saya, tantangan sebenarnya adalah mencoba pergi dari satu tujuan ke tujuan lain dengan cara yang paling murah dan menarik," lanjutnya.
Ketika ditanya apa yang menginspirasi Ricasa untuk keliling dunia, ia mengatakan bahwa geografi adalah mata pelajaran favoritnya di sekolah.
"Ketika saya masih di sekolah menengah dan perguruan tinggi, favorit saya adalah geografi. Guru akan menunjukkan gambar pohon apel, rusa, rusa, gunung, salju, dan Natal putih. Saya berkata pada diri sendiri bahwa saya akan pergi ke Amerika Serikat suatu hari nanti, "katanya.
Namun, perjalanan ke luar negeri tidak mudah. Keluarganya menghadapi kesulitan keuangan.
"Kami kelas menengah. Saya belajar di sekolah perempuan eksklusif Assumption San Lorenzo [Perguruan Tinggi]. Tapi ayah saya kehilangan semuanya dalam perjudian," imbuhnya.
Akhirnya, dia mengajukan permohonan visa imigran dan dapat berimigrasi ke AS pada tahun 1971. Namun tantangannya tidak berakhir di situ.
"Yang saya miliki hanyalah $50 di saku saya, tinggal bersama saudara saya di New York, bekerja di Manhattan," kenangnya.
Dengan gigih, Ricasa bekerja keras sebagai analis sistem dan pialang real estat untuk memastikan bahwa dia dapat menghemat uang dan akhirnya berhasil mewujudkan mimpinya untuk keliling dunia. Pada usia 40 tahun, dia akhirnya bisa mulai bepergian ke berbagai negara. Sejak saat itu, ia pun terus menjalani mimpinya.
Terlepas dari hobinya menjelajahi dunia, Ricasa adalah sosok perempuan inspiratif. Ia adalah seorang penulis, seniman, motivator, dan pianis yang ulung. Dengan semua perjalanannya, tidak heran dia bisa menulis enam buku tentang pengalamannya.
Ricasa juga seorang seniman mapan, setelah belajar dari seniman di seluruh dunia selama perjalanannya. Dia memiliki lebih dari 120 lukisan yang dipamerkan di Galeri Seni Ricasa di San Clemente, California Selatan dan negara-negara lainnya.
Dia juga diundang sebagai pembicara motivasi untuk acara-acara di seluruh dunia, mendorong orang lain untuk mengejar passion dan mimpi mereka.
Di atas semua pencapaian tersebut, ia juga mampu membesarkan tiga orang anak. Ricasa adalah bukti hidup bahwa tidak ada batasan untuk mimpi seseorang selama seseorang memiliki ketekunan untuk mengejarnya. Semoga kisahnya menginspirasi kamu, ya, Beauties!
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!