Alasan dibalik terjualnya ribuan buku kiat-kiat sukses dan ratusan tiket seminar bertema serupa adalah keinginan besar setiap insan untuk berhasil dalam kehidupan. Namun, banyak sekali motivator yang menitikberatkan kesuksesan dengan tolak ukur kerja keras. Padahal, kerja kerasmu tetap sia-sia jika kebiasaan seehari-harimu berantakan, Beauties.
Untuk itu, sebelum memulai misi besarmu, ada baiknya hentikan dulu 10 kebiasaan kecil ini yang bisa menghambat jalanmu untuk sukses. Simak baik-baik, ya!
Terlalu Sering Membuat Janji Kosong
Ilustrasi Ingkar Janji/Foto: Freepik/ katemangostar |
Dalam dunia bisnis, menepati janji adalah bagian yang sangat krusial. Tidak hanya mempengaruhi citra kedisiplinanmu di hadapan stakeholder, setiap janji mempengaruhi kelancaran perusahaan dalam beroperasi bahkan hingga angka penjualan, Beauties.
Untuk itu, pastikan kamu yakin bahwa janji yang akan kamu buat pasti bisa dipenuhi. Supaya tidak terlupa, kamu bisa menuliskannya di catatan khusus atau membuat pengingat di kalender. Jika kamu belum yakin dengan kepastiannya, lebih baik jangan membuat janji kosong ya!
Menyalahkan Orang Lain atas Kegagalan Diri Sendiri
Ilustrasi Marah/Foto: Freepik/master1305 |
Memang menyakitkan saat rencana yang telah disusun matang berakhir gagal. Terlebih, jika ada campur tangan orang lain yang menghambat pelaksanaannya. Tapi, jangan sampai kamu terlena dan hanya menyalahkan orang lain atas kegagalanmu, ya.
Meski orang lain bisa saja menghalangi impianmu, tapi evaluasi diri tetap perlu. Orang yang sukses berhasil menggapai impian mereka karena selalu belajar dari kesalahan. Sedangkan mengasihani diri tidak akan membuatmu maju, malah membuang-buang waktu.
Selalu Menunggu Waktu yang Tepat Untuk Memulai
Ilustrasi Waktu/Foto: Pexels/ Samer Daboul |
Siapa nih yang biasa memakai dalih “tunggu saat yang tepat”? Meski terdengar keren, tapi prinsip ini justru menghalangimu untuk maju, lho. Karena saat yang tepat itu bukan datang dengan sendirinya, melainkan kita yang menciptakannya, Beauties.
Bertahan di zona nyaman akan membuatmu terhenti di satu titik selamanya, sedangkan orang lain di luar sana mengambil setiap peluang yang seharusnya bisa jadi milikmu. Jika bertahan di zona aman tetap menjadi beban dan membuatmu malu, apa salahnya mengambil risiko tapi sudah pasti berkembang?