Ketinggalan Zaman! Hanya Indonesia dan Kamboja yang Masih Menggunakan Paku Saat Pemilu

Cindy Novita | Beautynesia
Sabtu, 24 Feb 2024 17:30 WIB
Ketinggalan Zaman! Hanya Indonesia dan Kamboja yang Masih Menggunakan Paku Saat Pemilu
Foto: freepik.com/freepik

Tahun 2024 merupakan tahun pemilihan umum bagi sejumlah negara. Pesta demokrasi ini akan menentukan kebijakan apa yang akan dilakukan dalam suatu negara untuk beberapa tahun ke depan.

Namun tahukah kamu bahwa dalam penyelenggaraannya, hanya Indonesia dan Kamboja yang masih menggunakan sistem pencoblosan menggunakan paku? Mungkin menurut kamu hal tersebut sangat ketinggalan zaman, bukan? Sebagian besar negara-negara di dunia sudah beralih menggunakan sistem yang modern dari mulai menggunakan cap hingga menggunakan media elektronik.

Mengapa Indonesia Masih Menggunakan Sistem Pencoblosan?

Ilustrasi menaruh kertas suara/Foto: freepik.com/freepik

Seperti yang dilansir melalui halaman Financial Times, sebenarnya pada tahun 2009, Komisi Pemilihan Umum (KPU) mencoba beralih ke sistem pena dan kertas dengan menggunakan tanda centang yang diberikan pada kolom nama calon seperti yang dilakukan oleh banyak negara. Namun, pada saat itu banyak masyarakat Indonesia yang masih awam dan membuat 14 persen suara pada saat pemilu legislatif menjadi tidak sah.

Pemerintah kini harus beralih dari tanda centang ke lubang untuk membuat pemilu berjalan lancar. Melakukan pencoblosan dengan menggunakan paku dianggap lebih mudah, biaya terjangkau, dan egaliter jika dibandingkan menggunakan alat tulis, menurut Hasyim Asyari, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Penggunaan paku dalam sistem pencoblosan sangatlah unik. Biasanya saat melakukan pencoblosan akan disediakan paku dan sebuah bantalan untuk memudahkan masyarakat dalam menggunakannya.

Sistem Pemilu Apa yang Digunakan Oleh Negara Lain?

Ilustrasi menaruh kertas suara/Foto: freepik.com/freepik

Menurut halaman Pew Research Center, sistem pemilu yang dilakukan setiap negara tentunya berbeda-beda dari mulai menggunakan pena, stempel, dan internet. Sistem yang digunakan oleh negara Inggris menggunakan pensil, Korea Selatan dengan stempel.

Pemungutan suara melalui internet juga digunakan di empat negara di antara lain Amerika, Kanada, Estonia, dan Swiss. Sementara itu, di Gambia, pemilihan presiden mengandalkan sistem penempatan kelereng ke dalam drum. Sistem ini didirikan pada tahun 1960-an untuk mengatasi tingginya tingkat buta huruf.

Meskipun setiap negara menggunakan sistem pemilu yang berbeda-beda tetapi jangan lupa untuk selalu berlaku jujur dan adil. Jadi bagaimana menurutmu, Beauties? Apa Indonesia perlu beralih dari menggunakan paku seperti yang dilakukan oleh negara lain?

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(dmh/dmh)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.