Kilas Balik Pemilu 2019: Kisah Pilu Petugas KPPS Saat Pesta Demokrasi

ALMIRA WIJI RAHAYU | Beautynesia
Rabu, 07 Feb 2024 07:30 WIB
Kilas Balik Pemilu 2019: Kisah Pilu Petugas KPPS Saat Pesta Demokrasi
Kilas Balik Pemilu 2019: Kisah Pilu Anggota KPPS Saat Pesta Demokrasi /Foto: detikcom/Rifkianto Nugroho

Akhir-akhir ini, konten petugas KPPS sedang viral di media sosial. Banyak kreasi video lucu yang muncul di berbagai platform seperti Instagram dan TikTok. 

Sebenarnya, apa itu KPPS? Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara adalah orang-orang bertugas di Tempat Pemungutan Suara (TPS) saat pemilu nanti. 

Ada banyak divisinya dan macam-macam tugasnya. Namun, inti tugas mereka adalah mengatur agar proses pemungutan suara dari pencoblosan, penghitungan, hingga pelaporan berjalan lancar. 

Di balik keramaian konten viral di medsos, ada kisah pilu mengenai anggota KPPS di pemilu 2019. Apa saja itu? Yuk, baca sampai akhir. 

Petugas KPPS Kelelahan hingga Meninggal Dunia

Ilustrasi Orang Dirawat di Rumah Sakit /Foto: Freepik

Komisi Pemilihan Umum (KPU) melaporkan terdapat 894 petugas meninggal dunia dan 5.175 orang jatuh sakit. Angka tersebut tercatat saat proses pengumpulan hingga penghitungan suara. 

Sebenarnya, apa penyebab dari tingginya angka-angka tersebut? Melansir detikHealth, beban kerja tinggi adalah salah satu faktor mengapa hal itu bisa terjadi. 

Menurut dr Nida, direktur di Kemenkes RI, Beban kerja yang tinggi itu disebabkan pula oleh adanya format baru dalam pemilu 2019. Dapat diketahui bahwa pemilu lima tahun yang lalu menggabungkan pemilihan calon presiden dan legislatif dalam satu hari, sama halnya pemilu 2024 nanti. 

Dengan banyaknya tugas tersebut, petugas KPPS harus bertugas dengan jam kerja yang tinggi. Sehingga, nggak sedikit pula yang harus mengemban tugas di saat badan kurang sehat. 

Dalam sebuah program Kemencast yang diunggah di akun YouTube Kemenkes RI, dr. Nida menyebut bahwa faktor usia juga berpengaruh. Lalu adanya gaya hidup yang kurang baik seperti terlalu sering merokok dan meminum alkohol.

Selain itu, adanya penyakit komorbid bawaan seperti diabetes, hipertensi, dan penyakit paru juga harus menjadi perhatian. Sebab, kondisi-kondisi tersebut dikhawatirkan bakal membahayakan petugas saat mengemban tugasnya. 

Oleh karena itu, seleksi anggota KPPS tahun ini terdapat skrining kesehatan. Dokter Nida menyebut bahwa yang memiliki riwayat penyakit komorbid tidak lulus seleksi kecuali kondisinya telah terkontrol. 

Jam Kerja yang Tinggi hingga Menyebabkan Keguguran

Ilustrasi Ibu Hamil /Foto: Freepik/valeria_aksakova

Pemilu 2019 juga menyisakan nestapa bagi perempuan. Ada beberapa anggota KPPS perempuan yang mengalami keguguran saat bertugas. 

Seperti Sri Utami (30) dari Sulawesi Tenggara yang kehilangan buah hatinya. Mengutip detikNews, penyebab utama dari keguguran itu adalah kelelahan menurut pemeriksaan dokter. 

Sang suami, Agus, menyebut istrinya bekerja lembur selama dua hari di puncak pesta demokrasi Indonesia tersebut. Bahkan, sang istri nggak sempat untuk pulang saat bertugas di TPS. 

Sri Utami bukanlah satu-satunya. Masih banyak perempuan lain yang kehilangan buah hati akibat dari jam kerja yang tinggi. 

Penusukan Ketua KPPS di Sumatera Selatan

Ilustrasi Penusukan /Foto: Freepik

Nasib malang juga terjadi pada seorang Ketua KPPS di Rawa Musi, Sumatera Selatan. Dadanya ditusuk oleh anak buahnya yang juga bertugas di TPS. 

Mengutip detikNews, penusukan itu terjadi karena adanya salah paham antara korban dan pelaku. Salah paham ini terjadi karena pelaku mencari kunci kotak suara yang diduga disembunyikan oleh korban. 

Kejadian itu terjadi sebelum hari pencoblosan berlangsung. Walau penusukan bukan karena adanya ancaman, tetapi peristiwa ini menambah rentetan kisah pilu para anggota KPPS.

Semoga petugas KPPS yang bertugas di pemilu 2024 nanti diberikan kesehatan dan kelancaran, ya, Beauties! 

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(naq/naq)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE