Kisah Pilu Annegret, Ibu Tunggal 17 Anak yang Lahirkan 4 Bayi Kembar di Usia 65 Tahun
Annegret Raunigk merupakan ibu yang memiliki 17 anak asal Jerman. Pada usia 65 tahun, ia melahirkan kembali dan dijuluki sebagai perempuan tertua di dunia yang lahirkan 4 bayi kembar di usia lanjut.
Banyak pro dan kontra terhadap keputusan Annegret yang menggemparkan dunia kala itu. Beberapa orang kagum akan keberaniannya hamil kembali, beberapa lainnya menyebut ia tidak bertanggung jawab.
Kehamilan 4 Bayi Kembar
Kehamilan 4 Bayi Kembar/Foto: Brightside/RTL
Melansir Brightside, Annegret hamil dengan inseminasi buatan, ia terkejut bahwa dirinya mengandung 4 bayi kembar. Ia melahirkan tiga anak laki-laki dan satu perempuan melalui operasi caesar.
Annegret Raunigk telah memiliki 13 anak dan 7 cucu. Kisahnya mendapat perhatian publik setelah berita kehamilan 4 bayi kembarnya itu terungkap. Ia mengaku memutuskan ingin memiliki anak lagi karena keinginan anak bungsunya yang berusia 9 tahun ingin memiliki adik. Pada kelahiran Lelia, anak bungsunya tersebut juga ia menjadi berita utama karena melahirkan anak ke-13 di usia 55 tahun.
Annegret, ibu yang kini memiliki putri sulung berusia 44 tahun mengaku terkejut ketika dokter memberitahunya pertama kali bahwa ia hamil anak kembar 4. Ia mengakui hanya ingin menambah satu anak, namun ternyata takdir berkata lain. Annegret terus bertekad mempertahankan kehamilannya tersebut.
Kisah Pilu yang Dihadapi
Kisah Pilu yang Dihadapi/Foto: Brightside/RTL
Setelah kelahiran anak-anaknya, perempuan yang kini telah berusia 74 tahun ini harus menghadapi tuduhan dari banyak pihak. Ia yang merupakan ibu tunggal dianggap tidak bertanggung jawab karena usianya akan lebih dari 70 tahun ketika 4 anak kembarnya masuk usia sekolah.Â
Di samping itu, seorang dokter juga turut memberikan kritiknya, menurutnya tidak semua klinik atau rumah sakit menawarkan perawatan IVF untuk perempuan di atas 50 tahun karena harus mempertimbangkan kesejahteraan anak yang dilahirkannya di masa depan.
Namun, Annegret memilih untuk mengabaikan kritik yang dihadapi. Baginya, setiap orang berhak memutuskan kapan mereka akan menjadi orang tua.
Sepanjang kehamilannya, ia juga memiliki keyakinan bahwa setiap orang memiliki kebebasan untuk menjalani hidup. Ia juga yakin bisa menjaga kesehatan dan kebugarannya, alih-alih mendengarkan kritik orang lain.
Itulah kisah kehamilan Annegret Raunigk yang mendapat dukungan dan juga kritikan dari berbagai pihak. Bagaimana menurutmu, Beauties?
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!