Kontroversi Sound Horeg, Ternyata Bisa Ganggu Kesehatan dan Lingkungan Laut

Riswinanti Pawestri Permatasari | Beautynesia
Selasa, 29 Jul 2025 17:00 WIB
Ilustrasi Sound Horeg/Foto: Freepik.com

Keberadaan sound horeg menjadi fenomena yang sedang ramai diperbincangkan publik, terutama di media sosial. Istilah ini merujuk pada penggunaan sound system berukuran besar, yang disebut-sebut sebagai tradisi dalam berbagai perayaan di kawasan jawa Tengah dan Jawa Timur.

Namun walaupun dianggap sebagai kemeriahan, sebagian kalangan menganggap suaranya menggema dan ‘menggetarkan bumi’ ini sebagai sebuah gangguan. Saat ini, pembahasan tentang sound horeg sudah masuk ke ranah kesehatan hingga lingkungan hidup.

Laman ipb.ac.id sempat mengulas bahwa fenomena ini ternyata berdampak pada keseimbangan biota laut. Bahkan Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah mengeluarkan fatwa haram atas penggunaan sound horeg. Tapi, sebenarnya apa itu sound horeg? Kenapa suara keras ini bisa menimbulkan kontroversi yang begitu luas? Simak penjelasannya berikut ini!

Apa Itu Sound Horeg?


Sound Horeg/Foto: Dian Utoro Aji/detikJateng

Istilah sound horeg awalnya dikenal dari praktik penggunaan perangkat pengeras suara dengan volume ekstrem dalam acara hajatan, khususnya di wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur. Menurut Kamus Bahasa Jawa-Indonesia (KBJI) Kemendikbud, kata ‘horeg’ berarti bergerak, bergetar, atau berguncang.

Sesuai dengan namanya, sebagaimana dilansir dari Detikcom, sound horeg adalah sebuah fenomena di mana masyarakat menggunakan alat penghasil suara (sound system) berukuran besar dengan volume yang cenderung tinggi. Alat ini menghasilkan dentuman sesuai alunan musik, yang bahkan bisa menggetarkan tanah dan benda-benda di sekitar.

Melansir DetikJateng, fenomena ini kerap dijumpai dalam kegiatan masyarakat di sejumlah wilayah Pulau Jawa, seperti Banyuwangi, Malang, Sidoarjo, hingga Surabaya. Biasanya sound horeg digunakan dalam pertunjukan organ tunggal yang dikombinasikan dengan musik dangdut koplo dan bass yang sangat dalam. Tak jarang, suara ini terdengar hingga radius beberapa kilometer dari lokasi acara.

(naq/naq)