Belakangan ini, media sosial riuh dengan istilah frugal living. Semua bermula dari sebuah unggahan di TikTok yang menunjukkan bahwa keluarga penganut frugal living bisa membeli mobil dan rumah. Tidak hanya di TikTok, pembahasan mengenai gaya hidup ini juga ramai bermunculan di Twitter.
Frugal living muncul di tengah gempuran gaya hidup hedonis yang lebih mementingkan keinginan daripada kebutuhan, tanpa adanya skala prioritas. Setiap orang tentu mempunyai gaya hidup yang berbeda-beda, ada yang memiliki gaya hidup sederhana karena lebih nyaman dengan kesederhanaan. Kemudian, ada pula yang menjalani gaya hidup mewah.
Lantas, apa itu frugal living dan bagaimana cara menerapkannya? Yuk, simak informasi soal frugal living menurut Check City di bawah ini.
Pengertian Frugal Living
Pengertian frugal living/ Foto: Freepik/@shurkin_son |
Bagi banyak orang, hidup hemat terdengar seperti sering tinggal di dalam rumah, berbelanja di toko barang bekas, dan mengumpulkan kupon. Namun, frugal living lebih luas daripada itu, Beauties.
Dilansir dari Wealthsimple, frugal living berarti menyadari pengeluaran dan fokus pada kebutuhan pokok. Apabila kamu ingin menerapkan gaya hidup ini, pertama-tama coba pikirkan tujuan utamamu. Setelah itu, cari cara untuk mengubah kondisi keuangan pribadi.
Misalnya, seorang guru yang berjuang untuk melunasi pinjaman siswanya dapat mencari teman sekamar, mengajar selama musim panas, atau tinggal di kota berbiaya rendah. Seorang dokter yang ingin pensiun pada usia 40 tahun dapat mempertimbangkan untuk menjalani gaya hidup yang lebih sederhana daripada membeli rumah mewah.
Tips Menerapkan Frugal Living
Tips menerapkan frugal living/ Foto: Freepik |
Pada dasarnya, frugal living adalah gaya hidup yang mendorong seseorang untuk menyingkirkan sesuatu yang tidak diperlukan. Ingin tahu apa saja tips menerapkan gaya hidup ini? Simak ulasan lengkapnya di bawah ini.
1. Bedakan antara Pengeluaran Mewah VS Pengeluaran yang Diperlukan
Pengeluaran mewah VS pengeluaran yang diperlukan/ Foto: Freepik/@lifeforstock |
Pengeluaran yang diperlukan penting untuk mempertahankan kebutuhan dasar. Pengeluaran ini mencakup biaya, seperti sewa, pembayaran hipotek, mobil, makanan, gas, utilitas, obat-obatan, dan biaya apa pun yang terkait dengan perawatan anak, sedangkan pengeluaran mewah tidak tergolong kebutuhan dasar. Pengeluaran ini mencakup biaya barang-barang mewah, seperti santapan, hiburan, liburan, dan masih banyak lagi.
Evaluasi pengeluaran rutinmu dan coba kategorikan ke dalam pengeluaran yang diperlukan atau mewah. Selanjutnya, prioritaskan pengeluaran yang diperlukan dan usahakan untuk meminimalkan pengeluaran mewah.
Perihal ini, bukan berarti kamu tidak boleh membelanjakan uang untuk barang-barang mewah, tetapi pastikan kamu mempunyai skala prioritas, ya, Beauties.
2. Kurangi Pengeluaran
Kurangi pengeluaran/ Foto: Freepik/@benzoix |
Ketika kamu sedang bersantai, buatlah daftar kebutuhan sehari-hari yang dapat dikurangi atau digantikan. Dengan mengurangi pengeluaran, kamu bisa membelanjakan lebih sedikit secara bertahap dan menabung lebih banyak.
Contoh pengeluaran yang mungkin saja bisa dikurangi adalah berhenti berlangganan dengan sejumlah layanan streaming, menghapus keanggotaan gym, mengonsumsi makanan yang lebih murah atau berbelanja di toko pakaian yang lebih terjangkau harganya.
3. Batasi Pengeluaran
Batasi pengeluaran/ Foto: Freepik/@8photo |
Gunakan batas pengeluaran untuk menjaga pengeluaranmu tetap sesuai anggaran. Kartu prabayar adalah cara yang bagus untuk membatasi pengeluaran, sehingga kamu dapat menyesuaikan anggaran dengan lebih mudah.
Selain itu, kamu juga bisa menggunakan sistem amplop. Metode ini dapat mengatur dana yang tersedia menjadi beberapa bagian-bagian yang mudah dipahami. Hal ini juga membantumu memvisualisasikan anggaran dengan lebih baik, lho.