6 Alasan Seseorang Memilih Membeli Barang Mewah, Lebih dari Sekadar Gaya Hidup
Pernahkah kamu bertanya-tanya, mengapa ada orang yang rela merogoh kocek dalam demi sebuah tas branded, jam tangan mewah, atau sepatu desainer? Bagi sebagian orang, membeli barang mewah mungkin terlihat berlebihan atau tidak perlu. Tapi di balik keputusan itu, ada berbagai alasan yang tidak melulu soal pamer atau gengsi.
Memahami alasan di balik keputusan membeli barang mewah bisa membuka sudut pandang baru. Karena pada kenyataannya, setiap pembelian, apalagi yang melibatkan nilai besar, sering kali melibatkan pertimbangan yang lebih dalam. Seperti yang dilansir dari Investopedia, berikut beberapa alasan seseorang lebih memilih membeli barang mewah.
1. Simbol Pencapaian Diri
Simbol Pencapaian Diri/Foto: Pexels.com/ Pavel Danilyuk
Banyak orang membeli barang mewah sebagai bentuk penghargaan atas kerja keras mereka. Setelah mencapai target tertentu dalam karier atau kehidupan pribadi, membeli barang mewah bisa menjadi simbol pencapaian. Ini bukan sekadar belanja, tapi bentuk selebrasi terhadap usaha dan perjuangan yang telah dilakukan.
2. Meningkatkan Rasa Percaya Diri
Meningkatkan Rasa Percaya Diri/Foto: Pexels.com/ Pavel Danilyuk
Menggunakan barang branded kadang membuat seseorang merasa lebih percaya diri. Terutama ketika berada di lingkungan profesional atau sosial yang memandang tinggi penampilan. Barang mewah bisa memberi kesan bahwa seseorang punya selera, prestise, dan kemampuan finansial yang stabil.
3. Menjadi Investasi Jangka Panjang
Menjadi Investasi Jangka Panjang/Foto: Pexels.com/ Alexandra Maria
Beberapa barang mewah, seperti tas tangan dari merek ternama atau jam tangan klasik, justru mengalami kenaikan nilai dari waktu ke waktu. Jadi, bagi sebagian orang, membeli barang mahal bukan hanya soal gaya, tapi juga investasi. Jika dirawat dengan baik, barang-barang ini bisa dijual kembali dengan harga tinggi.
4. Kenikmatan Akan Kualitas
Kenikmatan Akan Kualitas/Foto: Pexels.com/ Ron Lach
Barang mewah umumnya dibuat dengan standar kualitas yang tinggi. Bahan yang digunakan lebih tahan lama, desainnya lebih eksklusif, dan detailnya lebih rapi. Bagi mereka yang menghargai kualitas, membayar lebih mahal untuk sesuatu yang awet dan nyaman terasa sepadan.
5. Pengaruh Media Sosial
Pengaruh Sosial dan Media/Foto: Pexels.com/Max Fischer
Di era media sosial, tren dan gaya hidup mewah mudah sekali menyebar. Tanpa sadar, banyak orang terdorong membeli barang mewah agar merasa setara atau diterima dalam lingkungan tertentu. Apalagi jika dikelilingi teman atau influencer yang sering menampilkan produk-produk branded.
6. Kebutuhan Emosional atau Pelarian Sementara
Kebutuhan Emosional atau Pelarian Sementara/Foto: Pexels.com/ cottonbro studio
Tak sedikit orang membeli barang mewah saat sedang stres, sedih, atau butuh pelarian dari tekanan hidup. Belanja bisa menjadi bentuk terapi emosional yang memberi rasa bahagia sesaat, meski sifatnya sementara.
Pada akhirnya, membeli barang mewah adalah pilihan pribadi. Tidak ada yang salah selama keputusan itu diambil secara sadar, tidak memaksakan kondisi finansial, dan membawa kebahagiaan. Karena bagi sebagian orang, barang mewah bukan sekadar benda mahal, tapi juga bagian dari perjalanan hidup dan ekspresi diri.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang dapat ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!