Lagi Viral di TikTok, Benarkah Lucky Girl Syndrome Bisa Mengubah Keberuntungan Hidup?

Retno Anggraini | Beautynesia
Selasa, 21 Feb 2023 20:00 WIB
Lagi Viral di TikTok, Benarkah Lucky Girl Syndrome Bisa Mengubah Keberuntungan Hidup?
Mengulik tren lucky girl syndrome yang viral di TikTok/Foto: Freepik.com/lookstudio

TikTok adalah rumah bagi beragam tren gaya hidup yang selalu berubah. Meskipun banyak tren populer TikTok yang menyenangkan, tidak sedikit pula tren populer TikTok yang mengundang kontroversi.

Baru-baru ini, tren lucky girl syndrome tengah menjadi salah satu topik yang memicu perdebatan. Sejak viral di aplikasi, ribuan pengguna TikTok telah menggunakan tagar #luckygirlsyndrome dengan video dari pengguna TikTok dengan akun @skzzolno yang tampaknya menunjukkan efek positif dari tren tersebut.

Jika kamu belum memahami apa itu lucky girl syndrome, seorang pengguna TikTok dengan akun @stellarmagazine menjelaskan bahwa tren ini adalah bentuk manifestasi yang bekerja berdasarkan hukum asumsi.

Dengan mengatakan afirmasi positif seperti, "Saya sangat beruntung," atau, "Segalanya selalu berhasil untuk saya," banyak pengguna TikTok mengklaim bahwa mengulangi kalimat ini telah meningkatkan keberuntungan dalam hidup mereka secara drastis.

Manfaat Positif Tren Lucky Girl Syndrome

Mengulik tren lucky girl syndrome yang viral di TikTok
Ilustrasi/Foto: Freepik.com/cookie_studio

Mengikuti banyak video populer dengan menggunakan tagar #luckygirlsyndrome, kebiasaan berbasis manifestasi ini memberikan hasil yang cepat, sebagaimana dilansir dari The List. Bagi orang yang skeptis, orang-orang yang memberikan kesaksian bahwa tren #luckygirlsyndrome mengubah keberuntungan hidup mereka akan sulit dipercaya.

Mengulik tren lucky girl syndrome yang viral di TikTok
Ilustrasi/Foto: Freepik.com/marymarkevich

Tapi, sebenarnya ada beberapa ilmu dibalik praktik tersebut yang berpotensi menjelaskan hasil positif yang dialami pengguna. Seorang life coach membahas hal ini dalam sebuah video, menghubungkan lucky girl syndrome dengan sistem pengaktifan retikuler, komponen otak yang menyortir informasi. Dengan demikian, pola pikir seseorang dapat mengubah informasi apa yang difokuskan oleh bagian otak ini, menyebabkan seseorang memikirkan hal-hal negatif atau positif.

Gagasan ini digaungkan oleh Computer Network atau CNET, yang menghubungkan bagaimana lucky girl syndrome berfungsi dengan elemen terapi perilaku kognitif, jenis perawatan yang menargetkan pola berpikir negatif dan perilaku yang dipelajari. Dengan cara ini, mungkin saja lucky girl syndrome dapat bekerja dengan meningkatkan pandangan dan perspektif daripada dengan benar-benar mengubah dunia material.

Kontra Dibalik Lucky Girl Syndrome

Mengulik tren lucky girl syndrome yang viral di TikTok
Ilustrasi/Foto: Freepik.com

Beberapa orang secara terang-terangan menentang tren ini dengan menunjukkan implikasinya yang belum teruji. Misalnya salah satu pengguna TikTok dengan akun @awakenedmomlife menyebutkan bahwa lucky girl syndrome tidak secara akurat mempertimbangkan peran hak istimewa kulit putih dalam apa yang disebut keberuntungan yang dialami oleh banyak perempuan kulit putih.

Selain itu, pengguna ini menekankan dampak negatif dari pola pikir seperti itu terhadap mereka yang menderita penyakit mental atau trauma, yang dampaknya tidak dapat diatasi begitu saja dengan menegaskan pernyataan tentang keberuntungan.

Dia menyatakan, "Untuk penyintas trauma, ini menyiratkan bahwa kami tidak bekerja cukup keras, bahwa ada yang salah dengan kami."

Mengulik tren lucky girl syndrome yang viral di TikTok
Ilustrasi/Foto: Freepik.com/1112000

Banyak pengguna TikTok menunjukkan hubungan lucky girl syndrome dengan spiritualisme zaman baru, menuduh tren mengemas ulang ideologi kontroversial untuk menarik audiens yang lebih muda. Menurut pengguna dengan akun @melodywritessongs, implikasi mendasar dari praktik tersebut masuk ke dalam konsep ekstrem dan bermasalah yang menempatkan individu sebagai orang yang bertanggung jawab atas hal-hal negatif dalam hidup mereka.

Mereka juga menyebutkan aspek narsistik dari tren ini, menunjukkan bahwa dia menolak gagasan komunitas dan secara eksklusif berfokus pada hak-hak yang dirasakan praktisi.

Bagaimana menurutmu? Apa kamu juga pernah mengikuti tren #luckygirlsyndrome ini, Beauties?

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI

(naq/naq)
CERITA YUK!
Theme of The Month :

Theme of The Month :

Theme of The Month :

Theme of The Month :

Theme of The Month :

Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE