Lebih dari Sekadar Bersuara, Ini Contoh Tokoh Perempuan Dunia Buktikan Politik Itu Penting

Maura Valysha Carmelie | Beautynesia
Selasa, 30 Sep 2025 12:30 WIB
Politik Itu Tentang Kita, Beauties
Politisi Perempuan yang Menginspirasi/Foto: freepik.com/pressmaster

Beauties, pernah nggak sih kamu merasa politik itu jauh dari kehidupan sehari-hari? Rasanya ribet, penuh drama, bahkan kadang buat pusing. Namun tahukah kamu, tanpa kehadiran perempuan di dunia politik, banyak hak yang kita nikmati hari ini mungkin nggak akan pernah ada?

Dulu, perempuan bahkan harus berjuang mati-matian hanya untuk sekadar bisa memilih. Yes, hak suara yang sekarang kita anggap biasa saja, dulunya jadi medan pertempuran panjang bagi tokoh-tokoh perempuan dunia. 

Lebih signifikan lagi, perjuangan mereka tidak berhenti di bilik suara. Mereka membuktikan bahwa politik bukan hanya milik satu gender, tapi ruang di mana masa depan ditentukan, termasuk masa depan kita sebagai perempuan.

Emmeline Pankhurst: Sang Pejuang Hak Suara

Tokoh Politik Perempuan Emmeline Pankhurst/Foto: thoughtco.com

Emmeline Pankhurst adalah wajah dari gerakan suffragette di Inggris pada awal abad ke-20. Saat itu, perempuan dilarang ikut pemilu karena dianggap tidak mampu berpikir politik. Emmeline tidak terima dengan diskriminasi itu. Ia mendirikan Women’s Social and Political Union (WSPU), sebuah organisasi militan yang memperjuangkan hak pilih perempuan.

Bersama rekan-rekannya, ia melakukan demonstrasi, mogok makan di penjara, bahkan aksi nekat seperti merantai diri ke gedung parlemen. Tentu saja perjuangan ini tidak berjalan mulus. Banyak yang ditangkap, dipukuli, hingga dicap pengacau. Tapi keberanian mereka tidak sia-sia. Tahun 1918, perempuan Inggris akhirnya diberikan hak pilih, meski awalnya terbatas untuk kelompok tertentu.

Kalau sekarang kita bisa datang ke TPS dengan santai, ingatlah Beauties, itu hasil dari perjuangan panjang seorang Pankhurst dan ribuan perempuan lainnya.

Indira Gandhi: Bukti Kekuatan Kepemimpinan Perempuan

Tokoh Politik Perempuan Indira Gandhi/Foto: thoughtco.com

Lanjut ke India, kita kenalan dengan Indira Gandhi, salah satu perempuan paling berpengaruh dalam sejarah politik dunia. Menjadi perdana menteri di negara dengan populasi terbesar kedua di dunia jelas bukan hal mudah. Indira menunjukkan kalau perempuan bisa memimpin di tengah kultur yang sangat patriarkal.

Ia terkenal dengan gaya kepemimpinan yang tegas dan penuh kontrol. Banyak kebijakan besar lahir di eranya, termasuk upaya modernisasi pertanian melalui Green Revolution yang membuat India berhasil mengurangi kelaparan. Tapi kepemimpinannya juga kontroversial, terutama saat ia memberlakukan state of emergency di tahun 1975.

Meski begitu, jejaknya tetap membuktikan bahwa perempuan bisa duduk di kursi kekuasaan tertinggi dan membuat keputusan yang memengaruhi jutaan orang.

Malala Yousafzai: Suara Muda yang Menggema ke Dunia

Tokoh Politik Perempuan Malala Yousafzai/Foto: nelsonmandela.org

Kalau biasanya tokoh politik identik dengan usia matang, Malala Yousafzai justru muncul sebagai ikon perjuangan sejak remaja. Gadis asal Pakistan ini berani bersuara menentang Taliban yang melarang anak perempuan bersekolah.

Keberaniannya hampir merenggut nyawa, ia ditembak di kepala saat pulang sekolah. Namun bukannya takut, Malala justru semakin lantang menyuarakan hak pendidikan. Dari panggung PBB hingga buku yang ia tulis sendiri, pesannya jelas: pendidikan adalah hak dasar, terutama untuk perempuan.

Di usia 17 tahun, ia dianugerahi Nobel Perdamaian, menjadikannya penerima termuda sepanjang sejarah. Malala membuktikan bahwa politik nggak selalu harus lewat kursi parlemen, karena suara kita pun bisa mengguncang dunia.

R.A. Kartini: Suara dari Jepara untuk Emansipasi

Tokoh Politik Perempuan R.A. Kartini/Foto: instagram.com/yoiki_pasuruan

Di Indonesia, kita tentu nggak bisa melewatkan nama Raden Ajeng Kartini. Meski tidak terjun langsung dalam politik praktis, gagasannya tentang pendidikan dan emansipasi perempuan di awal abad ke-20 membuka jalan besar.

Lewat surat-suratnya yang kemudian dibukukan menjadi Habis Gelap Terbitlah Terang, Kartini menuliskan keresahannya tentang keterbatasan perempuan Jawa. Ia bermimpi perempuan bisa mendapat pendidikan, memilih jalan hidupnya sendiri, dan setara dengan laki-laki. Cita-citanya masih terasa hingga hari ini, bahwa perempuan Indonesia punya hak untuk hadir dan didengar di ruang publik, termasuk dunia politik.

Aung San Suu Kyi: Simbol Demokrasi Myanmar

Tokoh Politik Perempuan Aung San Suu Kyi/Foto: vanityfair.com

Nama Aung San Suu Kyi pernah jadi simbol perjuangan demokrasi di Myanmar. Putri dari pahlawan nasional Aung San ini memilih jalur politik untuk melawan junta militer yang berkuasa selama puluhan tahun.

Suu Kyi bahkan harus menjalani tahanan rumah selama hampir 15 tahun karena keberaniannya menentang rezim. Namun, dunia melihatnya sebagai ikon kebebasan. Ia dianugerahi Nobel Perdamaian tahun 1991, dengan harapan bisa membawa perubahan nyata.

Meski perjalanan politiknya di kemudian hari penuh kontroversi, kisahnya tetap jadi bukti bahwa perempuan mampu jadi wajah perlawanan terhadap ketidakadilan politik.

Politik Itu Tentang Kita, Beauties

Politisi Perempuan yang Menginspirasi/Foto: freepik.com/pressmaster

Dari Emmeline Pankhurst di Inggris, Aung San Suu Kyi di Myanmar, sampai Kartini di Indonesia, semuanya mengajarkan hal yang sama yaitu tentang politik yang bukan hanya soal kekuasaan, tapi tentang masa depan.

Kalau perempuan absen dalam politik, kebijakan yang lahir bisa saja tidak berpihak pada kita. Tapi kalau perempuan hadir, ada perspektif empati, keberanian, dan pengalaman nyata yang ikut membentuk dunia yang lebih adil.

Jadi, Beauties, jangan pernah merasa politik itu “bukan urusan kita.” Mulai dari hal sederhana seperti memilih dengan bijak saat pemilu, aktif di organisasi, atau bersuara tentang isu yang kita peduli, semua itu punya dampak. Karena setiap langkah kita hari ini adalah kelanjutan dari perjuangan panjang para tokoh perempuan yang sudah membuka jalan.

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang dapat ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(dmh/dmh)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.