Lebih dari Sekedar Tarian, Ternyata Ini Makna Barongsai dalam Perayaan Imlek

Natasha Riyandani | Beautynesia
Rabu, 29 Jan 2025 20:30 WIB
Lebih dari Sekedar Tarian, Ternyata Ini Makna Barongsai dalam Perayaan Imlek
Makna barongsai dalam tradisi Tahun Baru Imlek/ Foto: Unsplash.com/Beaver Fernandez

Perayaan Tahun Baru Imlek merupakan momen istimewa yang sangat penting bagi masyarakat keturunan Tionghoa di seluruh dunia. Berbagai tradisi turun-temurun kerap dilakukan untuk membawa keberuntungan dan kebahagiaan di tahun yang baru.

Salah satu elemen penting yang identik dengan perayaan Imlek adalah pertunjukan Barongsai. Pertunjukan ini menampilkan boneka singa naga penuh warna yang diperagakan oleh beberapa orang. Meski cukup familier, ternyata nggak banyak orang yang memahami makna dan sejarah dari barongsai tersebut.

Diadaptasi dari budaya Tiongkok, ternyata ada sejarah menarik di balik munculnya barongsai saat Tahun Baru Imlek, loh.

Penasaran? Simak penjelasan mengenai barongsai dan sejarahnya seperti dilansir dari detikJateng. Check this out!

Apa Itu Barongsai?

Barongsai/ Foto: Unsplash.com/Gary Tou

Barongsai merupakan seni tari tradisional Tiongkok. Kehadirannya di tengah masyarakat telah menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya Indonesia. Dengan sejarahnya yang mencapai ribuan tahun, barongsai pertama kali muncul di masa Dinasti Chin pada abad ke-3 SM.

Barongsai sendiri dipercaya sebagai simbol keberuntungan dan kesuksesan. Tarian ini sering kali ditampilkan dalam acara-acara penting seperti perayaan Tahun Baru Imlek atau pembukaan usaha baru. Selain menghibur, pertunjukan barongsai juga diyakini dapat mengusir energi negatif.

Dengan berbalut kostum menyerupai singa yang berwarna-warni, barongsai sangat mempesona dan menyiratkan nilai-nilai positif dalam budaya Indonesia.

Asal-usul Nama Barongsai

Asal-usul nama barongsai/ Foto: Unsplash.com/Mick Haupt

Penyebutan ‘barongsai’ ternyata hanya dikenal di Indonesia dan beberapa daerah pecinan di Asia Tenggara. Sementara, di sejumlah negara, kesenian ini lebih dikenal dengan sebutan ‘lion dance’. Di Tiongkok, tarian ini disebut ‘shi’ yang memiliki arti “singa”.

Di Indonesia sendiri, istilah ‘barongsai’ merupakan hasil akulturasi dari budaya pribumi, terutama Jawa kuno yang berasal dari kata ‘barong’ yang menggambarkan sosok singa raksasa. Melalui perpaduan budaya Indonesia dan Tiongkok, maka lahirlah istilah ‘barongsai’ yang kita kenal sampai saat ini.

Sejarah Barongsai

Sejarah barongsai/ Foto: Unsplash.com/Mick Haupt

Mengutip detikNews, barongsai merupakan tarian tradisional China yang rutin dipertunjukkan pada Hari Raya Imlek. Pada festival di Tiongkok, kehadiran barongsai dipercaya dapat mengusir roh jahat, serta menciptakan suasana meriah dan membawa kebahagiaan. Singa dalam tarian barongsai melambangkan kekuatan, kebijaksanaan, dan keunggulan yang diharapkan dapat membawa keberuntungan saat Imlek.

Pertunjukan barongsai saat Tahun Baru Imlek juga berkaitan dengan legenda Nian. Menurut legenda, makhluk bernama ‘Nian’ akan merusak tanaman dan hewan ternak di desa setiap malan Imlek. Untuk mengusirnya, penduduk desa akan membuat replika Nian dari bambu dan kain, disertai dengan alunan musik keras.

Mereka pun berhasil mengusir Nian, maka dari sinilah tarian barongsai menjadi tradisi dalam menyambut Tahun Baru Imlek. Sampai saat ini, rutin dipertunjukan tarian barongsai setiap perayaan Imlek yang diiringi dengan drum, simbal, dan gong.

Seiring berjalannya waktu, barongsai tidak hanya menjadi simbol keberuntungan, tapi juga menyiratkan keberanian, kecerdasan, dan semangat perjuangan.

Melambangkan Kekuatan dan Keberuntungan

Melambangkan kekuatan dan keberuntungan/ Foto: Unsplash.com/Kelvin Zyteng

Pertunjukan barongsai tak hanya dianggap sebagai seni tarian saja, melainkan juga pertunjunkkan kekuatan yang melibatkan keterampilan. Selain itu, juga menjadi latihan disiplin untuk tubuh dan pikiran.

Dari segi fisik, barongsai melibatkan latihan tubuh lengkap yang dapat meningkatkan keterampilan dan ketangkasan yang tinggi. Dalam seni bela diri Tionghoa, terutama dalam gaya selatan seperti Choy Li Fut, barongsai dianggap sebagai metode pelatihan yang penting.

Gerakan dalam tarian ini tak hanya memperlihatkan kekuatan fisik, tetapi juga merupakan pengembangan kekuatan batin dan disiplin diri untuk menghadapi tantangan hidup dengan keanggunan.

Pertunjukan ini tentunya memerlukan rasa hormat yang tinggi, kesetiaan, dan penghormatan terhadap sifu (guru), pemimpin kelompok, sesama siswa, dan bahkan terhadap kepala singa itu sendiri.

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(ria/ria)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE